Bisnis.com, JAKARTA - Pagi tadi saya mengunjungi Panti Werda Melania di Rempoa Ciputat, Tangerang untuk menyaksikan berkumpulnya anak-anak SMA Don Bosco tempat saya menjadi dewan pembina dan penghuni panti. Saya bersyukur dan berterima kasih pada Tuhan dan semua pihak yang telah ikut andil dalam upaya mengatasi masalah bullying di sekolah Don Bosco yang berhasil diselesaikan dengan hukum kasih.
Semoga tidak ada kejadian perpeloncoan seperti ini lagi, karena sekolah Don Bosco kami dirikan untuk mencetak manusia Indonesia yang penuh dengan watak dan moral yang berintegritas tinggi di samping menjadi profesional dan entrepreneur yang membanggakan bangsa dan negara.
Kami senang dengan cara ini karena mungkin Tuhan menghendaki kita datang kemari karena kita di Don Bosco barangkali sudah terlalu senang sehingga sudah saling melupakan Tuhan dan saling memukul dan dengan ini kita sadar bahwa itu sama sekali tidak membawa kebaikan.
Mari kita sadari bahwa masih banyak golongan yang membutuhkan bantuan kita, jangan hannya tahu bersenang-senang. Dalam kisah para rasul, diceritakan bahwa para rasul berunding dan memutuskan membentuk suatu kelompok yang perlu memperhatikan golongan yang memerlukan bantuan. Stefanus ditunjuk untuk memimpin golongan tersebut. Kita perlu memperhatikan mereka yang membutuhkan bantuan. Misalnya mereka warga lansia yang tidak memiliki keluarga. Maka kita yang lebih beruntung karena masih memiliki keluarga yang memperhatikan harus membantu mereka ini.
Semoga dengan kunjungan ini pula, hati kita terutama para siswa ini lebih tergugah untuk membantu sesama. Ini juga memberikan kita kesadaran bahwa kesombongan jangan sampai muncul. Saya selalu berdoa agar dijauhkan dari kesombongan. Jangan sampai kita merasa sombong sesukses apapun kita, semua ini hanya titipan Tuhan belaka. Saat itu semua dicabut kita akan kembali menjadi gelandangan, orang miskin dan fakir. Kesombongan hanya milik Tuhan YME semata.
Saya berpesan untuk anak-anak muda kalau Anda mau sukses, marilah hindari kesombongan dan keinginan menyiksa orang lain. Hukum kasih harus mendasari kehidupan kita. Mari kita jangan sampai saling menggunakan kekerasan dan terlena dengan materi yang berkelimpahan. Mari kita kembali pada tujuan semula dalam hidup ini.
Maka dari itu saya sebagai salah satu pendiri Don Bosco sangat sedih sekali jika ada kekerasan di dalamnya.karena tujuan kita bukan untuk itu, tetapi untuk mengembangkan gerenasi muda yang bermartabat dan bermoral dan sukses.Tiga mindset Iintegritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship juga harus dimiliki, tapi patut diingat bahwa pada dasarnya semua itu bermuara pada Integritas.
Saya harap semua kejadian kekerasan semacam ini tidak akan terjadi lagi di masa datang pada generasi muda kita. Kita harus selalu ingat bahwa ada kelompok orang yang membutuhkan perhatian dan bantuan kita, jangan terus terlena dengan semua kelimpahan materi dan kesenangan dalam hidup ini apalagi merasa lebih hebat dari orang lain karena jika itu terjadi, kita akan menjauh dari jalan Tuhan.