Bisnis.com, JAKARTA - Makanan pencuci mulut berbahan dasar nabati makin diminati seiring dengan tren gaya hidup vegetarian dan vegan. Peluang bisnis produk ini makin terbuka.
Vegetarian adalah orang yang tidak makan daging tetapi makan sayuran dan tumbuhan. Sedangkan vegan adalah versi vegetarian yang benar-benar tidak mengonsumsi daging dan semua produk turunan hewan.
Para vegetarian dan vegan masih relatif kesulitan mendapatkan kudapan manis dalam beberapa tahun terakhir.
Mereka yang menginginkan kudapan manis tetapi memiliki keterbatasan sumber mungkin harus memanggang kue sendiri atau mencoba berbagai resep sorbet buah dan es krim di rumah.
Bahan untuk kue, biskuit, dan es krim vegan adalah sesuatu yang mungkin Anda temui di toko atau restoran khusus, tetapi tidak tersedia di toko grosir biasa.
Tentunya tidak dengan ketersediaan yang sebanding dengan makanan penutup non-vegan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, situasi di toko kelontong telah berubah. Produk makanan penutup vegan semakin sering kita temui.
Baca Juga
"Menurut beberapa perkiraan, orang-orang yang berdedikasi dengan gaya hidup adalah segmen yang berkembang, tetapi mereka masih merupakan persentase yang sangat kecil dari total populasi," seperti dikutip melalui Entrepreneur, Kamis (6/8).
Namun, makanan penutup vegan ternyata menarik bagi demografi yang lebih luas. Diperkirakan 65% orang di dunia tidak toleran terhadap laktosa (lactose intoleran) sampai tingkat tertentu.
Di masa lalu, sakit perut akibat bahan dasar makanan yang tidak cocok mungkin tampak seperti harga yang pantas dibayar untuk menikmati makanan penutup yang lezat.
Namun saat ini, karena semakin banyak pilihan yang tersedia secara luas, konsumen semakin tidak perlu untuk merelakan kesehatannya. Kini, mereka tetap bisa mengkonsumsi kudapan manis yang mereka inginkan.
Sementara perusahaan-perusahaan yang sudah mapan, baik vegan maupun bukan, merupakan bagian penting dari pangsa pasar, merek-merek yang lebih baru dan lebih kecil meulai bermunculan.
Sepanjang masa pandemi ini juga, mungkin Anda sering memperhatikan kemunculan produk-produk makanan penutup rumahan yang di jual di e-commerce atau melalui sosial media.
Walaupun, ketersediaan makanan penutup ala rumahan di Indonesia belum sepenuhnya menawarkan opsi vegan, ini bisa jadi peluang.
"Merek-merek kecil yang memulai debutnya membuat lebih mudah bagi konsumen untuk meyalurkan inner child mereka, sambil memperhatikan kepedulian mereka tentang hewan dan lingkungan," tulis artikel tersebut.
Karena masalah diet dan etika terus memengaruhi pilihan konsumen, kita boleh optimistis bahwa ke depan aka ada lebih banyak makanan pencuci mulut vegan di pasaran.