Bisnis.com, JAKARTA – Buba Soul menemukan cara kekinian untuk memberikan nilai tambah rempah-rempah Indonesia dalam segelas bubble drink yang eksotis, sehat, dan ramah lingkungan.
Dewi Rotua Silalahi, Komisaris/ Co-founder PT Buba Prima Svastarini mengatakan, bubble drink adalah minuman yang tengah tren dengan topping bola-bola kenyal atau biasa disebut boba. Gerai-gerai minuman ini pun dengan mudah dijumpai di mall-mall hingga di daerah perumahan.
Berdasarkan penelitian dan pengamatan, kalori dalam segelas bubble drink bisa mencapai 600-800 kalori akibat tingginya gula dan lemak, dan juga mengandung bahan-bahan tambahan yang tidak alami. Dewi menilai dampak lingkungan dari industri bubble drink juga amat mengkhawatirkan karena banyaknya limbah plastik dari kemasan yang digunakan.
Dewi pun mengklaim, PT Buba Prima Svastarini, sebagai perusahaan startup yang bergerak di bidang F&B, berinisiatif membuat gebrakan baru dengan memproduksi bubble drink yang bertanggung jawab dari segi nutrisi dan lingkungan.
“Indonesia adalah negara dengan keanekaragaman hayati terbesar ke-2 di dunia dimana ditemukan sekitar 30.000 jenis tumbuhan asli yang memiliki khasiat untuk kesehatan, namun baru sekitar 5 persen yang dipakai di industri besar,” kata Dewi di FX Sudirman, Kamis (27/2/2020).
Dia menjelaskan, Buba Soul berkomitmen untuk mendukung petani lokal dan mengembalikan kejayaan rempah-rempah asli Indonesia. Sehingga meningkatkan daya saing hasil pertanian atau perkebunan dengan mengubah komoditas menjadi produk gaya hidup masa kini yang memiliki nilai tambah.
Dewi memerinci, Buba Soul memakai bahan alami dan rempah-rempah dari berbagai daerah di Indonesia seperti teh, kopi, coklat, kunyit, temulawak, jahe, kayu manis, sereh yang diracik menjadi minuman kekinian dengan rasa yang enak. Kalorinya pun relatif rendah yaitu sekitar 100-300 kalori karena memakai pemanis alami seperti gula aren dan madu organik.
Beberapa jenis varian rasa Buba Soul yang belum pernah ada sebelumnya seperti Golden Turmeric alias kunyit susu, Royale Rosela, Butterfly Pea Flower alias kembang telang, Curcuma Lemonade alias temulawak.
Isabella Silalahi, CEO sekaligus Co-founder PT Buba Prima Svastarini menambahkan, perusahaan kini memprioritaskan bisnis berkesinambungan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan, bukan semata-mata demi keuntungan.
“Kami juga ingin mendukung program pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah rempah-rempah Indonesia dengan mengolah berbagai jenis rempah-rempah ini menjadi minuman kekinian yang dapat dinikmati oleh anak-anak, remaja hingga dewasa,” jelas Isabella.