Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Melissa Sunjaya Raup Omzet Rp10 Miliar per Tahun lewat 'Tulisan'

Melissa Sunjaya sukses dengan kerajinan tangan bermerek Tulisan hingga meraup omzet Rp10 miliar per tahun. Bagaimana kisah suksesnya?

Bisnis.com, JAKARTA - Luar biasa. Kalimat ini memang pantas diucapkan untuk mengapresiasi seorang Melissa Sunjaya, founder dari ‘Tulisan’.

Betapa tidak, dengan hanya bermodalkan uang sebesar Rp5 juta pada tiga tahun lalu, saat ini usahanya mampu beromzet hingga Rp10 milliar setahun, dan mengantarkannya mendapatkan penghargaan Ernst & Young Entrepreneurial Winning Women 2013.

Namun begitu perjuangan wanita cantik kelahiran Jakarta, 21 Juli 1974 tersebut untuk memulai bisnisnya hingga menjadi seperti sekarang ini tentu tidak mudah.

Kehidupan berkecukupan dan sempat bekerja serta tinggal diluar negeri, lantas tidak membuatnya menjadi wanita yang manja dan hanya berpangku tangan kepada orang tuanya.

Kecintaannya akan dunia seni ilustrasi dan cita-citanya menjadi wirausahawan mendorongnya untuk balik ke Jakarta dan memulai menuliskan kisah perjalanan suksesnya melalui Tulisan.

Tulisan adalah sebuah karya seni ilustrasi buatan tangan pada kanvas yang diaplikasikan pada tas, aksesoris, pakaian, aksesoris rumah, dan book and paper product (monograph fiction, personal note card, monograph journal).

Perjalanan Tulisan dimulai sejak tiga tahun lalu (2010), dengan bermodalkan uang sebesar Rp5 juta, Melissa membeli sebuah kain katun kanvas murni sebanyak 100 yard, dari sebuah toko di dekat pelabuhan Sunda Kelapa, yang menjual banyak bahan untuk diekspor.

“Kanvas yang saya dapatkan juga barang kualitas ekspor nomor satu dengan harga  sangat mahal. Makanya, kanvas itu saya potong dengan pola yang tidak meninggalkan sisa sedikit pun,” tutur wanita yang pernah mengenyam pendidikan di Desain Grafis Universitas Trisakti tersebut.

Kemudian, bahan-bahan tersebut disablon dan dikeringkan secara manual yang prosesnya membutuhkan waktu sekitar 2 minggu penuh.

“Hasil karya awal saya waktu itu  tea towel, celemek, dan sarung bantal yang saya buat digarasi rumah, dengan mesin jahit antik merek ‘Singer’, peninggalan nenek saya sejak 1940-an,” tuturnya.

Setelah itu, ternyata respon masyarakat luar biasa, terutama dari kalangan yang  menghargai hasil karya seni tinggi beraneka motif buatan tangan, sehingga berlanjutlah sampai sekarang ini. 

Menurutnya setiap edisi Tulisan mengandung kisah di dalamnya. Melalui berbagai macam warna dan tema, setiap goresan Tulisan mencoba mengisahkan perjalanan di dalamnya, sehingga produk itu diharapkan dapat menjadi penyampai mimpi dan harapan kepada orang lain.

“Tulisan, adalah cita-cita saya sejak kecil, yakni membuat produk buatan tangan Indonesia dengan sentuhan yang berbeda,” ujarnya

Cita-citanya tersebut juga mendapatkan dukungan penuh dari sang ibu, Didi Hersubeno, yang memang seorang home decorator otodidak,  wiraswastawan yang tekun serta perfeksionis. “Kami sering berkolaborasi bersama dalam beberapa proyek sebelumnya,” katanya.

DAMPAK LINGKUNGAN

Berawal dari cita-citanya itulah, ide tersebut muncul untuk membuat hasil karya seni ilustrasi menggunakan bahan-bahan dan sumber daya manusia dari Indonesia dengan pola produksi kerajinan tangan yang selalu diperhitungkan dampaknya terhadap lingkungan.

“Berdua, kami membangun Tulisan dan mengabdikan diri untuk memberikan kesempurnaan pada desain, produksi dan pelayanan. Nama Tulisan, saya pilih karena pada dasarnya yang kami lakukan adalah tentang bercerita melalui karangan fiksi, warna, dan ilustrasi,” tuturnya. 

Melissa sengaja mengambil nama tersebut, karena bagi orang yang asing dengan Bahasa Indonesia, kata itu adalah kosakata yang unik, dan membuat banyak orang semakin ingin tahu dibalik arti nama Tulisan.

Meskipun produknya sengaja dibuat terbatas sesuai kategori, namun dengan meningkatnya apresiasi masyarakat Indonesia terhadap produk dalam negeri, membuat Tulisan semakin dikenal, hingga sekarang omzet tahunannya mencapai  Rp10 milliar.

“Keunikan Tulisan yakni sebagai karya seni yang diaplikasikan pada barang-barang sehari-hari (tas, perlengkapan rumah tangga, peralatan tulis, hiasan dinding, dll), yang memiliki nilai emosi di dalamnya melalui ilustrasi yang digambarkannya,” tuturnya.

Produk Tulisan terbagi menjadi 3 kategori. Pertama Original Edition, yakni produk yang gambarnya dicetak secara utuh dari cerita yang dibuat oleh Melissa.

Kedua, Print Editions, yakni produk turunan dari edisi original. Contohnya, edisi print ini hanya mengambil satu komponen dari komponen yang ada di edisi original, seperti misalkan bagian bunganya saja lalu dibuat lini produknya.

Ketiga, By MS with Love, edisi ini merupakan projek special dari karya Melissa. Contoh produk dari By MS with Love adalah cerita "Le Papillons De Victor". 

“Yang membedakan edisi ketiga ini dengan yang lainnya adalah proses pembuatannya lebih rumit dari edisi lain, serta penggunaan warna yang dipakai lebih banyak dibanding edisi lain dengan menggunakan proses pewarnaan dalam teknik silk screen yang sangat rumit,” tuturnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor :
Sumber : Bisnis Indonesia Weekend (25/7/2013)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper