Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Untung Melambung dari Bisnis Olahan Ceker Ayam

- Ceker ayam yang biasanya disisihkan saat mengolah daging ayam, ternyata bisa diolah menjadi bahan baku kuliner yang menguntungkan.
Kerupuk ceker ayam/Istimewa
Kerupuk ceker ayam/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Ceker ayam yang biasanya disisihkan saat mengolah daging ayam, ternyata bisa diolah menjadi bahan baku kuliner yang menguntungkan.

Dengan pasar berupa penikmat ceker yang fanatik, membuat bisnis olahan ceker ayam menjadi menarik. Peluang usaha dalam bisnis pengolahan ceker ayam ini terus dikembangkan dengan berbagai inovasi, mulai dari pembuatan ceker ayam menjadi camilan, hingga membuat ceker ayam menjadi sajian utama.

Karena harga bahan baku yang relatif lebih murah dibandingkan dengan daging ayam, membuat margin keuntungan di bisnis ini juga cukup menggiurkan.

Hal tersebut sudah dirasakan oleh Rizki Pratama Putra pemilik bisnis olahan ceker ayam dengan nama Cekeran Midun. Saat ini, dalam sebulan dia bisa meraup omzet hingga Rp360 juta untuk satu outlet.

Pria asal Bandung tersebut menceritakan bisnis kulinernya telah dimulai sejak 4 Februari 2013. Kala itu dia melihat potensi ceker ayam yang sudah banyak diolah menjadi menu sampingan tanpa ada olahan yang khas.

Dia pun mulai berkesperimen menciptakan ceker ayam sebagai menu utama yang disajikan di warung makannya. Saat itu, dia harus mengeluarkan modal awal sekitar Rp40 juta yang digunakan untuk sewa tempat, penyediaan bahan baku dan perlengkapan.

Rizki menjabarkan menu utama Cekeran Midun diolah dengan konsep modern dan dipadukan dengan resep kontemporer. Awalnya, banyak konsumen yang kebingungan dengan konsep yang disuguhkan, namun setelah mereka mulai mencoba dan merasakan sajian ceker, apresiasi yang positif diberikan.

"Olahan ceker di Cekeran Midun menjadi menu utama yang disajikan dengan delapan jenis kuah istimewa, sehingga berbeda dengan olahan ceker yang saat ini sudah ada," katanya.

Mayoritas konsumen pun mulai merekomendasikan produk Cekeran Midun kepada teman, kerabat dan keluarga, sehingga bisnisnya mulai dikenal orang. Ketenaran Cekeran Midun pun semakin meluas setelah Rizki memasarkan dan mempromosikan produknya secara online melalui media sosial.

Selain menjual olahan ceker ayam, kedai Cekeran Midun pun melengkapi menu dengan sajian lain, seperti sayap ayam, mi dan bihun, sehingga konsumennya tak hanya berasal dari penggemar ceker ayam.

Harga

Pada hari biasa, satu kedai Cekeran Midun bisa meghabiskan hingga 100 kg ceker, 20 kg sayap ayam, dan 100 porsi mi dan bihun, sedangkan pada akhir pekan bisa habis hingga 150 kg ceker, 30 kg sayap ayam, dan 200 porai mi bihun dalam sehari.

Adapun, harga jual tiap porsi olahan ceker Cekeran Midun bervariasi, mulai dari Rp14.000 hingga Rp17.000. Harga tersebut dinilai cukup terjangkau bagi semua kalangan.

Supaya penjualan di kedai Cekeran Midun tetap stabil, setiap bulannya selalu ada promo rutin bagi para pelanggan ceker, serta selalu ada kegiatan besar tiap tahun bagi para pecinta ceker di Bandung dan sekitarnya.

Setiap hari dalam seminggu, di Kedai Cekeran Midun selalu digelar hiburan dan promo dengan tema tertentu. Misalnya, setiap Senin promonya adalah #MidunKakoet, yakni hari untuk para konsumen pecinta potongan harga dengan penawaran yang menarik.

Pada Selasa, digelar konsep #MidunDaydut di mana para pelanggan di Kedai Midun akan disuguhi hiburan berupa musik dan lagu dangdut terkini, sedangkan pada Rabu para konsumen disuguhi hiburan berupa musik etnis dan tokoh pewayangan dengan konsep #MidunNgadalang.

"Konsep harian tersebut cukup efektif mengundang para konsumen dengan target yang berbeda, sehingga pasar Cekeran Midun terus meluas," paparnya.

Selain menunggu konsumen yang datang ke Kedai Cekeran Midun, Rizki pun semakin agresif untuk menjemput bola, dengan mengeluarkan layanan pesan antar yang bernama Midun Rider.

"Layanan itu ditujukan bagi para konsumen yang menginginkan hidangan Cekeran Midun tetapi tidak bisa datang ke kedai. Midun Rider bisa melayani konsumen di kawasan Bandung dan sekitarnya," jelasnya.

Namun, Rizki mengakui bisnisnya tersebut tak lepas dari kendala, apalagi saat permintaan terhadap ceker ayam membeludak, tetapi tidak diimbangi dengan pasokan bahan baku ceker ayam.

"Ada kalanya pasokan ceker ayam sangat terbatas, tetapi kami harus tetap melayani pelanggan, sehingga menu ceker harus divariasikan dengan bahan baku lainnya, seperti miedun atau ceker dengan mi, mieun ceker dengan bihun, dan wingsy atau sayap ayam," paparnya.

Hal itu juga sebagai salah satu strategi dan inovasi dari Cekeran Midun supaya konsumen tidak merasa jenuh dengan menu yang ada. Di sisi lain, Rizki pun selalu berusaha untuk menyajikan olahan ceker dengan variasi baru secara berkala.

Dalam waktu dekat, Rizki berencana untuk melanjutkan ekspansinya dengan membuka kedai Cekeran Midun ketiga, melanjutkan dua kedai yang sudah berdiri di kawasan Bandung dan Cimahi, Jawa Barat.

"Saya ingin membuat kedai terbaru yang lebih luas, sehingga konsumen Cekeran Midun bisa nyaman dan bisa mengakomodasi lebih banyak pelanggan dalam waktu yang sama," imbuhnya.

Hal itu dia lakukan karena Rizki melihat potensi dan prospek bisnis yang tengah dijalaninya tersebut masih sangat besar dan cerah, dengan adanya pengelolaan yang baik dan inovasi yang tak pernah berhenti.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper