Bisnis.com, JAKARTA -- Saham Asos (ASC.L) melonjak hingga 10 persen setelah peritel online tersebut mengatakan pergeseran kebiasaan berbelanja di antara pelanggan telah memberikan dorongan tak terduga untuk bisnisnya.
Dalam pembaruan informasi perdagangan Rabu (12/8/2020), Asos mengatakan penjualan dan keuntungan untuk tahun keuangan yang berjalan sekarang diperkirakan bergerak secara signifikan di atas ekspektasi pasar.
Dilansir melalui Yahoo Finance, pengecer tersebut mengatakan peningkatan penjualan didorong oleh permintaan yang terus kuat di antara pelanggan dan penurunan tingkat pengembalian, yang menurunkan biaya bagi perusahaan.
Asos mengatakan pengembalian yang lebih rendah didorong oleh permintaan untuk pakaian olahraga, produk kecantikan serta perawatan pribadi wajah dan tubuh.
Kedua kategori tersebut umumnya memiliki tingkat pengembalian yang lebih rendah daripada kategori produk lainnya.
“Prospek konsumen dan ekonomi tetap tidak pasti dan tidak jelas berapa lama perilaku belanja yang menguntungkan saat ini akan bertahan. Kami meningkatkan keyakinan bahwa Asos akan terus berkembang sebagai salah satu dari sedikit pemimpin global dalam ritel fashion," kata Asos seperti dikutip melalui Yahoo Finance, Rabu (12/8/2020).
Baca Juga
Pernyataan itu muncul sehari setelah saingannya, peritel mode online asal Jerman, Zalando (ZAL.DE), melaporkan dinamika serupa.
Zalando mengatakan, penjualan kuartal II/2020 meningkat 27 persen, sebagian didorong oleh permintaan untuk pakaian santai, pakaian olahraga, dan produk kecantikan.
Asos mengatakan pihaknya juga mendapat keuntungan dari pergeseran perilaku belanja pelanggan di semua kategori produk. Konsumen sekarang lebih teliti dalam memesan barang sehingga tingkat pengembalian menjadi lebih rendah.
Pendapatan perusahaan untuk berjalan diperkirakan tumbuh antara 17 persen dan 19 persen secara tahunan. Adapun laba sebelum pajak diperkirakan turun pada kisaran 130 juta-150 juta poundsterling atau senilai US$170 juta.
Analis memperkirakan pendapatan Asos tumbuh sekitar 15 persen tahun ini dan mencatatkan laba hanya sekitar 50 juta poundsterling.
"Hanya selang sebulan sejak Asos merilis update untuk 4 bulan hingga 30 Juni. Dengan pertumbuhan penjualan kumulatif berjalan di 16 persen. Juli dan Agustus sejauh ini masih sangat kuat," kata analis ritel independen Nick Bubb.