Bisnis.com, JAKARTA — Dewan direksi Tesla telah resmi mengumumkan Elon Musk sebagai CEO dengan bayaran tertinggi dalam sejarah dengan paket gaji baru yang mencengangkan, yaitu US$29 miliar.
Kesepakatan barunya dengan produsen kendaraan listrik senilai US$970 miliar ini muncul setelah hakim Delaware dua kali membatalkan hibah besar Musk sebelumnya. Gaji Musk telah tertahan dalam litigasi selama tujuh tahun terakhir.
"Sangat penting untuk mempertahankan dan memotivasi talenta luar biasa kami, dimulai dengan Elon Musk," tulis ketua dewan Tesla, Robyn Denholm, dan rekan direkturnya, Kathleen Wilson-Thompson, dalam surat kepada para pemegang saham, dilansir Fortune, Rabu (6/8/2025).
Perebutan talenta AI semakin intensif, dengan beberapa bulan terakhir mencakup akuisisi perusahaan senilai miliaran dolar dan paket kompensasi tunai bernilai jutaan dolar untuk para insinyur AI individu non-pendiri.
Bahkan dalam kelompok terpilih tersebut, "tak ada yang menandingi" Musk. Oleh karena itu, penghargaan senilai hampir US$30 miliar ini penting untuk menjaga fokus Musk pada Tesla, dan mendorongnya merekrut talenta baru agar produsen kendaraan listrik tersebut tetap kompetitif di bidang AI, robotika, dan robotaxi.
Berbeda dengan rencana gaji Musk sebelumnya, yang mencakup tantangan signifikan terhadap nilai pemegang saham yang harus diatasinya, untuk mendapat paket gaji fantastis kali ini Musk hanya perlu tetap bersama Tesla sebagai CEO atau dalam peran eksekutif senior selama dua tahun ke depan untuk mendapatkan penghargaan baru ini.
Baca Juga
Dia juga harus memegang saham tersebut hingga tahun 2030, menurut ketentuan penghargaan, yang akan meningkatkan kepemilikan sahamnya dari sekitar 13% menjadi 15%.
