Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Semerbak dari Mawar Flanel Rumahan

Wawawisky menawarkan dua jenis kemasan mawar flanel, yaitu eceran atau yang dikemas satuan per tangkai dengan harga Rp9.500, dan bunga buket yang berisi 5–15 tangkai mawar flanel dengan harga Rp45.000—Rp175.000.
Persaingan di bisnis ini sudah mulai ketat dengan bermunculannya para pemain baru. /Bisnis.com
Persaingan di bisnis ini sudah mulai ketat dengan bermunculannya para pemain baru. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Bulan ini, Februari identik dengan bulan kasih sayang, dan bunga mawar menjadi salah satu simbol cinta bagi orang terkasih. Namun, karena bunga mawar asli tak bertahan lama, bunga mawar berbahan flanel menjadi alternatif yang banyak diburu dan menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.

Selain mampu bertahan lama, bunga berbahan flanel juga tidak kalah cantik dibandingkan dengan bunga sungguhan. Komposisi dan variasi warna yang disusun sedemikian rupa dan dikemas menjadi buket bunga atau bunga satuan, juga mampu menarik setiap mata yang memandang.

Walaupun menggunakan bahan dasar yang relatif mudah didapat dan murah, serta pembuatan yang sederhana, tetapi mawar flanel buatan tangan bisa memberikan margin keuntungan yang berlipat dibandingkan dengan ongkos produksi.

Tak heran, para produsen mawar flanel pun mulai bermunculan, apalagi menjelang hari spesial seperti Valentine yang banyak dirayakan orang. Bisnis tersebut pun semakin melaju dengan banyaknya orang yang menggunakan mawar flanel sebagai hadiah pada hari-hari spesial lainnya.

Salah satu pelaku usaha yang berkecimpung pada bisnis kerajinan flanel ini adalah Rara Indah Nova Nindyah dengan merek Wawawisky Flanel sejak 3 tahun terakhir.

Rara mengawali bisnis tersebut saat menemukan tutorial pembuatan bunga berbahan dasar flanel, lalu mempelajarinya secara autodidak. Alumnus Universitas Indonesia tersebut langsung memiliki ide untuk menjual produknya pada saat wisuda universitas.

“Saya sering kali melihat hampir semua orang membawa bunga untuk dijadikan sebagai hadiah wisuda. Saya pikir akan lucu jika bunga tersebut diganti mawa flanel yang lebih awet dan bisa dijadikan sebagai kenang-kenangan abadi,” paparnya.

Saat itu, dia hanya membutuhkan modal sebesar Rp150.000 untuk membeli bahan kain flanel, lem tembak, plastik motif untuk kemasan mawar, pita dan peralatan lainnya. Selain memproduksi mawar flanel, Wawawisky juga membuat produk pendamping lainnya seperti boneka wisuda.

Dalam setiap pembuatannya, Rara berusaha untuk membuatnya semirip mungkin dengan bunga mawar asli. Tangkai yang digunakannya juga tidak terbuat dari kawat, melainkan bambu bekas yang dihaluskan dengan ketebalan 0,5 milimeter agar lebih kokoh.

Agar membedakan dengan produk mawar flanel lainnya, pola bunga yang digunakannya juga hasil buatan sendiri, berkat eksperimen-eksperimen yang dilakukannya. Di sisi lain, konsumen juga bisa memilih dari 24 warna flanel yang akan dijadikan mawar.

Sementara itu, proses produksi dilakukan sesuai dengan jumlah pemesanan yang masuk ke Wawawisky. Setiap konsumen bisa melakukan pemesanan tiap hari tanpa kuota minimal, namun pengiriman barang dilakukan setiap seminggu sekali.

Selama ini, dalam sebulan Rara bisa menerima pemesanan hingga 300 tangkai mawar flanel, dengan peningkatan pemesanan pada momen khusus seperti perayaan Valentine dan wisuda di kampus-kampus.

“Momen lainnya juga tidak bisa diduga, karena banyak orang yang pesan untuk dijadikan sebagai hadiah ulang tahun atau anniversary,” katanya.

Wawawisky menawarkan dua jenis kemasan mawar flanel, yaitu eceran atau yang dikemas satuan per tangkai dengan harga Rp9.500, dan bunga buket yang berisi 5–15 tangkai mawar flanel dengan harga Rp45.000—Rp175.000.

Sementara ini, Wawawisky memasarkan setiap produknya itu secara online, melalui blog dan media sosial, disebabkan sasaran utama pasarnya adalah kalangan mahasiswa yang aktif memanfaatkan teknologi informasi.

Rara juga aktif mencari informasi terkait jadwal wisuda universitas-universitas di seluruh Indonesia, sehingga bisa lebih mudah melacak momentum yang bisa dia gunakan untuk memasarkan produknya.

“Terkadang saya juga titip promosi melalui teman-teman dekat, mereka biasanya memiliki kenalan yang tertarik untuk memesan mawar flanel,” paparnya.

Belakangan ini, Rara merasa persaingan di bisnis ini sudah mulai ketat dengan bermunculannya para pemain baru. Namun, rara tetap optimistis bisnisnya masih akan tetap berjalan, asalkan terus melakukan inovasi dan menawarkan berbagai produk menarik lainnya.

Wawawisky akan memproduksi model bunga flanel lainnya di samping mawar, misalnya bunga gerbera yang dinilai cocok untuk dipadukan dengan mawar flanel. “Kami akan memproduksi jenis-jenis bunga lainnya, supaya konsumen tidak bosan dan memiliki pilihan yang lebih banyak,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper