Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tips Menjadi Pemimpin Perempuan yang Sukses

Para pemimpin perempuan sering mengatakan bahwa mereka harus bekerja dua kali lebih keras dihormati, sama dengan laki-laki.
Ilustrasimana/Briozone
Ilustrasimana/Briozone

Bisnis.com, JAKARTA - Pada masa lalu, banyak perempuan kesulitan mendapatkan penerimaan di tempat kerja karena ekspektasi dan stereotip masyarakat. Namun, peran perempuan di dunia kerja semakin terlihat dan cukup banyak perusahaan yang dipimpin oleh perempuan.

Kesetaraan gender mengalami kemajuan yang signifikan. Di sisi lain, saat perempuan memegang peran kepemimpinan, seringkali mendapat pengawasan yang lebih ketat, dan dinilai lebih keras, dibandingkan rekan laki-laki mereka.

Dikutip dari businessnewsdaily, Kamis (2/5/2024), para pemimpin perempuan sering mengalami bahwa mereka harus bekerja dua kali lebih keras dihormati, sama dengan laki-laki.

Penelitian yang dilakukan oleh Hewlett-Packard, perekrutan internal menemukan bahwa laki-laki sering diterima dalam posisi baru ketika mereka memenuhi 60% kualifikasi, tetapi perempuan akan diterima jika mereka memenuhi 100% kualifikasi.

Simak cara menjadi pemimpin perempuan yang sukses:

1. Muncul framing, wanita harus menjadi sempurna

Reshma Saujani, pendiri dan CEO Girls Who Code mengatakan bahwa anak perempuan diajari untuk bermain aman, tersenyum agar terlihat cantik, dan mendapat nilai A. Namun, anak laki-laki diajari untuk bermain-main di lapangan agar terlihat jantan dan melakukan perlawanan saat diserang.

“Dengan kata lain, kami membesarkan anak perempuan kami untuk menjadi sempurna, dan kami membesarkan anak laki-laki kami menjadi pemberani,” katanya dalam sebuah TED Talk.


2. Kenali rasa takutnya dan tetap lakukan hal yang sulit

Pemilik Distinct Personal Branding Devoreaux Walton mengatakan bahwa kesuksesan bisa ditemukan di luar zona nyaman, tetapi seseorang sering kali terhalang oleh ketakutan akan hal yang tidak diketahui.

“Setiap wirausahawan dan pemimpin bisnis sukses melakukan apa yang mereka takuti daripada membiarkan rasa takut menguasai kehidupan pribadi dan profesional mereka,” katanya.

Menurut Walton, cara terbaik untuk mengatasi rasa takut adalah dengan mengakui bahwa rasa takut itu ada, tetapi tetap melakukan hal yang membuat Anda takut. Jika Anda terlalu kaku, Anda bisa melewatkan salah satu momen “aha” yang tidak disengaja yang dapat menginspirasi solusi kreatif atau memaksakan pendekatan berbeda.

3. Ciptakan dan wujudkan pola pikir kesetaraan

Sebuah studi yang dilakukan oleh Pew Research Center menemukan bahwa pada tahun 2020, perempuan memperoleh 84% penghasilan laki-laki berdasarkan analisis median upah per jam untuk pekerjaan paruh waktu dan penuh waktu. Demikian pula, studi Biro Sensus AS pada tahun 2020 yang menganalisis data upah penuh waktu menemukan bahwa perempuan memperoleh 83% dari penghasilan laki-laki.

Banyak perempuan yang masih merasakan dampak kesenjangan gender, baik melalui perselisihan gaji, kehilangan promosi, atau komentar sinis dari rekan kerja. Sekalipun lingkungan kerja Anda mendukung kesetaraan, tidak jarang perempuan mengalami diskriminasi, baik halus maupun tidak, karena gender mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper