Bisnis.com, JAKARTA - Masih ingat film The Ghost Writer yang dirilis pada 2010? Film ini memunculkan sosok penulis bayangan yang terancam jiwanya karena pekerjaannya itu. Ghost writer tak hanya ada dalam film, tetapi dia hadir di kehidupan nyata. Profesi ini di Indonesia ternyata dilakoni banyak orang. Seperti namanya, ghost, si penulis ini tidak tercatat dalam buku, sehingga tidak dikenal publik.
Windoro Adi, wartawan senior di salah satu surat kabar, memandang tidak ada yang salah dengan pekerjaan penulis bayangan. Terkecuali, bagi penulis bayangan yang memanipulasi fakta yang sebenarnya.
Pria kelahiran Jakarta pada 1961 ini bahkan berniat fokus menjalani pekerjaan sebagai penulis bayangan pada saat pensiun kelak. Bagaimana tidak, dalam beberapa tahun saja, pekerjaan penulis bayangan mampu membuatnya memiliki tiga buah rumah dan satu apartemen.
Anang Y.B. mengingatkan profesi penulis bayangan tetap memiliki konsekuensi, mungkin tidak seekstrem yang digambarkan dalam film The Ghost Writer tersebut. Profesi ini menuntut kekuatan menjaga rahasia klien.
“Kalau jadi ghost writer ya harus pintar mengunci mulut.” (Tisyrin Naufalty T., Deandra Syarizka, Puput Ady Sukarno, Agnes Savithri, Lutfi Zaenudin)