Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pandemi Covid-19, Saatnya Ubah Strategi Promosi Produk

Sejumlah praktisi mengingatkan pelaku usaha untuk mengubah strategi promosi produk saat pandemi Covid-19.
reklame jenis LED/istimewa
reklame jenis LED/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku bisnis diharapkan segera sadar bahwa pandemi Covid-19 dinilai telah mengubah sejumlah strategi dalam hal promosi produk, mulai dari foto, video hingga pengemasannya.

Ketua Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) Janoe Arijanto menjelaskan perubahan tersebut termasuk dalam hal mengakses informasi suatu produk atau merek, flow decision making, sampai model distribusi. Nantinya akan selalu ada titik-titik customer experience yang baru atau sesuatu yang perlu mendapatkan perhatian lebih dalam lingkaran proses pemasaran.

“Untuk itu, perlu penerapan beberapa skenario perencanaan komunikasi dalam merespon ketidakpastian. Baik dari pemilihan media maupun flow komunikasi produk yang akan diiklankan,” katanya dalam siaran pers, Jumat (17/7/2020).

Sementara itu, fotografer profesional dan asesor fotografi Denny Herliyanso menjelaskan di era digital ini siapapun bisa menjadi ‘jurnalis’ maupun ‘fotografer’. Bahkan hanya dengan bermodalkan ponsel atau kamera saku, tanpa harus memakai kamera profesional.

Menurutnya, gawai yang dilengkapi dengan teknologi canggih saat ini, juga sudah bisa menyampaikan foto-foto indah sebagai salah satu cara branding diri.

“Sebab, fotografi adalah seni melukis dengan cahaya, yang ‘membungkus’ visi, misi, inspirasi, dan spirit seseorang. Tapi untuk membuat foto yang bagus dan menarik menurut saya, diperlukan suatu konsep,” ujar Denny.

Adapun, CEO & Founder Panenmaya Group Pikukuh Tutuko juga menjelaskan, konten yang bagus bisa menarik perhatian orang lain dan menjadi sumber pendapatan di saat pandemi. Itu sekaligus menjadi kunci yang bagus bagi pemilik produk untuk membranding produknya.

“Ada peribahasa mengatakan ‘content is the king, marketing is the queen’. Kalau konten kita tidak menarik, orang akan tidak tertarik atau akan melewatinya. Namun perlu kita tahu, bahwa konten dan marketing saling berkesinambungan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper