Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Founder TikTok Zhang Yiming yang Salip Konglomerat Air Mineral Jadi Orang Terkaya di China

Zhang Yiming, pendiri ByteDance, telah menjadi orang terkaya di China dengan kekayaan bersih US$57,5 miliar.
Zhang Yiming, pendiri dan mantan CEO global ByteDance berpose di Palo Alto, California, AS pada 4 Maret 2020. Foto diambil 4 Maret 2020/REUTERS-Shannon Stapleton
Zhang Yiming, pendiri dan mantan CEO global ByteDance berpose di Palo Alto, California, AS pada 4 Maret 2020. Foto diambil 4 Maret 2020/REUTERS-Shannon Stapleton

Bisnis.com, JAKARTA -- Pendiri TikTok, ByteDance Ltd., Zhang Yiming, menjadi orang terkaya di China, membalap konglomerat air mineral Zhong Shanshan. 

Berdasarkan laporan terbaru, Zhang mengklaim posisi teratas dengan menyalip Zhong Shanshan, yang dikenal dengan perusahaan air minum dalam kemasannya, dan salah satu pendiri Tencent Holdings, Ma Huateng, dengan kekayaan senilai US$57,5 miliar.

Pencapaian ini sangat penting bagi pria berusia 41 tahun tersebut, mengingat saat ini perusahaannya dihadapkan dengan berbagai tantangan, termasuk potensi pembatasan AS terhadap TikTok, aplikasi populer ByteDance, dan penarikan sementara konten musik dari platform tersebut oleh label rekaman terbesar di dunia.

Setelah penurunan pendapatan Nongfu Spring Co. yang memengaruhi kekayaan Zhong Shanshan, Zhang mengamankan posisi utama. 

Dalam hierarki kekayaan Asia, Zhang kini berada di posisi ketiga, setelah industrialis India Mukesh Ambani dan Gautam Adani, menurut Bloomberg Billionaires Index.

Kekayaan bersih Zhang meningkat lebih dari US$10 miliar setelah analisis Bloomberg atas valuasi dari investor institusional BlackRock Inc., Fidelity Investments, dan T. Rowe Price Group Inc., bersamaan dengan niat ByteDance untuk membeli kembali saham karyawan dengan valuasi US$312 miliar. Keempat valuasi tersebut rata-rata bernilai US$365 miliar.

Adapun, hingga kini status operasi TikTok di Amerika Serikat masih belum pasti. Presiden AS Donald Trump memperpanjang tenggat waktu selama 75 hari, hingga 5 April, bagi ByteDance untuk mendapatkan pembeli bagi operasinya di AS atau akan menghadapi risiko pelarangan.

Dilansir Bloomberg, Oracle Corp. saat ini sedang mempertimbangkan proposal untuk mengakuisisi operasi TikTok di AS yang akan melibatkan pemberian jaminan keamanan dan mengakuisisi saham kecil di entitas AS yang baru, sekaligus berpotensi membiarkan algoritma penting aplikasi tersebut tetap berada di bawah kendali China.

Pada Rabu (26/3/2025), Trump mengindikasikan kesediaannya untuk mempertimbangkan pengurangan tarif terhadap China demi memperoleh dukungan Beijing untuk menjual operasional TikTok di AS ke organisasi Amerika.

Selain TikTok, ByteDance juga kokoh mempertahankan posisi terkemuka di sektor kecerdasan buatan China. Chatbot AI Doubao melayani 75 juta pengguna aktif reguler, sementara organisasi tersebut melaporkan bahwa model pemahaman visi sebelumnya beroperasi dengan biaya 85% di bawah standar industri, mirip dengan DeepSeek.

Sosok Zhang Yiming

Zhang berbeda dari miliarder China tradisional dengan usahanya yang inovatif dan berfokus secara global. 

Saat ini tinggal di Singapura, Zhang, yang masih menjadi warga negara China, mengumpulkan kekayaannya hanya melalui kepemilikannya sebesar 21% di ByteDance, perusahaan induk TikTok, yang memiliki lebih dari 1 miliar pengguna di seluruh dunia.

Perjalanan profesionalnya dimulai di Kuxun.com, situs web pencarian pariwisata, tempat dia bekerja sebagai teknisi. Dia kemudian mulai terjun ke dunia kewirausahaan pada 2009 dengan mendirikan 99fang.com, platform pencarian properti, yang ditinggalkannya setelah tiga tahun.

Pada 2012, dia mendirikan ByteDance di sebuah kamar apartemen sederhana di Beijing, dan memperkenalkan aplikasi berita Toutiao, yang memperoleh lebih dari 13 juta pengguna harian dalam waktu dua tahun. 

Visinya adalah mengembangkan platform berbasis AI yang berbeda dari Baidu, mesin pencari dominan di China. Lewat usahanya dia ingin melakukan pekerjaan yang sangat inovatif. 

ByteDance memperkenalkan TikTok, dikenal sebagai Douyin di China, pada 2016. Awalnya aplikasi tersebut hanya menarik sedikit pengikut. 

Namun, aplikasi tersebut dengan cepat mendapatkan popularitas di kalangan generasi muda dan meraih kesuksesan global pada tahun-tahun berikutnya.

Perusahaan tersebut mengakuisisi Musical.ly, sebuah platform media sosial China, dengan harga sekitar US$800 juta pada 2018, kemudian menggabungkannya ke dalam TikTok. 

Sejak saat itu, organisasi tersebut telah berkembang menjadi konglomerat dengan bisnis yang beragam, menawarkan berbagai aplikasi mulai dari konten video hingga platform hiburan yang menampilkan humor dan berita selebritas.

Zhang melepaskan jabatannya sebagai kepala eksekutif pada 2021, yang kemudian diikuti dengan pengunduran dirinya sebagai ketua.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler