Bisnis.com, JAKARTA -- Lapis legit merupakan salah satu kue basah klasik khas Indonesia yang memiliki cita rasa manis dengan tekstur yang lembut. Kue yang berasal dari warisan zaman penjajahan Belanda ini masih menjadi salah satu makanan terlezat yang digemari masyarakat Indonesia, meski saat ini banyak bermunculan jenis kue modern yang beraneka rasa.
Untuk ukuran kue tradisional, lapis legit memang dikenal memiliki harga yang cukup mahal, rata-rata dibanderol seharga Rp300.000 hingga Rp500.000 per loyang berukuran 20x20 cm, bahkan ada yang mencapai Rp1 juta.
Meski demikian, kudapan manis yang memiliki aroma khas nusantara ini tetap laris di pasaran dan memiliki prospek yang cukup menggiurkan. Salah satu pelaku usaha yang mendapatkan berkah dari usaha lapis legit ini adalah Linda Sri Wahyuni yang mengembangkan brand Lapis Legit Linda Belinyu, khas Pulau Bangka. Nama Belinyu sendiri diambil dari nama kota kecil di pulau Bangka yang juga merupakan tempat kelahiran dari Linda.
Terdapat berbagai varian rasa yang dihadirkan Lapis Legit Linda Belinyu mulai dari rasa original, keju, almond, prunes/plume, hingga mix dua rasa dan tiga rasa dengan varian harga sebesar Rp285.000 hingga Rp330.000 untuk setiap loyang berukuran 20x20cm.
Harga tersebut memang terbilang lebih terjangkau dibandingkan dengan harga lapis legit di bakery shop lainnya karena Linda ingin agar masyarakat bisa menikmati kelezatan lapis legit tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.
Meski demikian kualitas rasa dari Lapis Legit Linda Belinyu terbilang sangat lezat dan lembut karena menggunakan bahan premium yaitu wijsman butter tanpa bahan pengawet, tanpa bahan pewarna dan full menggunakan kuning telur.
Tak heran bila usaha Lapis Legit Linda Belinyu yang kini telah memasuki tahun keempat, terus berkembang. Linda bahkan telah melayani pesanan dari hampir semua kota besar di Indonesia bahkan ada yang menjadikannya sebagai oleh oleh untuk dibawa ke luar negeri.
Untuk memasarkan produknya, Linda yang memulai usahanya ketika dirinya pensiun tersebut, memanfaatkan media sosial instagram, termasuk melakukan endorsements, promo discount , group arisan, hingga paket reseller.
Diakui olehnya bahwa selama masa pandemi ini penjualan relatif stabil bahkan lebih meningkat dibanding sebelum pandemi karena banyak karyawan yang working from home (WFH) serta adanya kecenderungan para pecinta kuliner untuk menggunakan sosial media, khususnya instagram.
Saat ini, Lapis Legit Linda Belinyu mampu menjual sekitar 200 hingga 250 loyang per bulan. Jumlah tersebut meningkat signifikan pada hari tertentu seperti lebaran, Imlek, Natal, dan Tahun Baru, yang secara rata-rata bisa mencapai 1.000 loyang sehingga dalam masa tersebut omzet yang diperolehnya bisa mencapai ratusan juta dengan keuntungan sekitar 60 persen.
Klapertart
Selain lapis legit, salah satu kudapan klasik yang masih diminati masyarakat pada era modern ini adalah klapertart yang umumnya disajikan dengan taburan kismis, keju, dan kenari sebagai topingnya
Resep adonan klapertart yang terdiri dari kelapa, tepung terigu, susu, mentega, dan telur ini mendapatkan pengaruh dari zaman pendudukan Belanda di Manado. Dessert lezat ini juga bisa diolah sebagai peluang bisnis seperti yang dijalankan oleh Monika Febriani.
Wanita kelahiran 1991 tersebut melihat peluang bisnis kue klasik seperti klapertart ini cukup menjanjikan. Apalagi dengan domisilinya yang berada di Semarang, setelah menjelajah berbagai kuliner di kota tersebut ternyata belum banyak yang berjualan kue khas Manado tersebut, padahal peminatnya cukup besar.
Dia lantas membuat kue tersebut dengan menggunakan bahan baku pilihan yang premium serta menggunakan berbagai varian topping, dengan salah satu yang paling diminati adalah toping keju. Varian harganya terbilang cukup terjangkau mulai dari Rp8.000 hingga Rp75.000.
Monic sendiri memasarkan produknya secara online dengan sistem pre order. Selama masa pandemi ini, dia tetap membuka pre order setiap minggu dengan proses produksi 3 kali seminggu, dimana dalam satu kali produksi dibuat sebanyak 75 cup.