Bisnis.com, JAKARTA--Perlengkapan ibadah tak hanya dibutuhkan oleh orang dewasa, tetapi juga anak-anak.
Perbedaan mendasar perlengkapan ibadah untuk anak-anak dan orang dewasa ada di tampilannya.
Jika biasaya mukena dan sarung untuk dewasa terlihat polos dan sederhana, perlengkapan ibadah anak-anak justru tampil meriah nan ceria.
Pebisnis yang turut meramaikan pasar ini adalah Erlina. Menamakan produknya Sarung Instan Azzam, perempuan berusia 34 tahun ini merintis bisnis sejak 2011.
Latar belakang Erlina memulai bisnis bermula dari kebutuhan sang anak yang sedang belajar menjalankan solat. Dia melihat sang buah hati sering kali kesulitan memakai sarung.
“Produk sarung di pasaran rata-rata untuk orang dewasa. Selain kebesaran, anak saya tak tahu cara memakai sarung supaya rapi,” ujar perempuan asal Lamongan, Jawa Timur ini.
Berangkat dari hal tersebut, dia beresksperimen membuat produk sarung khusus anak-anak.
Dia mengecilkan ukuran sarung dan menambah perekat di pinggang. Alhasil, anak-anak bisa langsung memakai sarung sebelum salat. Dia menamakan produk ini sarung instan.
Setelah melihat keunggulan sarung instan ini, Erlina menawarkan produk tersebut ke teman-temannya. Ternyata, banyak orang menyukai dan ingin memesan Sarung Instan Azzam.
Erlina makin gencar membuat dan memasarkan sarung ini. Selain sarung instan, dia kini memproduksi mukena dengan aplikasi karakter kartun.
Produk ini dibanderol dengan harga Rp45.000—Rp55.000 per lembar. Adapun produk mukena anak dijual mulai dari Rp90.000—Rp105.000 per set. “Margin keuntungan yang saya dapatkan mencapai 30%—40%,” katanya.
Produk sarung instan buatannya tak hanya menonjolkan cara pemakaian yang mudah. Lebih dari itu, dia hanya menggunakan bahan baku berkualitas.
Dia bekerja sama dengan salah satu produsen sarung bermerk untuk mendapat material yang dibutuhkan. Hal ini dilakukan agar anak merasa nyaman dan tidak gerah.
Seiring berjalannya waktu, kapasitas produksi Sarung Instan Azzam terus meningkat. Jika di hari biasa di memproduksi 1.000 lembar per bulan, menjelang bulan Ramadan permintaan konsumen melonjak 4—5 kali lipat.
“Permintaan untuk stok puasa dan Lebaran sudah masuk sejak Januari 2014,” ujarnya. Untuk menyelesaikan semua pesanan itu, dia dibantu oleh 15 orang karyawan.
Melihat pangsa pasar yang luas, potensi bisnis produk perlengkapan ibadah untuk anak sangat prospektif. Oleh karena itu, Indah dan Erlina menuturkan ingin terus memperluas jaringan konsumen.
“Peluangnya besar karena banyak orang ingin mengajarkan tata cara beribadah ke anaknya sejak dini. Apalagi, produk ini pasti dipakai sehari-hari oleh sang anak. Jadi, peminatnya akan ada terus,” ujar Erlina.