Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kisah Pertemuan

Deputi Presiden Direktur ANJT Istini Siddharta mengisahkan pertemuan perusahannya dengan sagu bukanlah pertemuan yang penuh strategi bisnis. Saat itu pada 2008, ketika salah seorang pemegang saham ANJT sedang di Papua.

“Berawal saat 2008, harga komoditas pangan naik karena krisis pangan. Saat itu, pemilik saham kami yang tengah ke Papua melihat sagu yang terbuang-buang. Padahal itu kan sumber karbohidrat tinggi. Lalu dia katakan masa sih kita tidak bisa bikin industri sagu,” kisah Istini kepada Bisnis.com, awal pekan ini.

Mulai saat itu, manajemen ANJT pun mulai menjajaki peluang untuk dapat membangun industri tepung sagu di Papua. Pengurusan awal dimulai dengan pengajuan izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu (IUPHHPK).

Meski sempat mundur, pabrik akhirnya mulai diuji coba pada 2015 dan ditargetkan beroperasi secara penuh pada tahun depan. Pabrik tepung sagu ANJAP merupakan industri berbasis sagu pertama di Papua.

Nah, jika dilihat di peta, ANJAP mendapatkan konsesi tanah seluas 40.000 hektare tepat di daerah kepala si Pulau Burung, Sorong Timur. Untuk pabrik tepung sagu yang telah dibangun dan diharapkan dapat beroperasi dalam kapasitas penuh pada April tahun depan, lahan panen mereka saat ini 5.000 hektare.

Jika beroperasi optimal, kapasitas produksi per bulan pabrik yaitu 1.250 ton dan tengah dikembangkan untuk dapat mencapai 2.500 ton pada tahun depan. Limpahan sagu di lahan konsesi membuat ANJAP tak takut kekurangan bahan baku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper