Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

5 Pengorbanan Agar Menjadi Teenpreneur Sukses

Dia kerap berbagi keterampilannya dalam perdagangan komoditas, cryptocurrency, dan indeks kepada subscriberuntuk konten video, analisis, dan wawasannya.
Ilustrasi entrepreneur
Ilustrasi entrepreneur

Bisnis.com, JAKARTA -- Sami Loyal, 19 tahun, adalah pengusaha remaja yang telah membangun bisnis online senilai 1 juta poundsterling melalui brand Forflies.

Dia kerap berbagi keterampilannya dalam perdagangan komoditas, cryptocurrency, dan indeks kepada subscriberuntuk konten video, analisis, dan wawasannya.

"Saya telah belajar bahwa perlu ada beberapa pengorbanan yang menyakitkan untuk mencapai apa yang kita inginkan," ujar Loyal seperti dikutip melalui Entrepreneur, Rabu (2/12).

Berikut adalah 5 pengorbanan yang ingin dia bagikan kepada anak muda lainnya yang bermimpi untuk memulai bisnis mereka sendiri atau baru memulai perjalanan wirausaha mereka.

1. Waktu bersosialisasi dengan teman dan keluarga berkurang.

Salah satu kelemahan terbesar menjadi pengusaha remaja adalah Anda kehilangan kemampuan untuk bersosialisasi. Ini bukan berarti Anda tidak lagi punya waktu (meskipun itu bisa menjadi faktor.) Namun karena pandangan Anda tentang kehidupan dan perspektif berubah.

Sebagai seorang pengusaha, perspektif Anda berubah dan Anda berpikir secara berbeda dengan orang lain.

"Saya telah berbicara dengan pengusaha lain tentang hal ini dan mereka mengatakan hal yang sama, tentang sering merasa terasing dalam pikiran Anda sendiri," katanya.

Dengan minat dan ide baru yang didapat, Anda kehilangan kemampuan untuk membicarakan hal-hal sehari-hari dan mendapati diri Anda tidak dapat berhubungan dengan teman dan keluarga seperti dulu. Itu bisa membuat Anda kesepian.

2. Tidak memenuhi impian orang tua.

Loyal memutuskan untuk mengikuti impiannya menjadi pengusaha sukses saat masih di sekolah. Dia berhenti dari sekolah pada usia 17, tanpa ijazah.

Dengan mengejar impian kewirausahaannya sejak dini, dia harus mengorbankan pendidikannya, tetapi Loyal tidak menyesali ini karena sekolah tidak mengajari apa yang perlu saya dia ketahui untuk berhasil dalam bisnis. Meskipun dia telah mengorbankan sebagian dari mimpi ibunya - dan itu satu-satunya penyesalannya.

3. Kesehatan dan kesejahteraan.

Ini adalah satu hal yang sangat penting untuk sukses dan Anda tidak bisa menjadi pengusaha sukses tanpa pikiran dan tubuh yang sehat. Sayangnya, sering kali hal itu dikesampingkan atau dilupakan.

Ketika masih anak-anak, Loyal menghabiskan banyak waktu bermain game komputer atau ketika bekerja di channel YouTube-nya, sebagian besar hari-harinya dihabiskan di depan layar. Dia kelebihan berat badan, kurang percaya diri, dan kesehatannya memburuk.

Saat dia berolahraga dan menjadi bugar, begitu pula pekerjaannya. Kesehatan harus menjadi nomor satu dan memiliki pikiran dan tubuh yang sehat sangat penting untuk sukses dalam bisnis apapun industrinya.

4. Kurangnya kebebasan mental

"Saya yakin ini terjadi bagi banyak orang yang bekerja, tetapi kondisinya semakin parah ketika Anda seorang pengusaha," katanya.

Untuk menjadi sukses Anda harus 100% totalitas ke dalam bisnis Anda dan ini berarti garis antara pekerjaan dan kehidupan pribadi menjadi kabur

Loyal terus-menerus memikirkan apa yang perlu dia lakukan atau tugas yang perlu diselesaikan. Semua waktunya dihabiskan untuk memikirkan pekerjaan, kadang-kadang merugikan kehidupan pribadinya, yang bisa sangat sulit bagi seorang remaja.

5. Lebih sedikit waktu untuk bersenang-senang seperti remaja pada umumnya.

Yang paling dirindukan Loyal sebagai remaja adalah kehidupan sosial yang berwarna yang dimiliki remaja lain sebagai standar.

Saat Anda remaja, inilah saat yang tepat untuk mencoba hal-hal baru dan terkadang melakukan hal-hal bodoh.

"Meski demikian, saya masih bisa bersenang-senang dan saya telah melakukan hal-hal menyenangkan yang hanya bisa diimpikan oleh remaja lain, seperti mengendarai Porsche melalui pegunungan California. Tapi karena saya sekarang berpikir berbeda dengan banyak orang seusia saya, saya merasa saya tidak bisa begitu saja bergabung dengan kekonyolan seperti yang dulu bisa saya lakukan," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper