Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah berperan penting dalam pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Tak dipungkiri dari dulu hingga sekarang banyak sekali dukungan pemerintah bagi para pengusaha ini, termasuk soal pendanaan.
Namun menurut CEO CV Nusagri Nursyamsu Mahyuddin, alokasi pendanaan yang cukup banyak itu masih tidak efektif dan sekedar menjalankan program saja.
Harusnya, dana tersebut ditujukan untuk melahirkan SDM entrepreneur yang tangguh, memiliki kompetensi, dan berwawasan global. Penyusunan programnya harus melibatkan praktisi atau pengusaha supaya sesuai dengan kebutuhan para UMKM.
"Pemberian bantuan kepada UMKM sangat bagus namun harus diberikan berbasis kebutuhan dan kinerjanya. Tidak bisa disamaratakan," tegasnya kepada Bisnis.
Kendati demikian, pria yang juga menjabat Direktur Utama PT. Dafa Teknoagro Mandiri ini turut mengimbau agar para entrepreneur tidak terlalu berharap pada dana yang disediakan pemerintah.
Dari sisi pengusaha, ada atau tidak ada bantuan, bukan menjadi masalah. Ketika sudah bertekad menjadi entrepreneur, maka kendala apapun harus bisa ditemukan jalan keluarnya. "Justru pengusaha yang tidak mendapatkan bantuan jadi lebih terasah kreativitasnya," sebut Nursyamsu.
Di sisi lain, penulis buku "Ekspor Itu Mudah" ini menjelaskan pasar ekspor produk Indonesia masih sangat luas. Dia selalu menyampaikan kepada teman-teman pengusaha UKM yang ingin masuk ke pasar ekspor, agar menghindari pasar negara maju.
Bagi para eksportir baru, disarankan untuk menyasar negara-negara berkembang. "Dibandingkan negara tetangga pengusaha kita lebih kreatif dan produknya juga bagus-bagus," ulasnya.
Namun memang yang menjadi kendala umum adalah kurangnya kepercayaan diri ketika berhadapan dengan orang asing. Hingga akhirnya menganggap ekspor sebagai bisnis yang sulit dan tidak terjangkau oleh mereka.
Oleh karena itu, kepercayaan diri perlu dibangun. Menyediakan waktu untuk belajar dari yang sudah lebih dulu sukses juga penting. Bila perlu, bergabung dalam komunitas pengusaha. Nursyamsu mengaku saat ini saja dirinya bergabung di Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI). Dengan berada di komunitas, seseorang akan terdorong untuk terus belajar serta bisa berbagi masalah untuk mendapatkan solusi.
"Rezeki sudah diatur oleh yang kuasa karena itu jangan enggan berbagi. kalau kita dapat membuat orang lain maju maka dengan sendirinya kita juga akan ikut terbawa maju," ungkap Direktur Utama PT Nudira Sumber Daya Indonesia dan PT Rumah Produk Indonesia itu.