Bisnis.com, JAKARTA – Beberapa tahun terakhir, minat generasi muda terhadap investasi saham mulai meningkat. Ini terlihat dari data Otoritas Jasa Keuangan yang mencatat populasi investor domestik kalangan muda makin mendomiasi, yakni 54,8 persen investor berusia di bawah 30 tahun pada 2020.
Ketertarikan investor pemula ini tidak lepas dari banyaknya influencer saham yang bermunculan di media sosial untuk memberikan edukasi mengenai investasi di pasar modal kepada para follower-nya.
Namun yang harus dipahami jangan sampai peningkatan investor muda tersebut hanya sekedar ikut-ikutan tetapi benar-benar mulai melek terhadap informasi di pasar modal dan memiliki pengetahuan yang cukup mengenai investasi.
Melihat fenomena tersebut, Bursa Efek indonesia (BEI) siap merangkul para influencer saham untuk lebih memperluas pemahaman masyarakat, terutama generasi muda mengenai cara berinvestasi di pasar modal.
“Kami menggandeng influencer saham untuk memperluas awareness dan literasi investasi pasar modal ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia,”ujar Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi dalam keterangan pers yang diterima Bisnis, Selasa (2/3/2021).
Hasan menuturkan, saat ini BEI memiliki program Influencer Incubator yang merupakan program bagi influencers atau public figure untuk dapat mengedukasi masyarakat secara benar melalui media sosialnya.
Baca Juga
“Sebagai informasi, program ini telah dilaksanakan sejak 2019. Ke depannya, kami akan terus memperkuat program Influencer Incubator ini, yang memberikan edukasi secara berkelanjutan kepada para influencers,” ucapnya.
Program tersebut, ujar Hasan, tidak hanya dilakukan oleh kantor pusat BEI di Jakarta, melainkan juga melalui 30 Kantor Perwakilan BEI di daerah-daerah yang juga merangkul influencers atau figur publik di daerahnya masing-masing.
“Kami bekerja sama dengan perusahaan sekuritas Anggota Bursa dan Manajer Investasi, dalam mengedukasi influencers agar mereka mampu mengedukasi dan mengajak followers-nya berinvestasi dengan benar,” terangnya.
Selain merangkul influencer, BEI juga bekerja sama dengan komunitas pasar modal. Hasan menerangkan, berdasarkan data BEI, saat ini sudah ada lebih dari 400 komunitas pasar modal dan akan terus bertumbuh seiring dengan bertambahnya jumlah investor ritel.
“Teman-teman komunitas investor ini, sudah sedari dulu, kami merangkul dan menjadi mitra kami dalam memberikan edukasi investasi di pasar modal. Tentunya kami selektif dalam hal ini, dan memilih komunitas yang positif dan sejalan dengan visi dan strategi edukasi kami,” ungkapnya.
Kemudian, khususnya kepada para investor baru diingatkan bahwa investasi di pasar modal itu sama halnya dengan investasi di sektor lain. Investasi di pasar modal itu perlu riset yang baik, dan tidak hanya ikut-ikutan tanpa didasari informasi dan pengetahuan. Investor juga harus menyadari bahwa terdapat potensi dan risiko di pasar modal, sehingga perlu membekali diri dengan pengetahuan investasi saham.
“Selain itu, investor sebaiknya selektif dalam memilih informasi yang akan dijadikan landasan keputusan berinvestasi,” pungkasnya.