Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Angkat Citra Labu Kuning Menjadi Oleh-oleh Khas Bogor

Sadar bahwa labu masih dianggap sebagai makanan kelas dua dibandingkan buah-buahan impor, Julian berupaya mengangkat citranya lewat pengemasan yang menarik.
Pengemasan yang baik, ditunjang rasa yang enak, mampu merangsang konsumen untuk meliriknya dan mulai menyukai Miss Pumpkin.
Pengemasan yang baik, ditunjang rasa yang enak, mampu merangsang konsumen untuk meliriknya dan mulai menyukai Miss Pumpkin.

Berinvestasi untuk Branding Image Kue Labu

Sadar bahwa labu masih dianggap sebagai makanan kelas dua dibandingkan buah-buahan impor, Julian berupaya mengangkat citranya lewat pengemasan yang menarik.

Menurutnya, pengemasan yang baik akan mampu merangsang konsumen untuk meliriknya dan mulai menyukainya.  Karena itu, dia tidak segan-segan berinvestasi untuk merancang strategi pemasaran yang menarik, termasuk urusan logo dan kemasan produk.

Dari modal usaha awal sebesar Rp250 juta – Rp275 juta, porsi paling besar untuk membangun outlet pertamanya yang berada di Jalan Padjajaran. “Outlet itu penting untuk tujuan mengangkat  image produk ini. Saya menghabiskan Rp150 juta untuk sewa toko di pusat kota dan membangun interiornya.”

Investasinya yang terbesar berikutnya yakni untuk oven kue. Dia membeli dua oven besar dengan harga masing-masing Rp35 juta.

Kemudian, Julian juga berinvestasi pada bidang sumber daya manusia dengan mencari tenaga kerja yang memang terampil dan memahami pembuatan kue. SDM adalah komponen ini penting untuk membangun bisnis yang berkelanjutan.

Tak hanya itu, Julian juga hanya mau menggunakan bahan baku yang baik untuk mempertahankan cita rasa kue. Labu yang dia pilih yakni varian labu parang karena menurutnya lebih ideal dari sudut kepadatan dan warna.

Demi menjamin pasokan bahan baku yang terstandarisasi, dia lebih memilih membeli bahan baku dari supplier di pasar induk. Biasanya labu parang tersebut berasal dari daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Jika membeli dari petani, memang pasokannya lebih banyak dan lebih murah, tetapi kadang kualitasnya kurang baik.”

Dalam seminggu, Julian dan 27 karyawannya mampu mengolah 10 kuintal labu kuning. Ada beberapa variasi kue yang diproduksi Miss Pumpkin yakni brownies atau rasa coklat, rasa jeruk, greentea,  dan original.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper