Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggono Raras: Kondisi Toilet Cerminan Manajemen Bandara

Bisnis.com, PEKANBARU--Belum lama ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberi penghargaan kepada Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru yang berhasil meraih gelar bandara dengan toilet umum terbersih se Indonesia.Apa saja kiat yang dilakukan

Bisnis.com, PEKANBARU--Belum lama ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberi penghargaan kepada Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru yang berhasil meraih gelar bandara dengan toilet umum terbersih se Indonesia.

Apa saja kiat yang dilakukan PT Angkasa Pura II (persero) selaku pengelola bandara tersebut? Berikut wawancara Bisnis.com dengan Anggono Raras, general manager Bandara Sultan Syarif Kasim II.
 
Bandara Sultan Syarif Kasim II relatif baru 1 tahun beroperasi. Arti­­nya kalau mendapat penghargaan toilet terbersih itu wajar, kan? Fasilitasnya juga relatif masih terpelihara?

Nggak juga. Karena begini, ada juga bandara lain yang relatif baru tapi be­­­lum mendapat penghargaan.

Kemen­­terian Pariwisata sudah mencanangkan bahwa kondisi toilet adalah cerminan dari manajemen bandara.

Kalau toiletnya saja bau, jelek, artinya manajemen pengelola bandaranya ya tidak jauh berbeda.

Nah, saya nggak mau dikatakan seperti itu. Makanya saya membentuk tim dari teman-teman di Angkasa Pura II sendiri untuk membuat satu pembaharuan untuk menjadikan toilet itu bersih dan indah.

Apa saja inovasi yang diterapkan di toilet Bandara SSK II ini?

Saya ada konsep untuk membangun toilet itu ada tiga, yaitu dinamis, colorful, dan brightness. Saya juga membuat yang namanya wali toilet.

Jadi, di samping kami ada provider cleaning service yang membersihkan toilet, kami juga punya wali toilet.

Di sini ada beberapa blok toilet, dan setiap blok ada walinya yang bertanggungjawab terhadap toilet itu. Yang menjadi wali toilet adalah pejabat junior manager dari semua lini.

Jadi, dia setiap hari harus datang ke toilet itu dan mengecek. Kalau ada lampu atau keran yang mati, itu nanti difoto terus di-upload.

Nanti pihak cleaning service akan segera action, atau pihak teknik akan segera membetulkan keran atau alat-alat lain yang rusak tadi.

Jadi itu salah satu kuncinya, jadi ada yang bertanggungjawab.

Ini terbukti sangat efektif dan ternyata itu membawa Bandara SSK II jadi juara untuk toilet terbersih se-Indonesia, mengalahkan Bandara Soekarno-Hatta.

Pembenahan apa lagi yang dilakukan selain di toilet?

Dekor interior kami perbaiki. Kami juga buat taman di outdoor. Semua itu masih akan bergerak terus dalam rangka menuju kepuasan pelanggan.

Kami juga dianugerahi penghargaan Best Air­­port 2012. Kami dijadikan benchmark untuk 12 bandara lainnya yang dikelola oleh Angkasa Pura II.

Sekitar Mei-Juni lalu, seluruh general manager dan tim dari 12 bandara itu datang ke Bandara SSK II Pekanbaru ini.

Mereka datang untuk melihat, semacam studi banding karena SSK II dijadikan percontohan pengorganisasian bandara seperti yang diinginkan oleh Kementerian BUMN.

Orang-orang yang datang ke Pekanbaru ini rata-rata untuk tujuan bisnis ya?

Ya, tujuannya paling banyak masih untuk bisnis, seperti dari Chevron. Kalau untuk tujuan wisata, saya lihat implementasinya belum jalan.

Kalau menurut saya, perlu ada bantuan dari ahli-ahli seni budaya nasional untuk memajukan wisata di Riau ini.

Padahal potensi wisatanya banyak. Contohnya yang jelas itu ada Istana Siak dan Candi Muara Takus.

Saya sudah ke dua lokasi itu, tapi nilai yang diperoleh wisatawan dengan berkunjung ke sana itu rendah.

Soalnya, perjalanan ke dua lokasi itu saja makan waktu tiga jam. Tapi yang didapat wisatawan hanya lihat rumah dan candi yang tidak terawat.

Setelah itu, wisatawan tidak memperoleh hal-hal lainnya. Wisatawan mencari informasi juga susah. Sebenarnya ada lagi potensi wisata itu di Sungai Siak.

Kalau di tempat lain, sungai itu dijadikan wisata air. Jadi memang perlu effort yang cukup keras untuk memajukan wisata di Riau.

Selain penghargaan toilet terbersih se-Indonesia, penghargaan apa lagi yang disabet Bandara SSK II?

Kami sudah diaudit oleh Skytrax, tapi belum dimasukkan dalam listing (Skytrax biasa melakukan survei untuk menentukan bandara-bandara terbaik di dunia).

Kami sudah dapat 3,5 bintang, total bintangnya harus 5. Kalau apron (tempat parkir pesawat) kami sudah jadi nanti pada 2014, Bandara SSK II akan dapat 4,5 bintang.

Artinya kalau sudah seperti itu, minimal 10 besar listing bandara kelas dunia, untuk Angkasa Pura II itu ada di Pekanbaru.

Angkasa Pura II mengajukan empat bandara, yaitu di Soekarno-Hatta Jakarta, Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, dan Minangkabau Padang.

Dari empat bandara itu, nanti Pekanbaru yang masuk listing duluan karena nilainya paling tinggi. Setelah masuk listing, bandara ini akan diakui oleh dunia sebagai bandara yang bagus.  (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper