Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Martin Hartono, Pewaris Grup Djarum, Getol Internet

Martin Hartono/KaskusBisnis.com, JAKARTA - Anda mengenal Martin Hartono? Ya. Dia  salah satu calon pewaris Grup Djarum, salah satu dari tiga anak-anak konglomerat terkaya di Indonesia, R. Budi Hartono, versi Forbes,  yang kekayaannya diperkirakan

Martin Hartono/Kaskus

Bisnis.com, JAKARTA - Anda mengenal Martin Hartono? Ya. Dia  salah satu calon pewaris Grup Djarum, salah satu dari tiga anak-anak konglomerat terkaya di Indonesia, R. Budi Hartono, versi Forbes,  yang kekayaannya diperkirakan senilai US$15 miliar.

Martin B. Hartono, anak Budi Hartono, menikah dengan Grace L. Katuari, anak pemilik Wings Group, Eddy William Katuari.

Setelah  menyelesaikan studi di AS dan kembali ke Jakarta pada  1998, ia mengambil rute yang sudah usang untuk bergabung dengan bisnis keluarga. Martin  menghabiskan belasan tahun di Djarum, tapi ternyata menjadi tempat pelatihan dari  gairah-awal dan berinvestasi di perusahaan-perusahaan Internet.

Pekerjaan pertamanya di Djarum adalah direktur teknologi bisnis. "Saya selalu memiliki gairah untuk teknologi," katanya. "Ini dimulai dengan bermain game komputer, dan kemudian ketika aku berada di AS, Internet hanya lepas landas dan aku mencintai ke Web-surfing."

Jadi pada  2010, dia memutuskan untuk memulai bisnis sendiri, global Venture Prima Digital, untuk berinvestasi di perusahaan Internet. Langkah ini dibuat lebih mudah ketika ayahnya setuju dengan rencananya.

"Ayah saya mendukung apa saja yang kita lakukan dengan semangat," katanya. "Saya pikir mencintai apa yang Anda lakukan adalah hadiah terbaik yang dapat dimiliki siapa pun." 

Status

Keterangan

Nama

Martin Basuki Hartono

Pendidikan

  • Claremont Graduate University - Peter F. Drucker and Masatoshi Ito Graduate School of Management, 1996-1998
  • University of California, San Diego, 1994-1996
  • San Diego Mesa College, 1992-1994

Nama ayah

R. Budi Hartono

Karir

  • CEO GDP Venture, 2010-sekarang
  • PT Sarana Menara Nusantara, 2009-sekarang
  • Business Technology Director PT Djarum, 1999-sekarang

Isteri

Grace L. Katuari, anak pemilik Wings Group, Eddy William Katuari.

 

 Hartono, 39, telah melihat munculnya Facebook dan Twitter, terutama di kalangan pemuda Indonesia, mereka sekarang merupakan salah satu komunitas terbesar di situs di seluruh dunia. "Ketika saya melihat Facebook dan Twitter naik begitu cepat, aku berkata pada diriku sendiri tentang sesuatu yang terjadi di sini," katanya. "Salah satu taktik bisnis yang saya pelajari dari ayah saya adalah kesadaran pada waktu yang tepat dan tempat yang tepat."

Sejak 2010 dia telah pergi   belanja, membeli minoritas atau mayoritas saham di beberapa situs terpanas di negara itu. Dia dipersenjatai US$100 juta dalam modal, yang dengan mudah akan membuat invstasi perusahaan web digital terbesar  yang berfokus negara global.

Profil investasi yang paling tinggi  adalah Januari lalu ketika ia mengambil saham di Kaskus, situs terbesar di Indonesia dengan 4,8 juta anggota dan 20 juta pengunjung unik setiap hari. Taruhan lain adalah pada Infokost, yang berisi apartemen studio di Jakarta yang dikenal sebagai "kost" yang populer dengan mahasiswa dan profesional muda lajang.

Lainnya adalah Blibli, sebuah situs belanja populer, dan Bolabob, sebuah situs olahraga. "Kami percaya pada merek yang berbeda," katanya. "Hari-hari ini perilaku sedang  berubah, pengguna tidak menempel hanya satu situs."

Dia juga telah bercabang menjadi perusahaan yang memberi makan dari internet, seperti Merah Cipta Media, sebuah agen pemasaran digital di mana ia mengambil saham mayoritas pada  2010. Pelanggan blue-chip Merah Cipta meliputi Microsoft Indonesia.

Hartono mengambil pandangan jangka panjang. Menurut dia,  bisa menunggu setidaknya selama lima tahun untuk kembalinya  investasi. Salah satu masalah yang paling sulit, katanya, adalah menemukan staf yang tepat untuk perusahaannya. Sebagian besar orang Indonesia dengan kemampuan IT yang baik mencari pekerjaan di luar negeri karena mereka lebih menarik dan dibayar lebih baik.

"Saat ini fokus kami adalah untuk membangun sebuah platform digital yang penggunanya dapat berhubungan dengan mudah," katanya. "Ketika Internet menjadi lebih matang, lebih banyak iklan akan masuk dan mata kita akan segera melihat layar komputer lebih dari layar TV."

DP Venture merupakan unit usaha Grup Djarum yang focus di bisnis Internet consumer. Grup Djarum (PT Djarum) punya sejarah berbisnis yang cukup lama di sektor consumer. PT Global Digital Prima (GDP) Venture ini murni milik Grup Djarum. Ini inisiatif Grup Djarum yang melihat potensi Indonesia di sektor Internet consumer.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Forbes
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper