Bisnis.com, JAKARTA - Masih ingat film The Ghost Writer yang dirilis pada 2010? Film ini memunculkan sosok penulis bayangan yang terancam jiwanya karena pekerjaannya itu. Ghost writer tak hanya ada dalam film, tetapi dia hadir di kehidupan nyata. Profesi ini di Indonesia ternyata dilakoni banyak orang. Seperti namanya, ghost, si penulis ini tidak tercatat dalam buku, sehingga tidak dikenal publik.
Bambang Trim, penulis buku sejak 1994 dan memutuskan menjadi ghost writer pada 2000an, mengungkapkan selain memperoleh penghasilan yang besar, dia merasakan kepuasan yang tinggi jika berhasil membukukan sesuatu yang belum banyak diketahui banyak orang.
Bonusnya mulai dari mengunjungi ke tempat-tempat unik dengan biaya dari penggarapan buku hingga dekat dengan tokoh terkenal.
Sebelum menjadi penulis, Bambang bekerja sebagai editor di dunia penerbitan buku. Dari situlah dia belajar menjadi penulis. Dia sering menulis artikel untuk berbagai media, menerbitkan buku, dan menjadi trainer di bidang penulisan.
Itulah modal Bambang untuk bisa menjadi penulis bayangan. Hingga saat ini, pekerjaan menulis terus berdatangan padanya.
Menurutnya, klien biasanya sudah memiliki konsep dan bahan untuk buku tetapi tidak mampu menuliskannya. Penulis bayangan akan membantu mengembangkan dan mewujudkannya menjadi sebuah buku. Penggarapannya bisa selesai dalam hitungan bulan maupun tahun.
(Tisyrin Naufalty T., Deandra Syarizka, Puput Ady Sukarno, Agnes Savithri, Lutfi Zaenudin)