Bisnis.com, JAKARTA - Kaum muda menjadi salah satu kelompok yang terdampak akibat pandemi Covid-19. Peluang untuk bekerja semakin sempit dan juga kesempatan berwirausaha menjadi terbatas.
Direktur Ketenagakerjaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Mahatmi Parwitasari Saronto, mengatakan bahwa COVID-19 berdampak besar pada kondisi angkatan kerja pada 2020. Padahal, dalam visi Indonesia 2045, pemerintah menargetkan 90 persen angkatan kerja berpendidikan menengah ke atas.
“Sebanyak 90 persen tenaga kerja kita dapat bekerja di lapangan kerja dengan keahlian menengah ke atas. Untuk mendorong produktivitas, tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan diharapkan mencapai 65 persen. Sama seperti Vietnam sekarang,” ucap Mahatmi, dalam webinar Kemitraan dalam Meningkatkan Peluang Ekonomi Kaum Muda seperti keterangan yang diterima Bisnis, Senin (21/12/2020).
Menyadari kondisi dan tantangan target tersebut, strategi yang akan ditempuh pemerintah terdiri dari tiga poin, yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi yang menciptakan lapangan kerja.
Kedua, meningkatkan keahlian tenaga kerja agar sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, dan ketiga, mendorong fleksibilitas dan mobilitas tenaga kerja untuk keluar masuk pasar kerja tanpa terdampak besar pada kesejahteraan.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Business Links (IBL) Yayan mengatakan bahwa pada 2030 diperkirakan hampir 70 persen penduduk Indonesia berada di usia produktif, yaitu usia antara 15 hingga 64 tahun.
Baca Juga
Pada saat ini adalah titik yang tepat untuk mulai bersama-sama usaha strategis dan bertanggung jawab, yang dapat memanfaatkan bonus demografi agar bisa memberikan manfaat bagi bangsa. Strategi dan koordinasi harus dilakukan di antara para pemangku kepentingan.
Untuk itu pula IBL melalui Program Skilled Youth 4 menggandeng Puskamuda UI guna melakukan kajian tentang kemitraan bagi peningkatan peluang ekonomi anak muda.
Kajian ini fokus kepada dua hal, yaitu kesiapan bekerja dan kewirausahawan yang akan dilihat beberapa aspek utama seperti akses, soft skills, kemitraan, GESI, technology informasi, dan literasi keuangan.
Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia Puni A. Anjungsari mengungkapkan, sudah lebih dari 1.000 anak muda yang menerima manfaat dari program Skilled Youth 4.
Program Skilled Youth 4 adalah program kolaborasi Citi Indonesia dan Indonesia Business Links (IBL) yang didukung oleh Citi Foundation, ditujukan bagi generasi muda berusia 16-25 tahun di sejumlah wilayah di Jawa Barat yaitu Bekasi, Cikarang, Karawang, Bandung, dan Purwakarta.
“Kami sangat menyambut baik inisiatif yang dilakukan Indonesia Business Links (IBL) dan dari hasil yang diperoleh, pendampingan bagi generasi muda merupakan salah satu faktor utama dari program Skilled Youth,” tuturnya.
Direktur Puskamuda UI Rissalwan Lubis mengatakan bahwa para pemangku kepentingan di pusat dan daerah serta pengusaha memiliki kontribusi besar untuk mendorong ekonomi pemuda.
“Caranya dengan meningkatkan soft skill serta literasi keuangan kaum muda. Setelah itu, dilanjutkan dengan pemberdayaan kaum muda,” kata Rissalwan.
Chief Technology Officer (CTO) Kerjabilitas.com Tety Sianipar mengingatkan bahwa soft skills atau keahlian adaptif lebih penting dibandingkan hard skills atau keahlian teknis agar bisa lebih sukses di jalur pekerjaan formal.
Ekonom INDEF Bhima Yudhistira mengungkapkan, salah satu cara untuk meningkatkan kompetensi anak muda di sektor perekonomian adalah dengan merevitalisasi Balai Latihan Kerja yang selama ini sudah ada.