Bisnis.com, JAKARTA - Tokoh bisnis Jack Ma telah kehilangan gelar orang terkaya di China, menurut daftar yang diterbitkan Selasa (2/3), karena kerajaan bisnisnya berada di bawah pengawasan pemerintahan Xi Jinping.
Ma, miliarder pendiri Alibaba dan Ant Group, memegang posisi teratas dalam Hurun Global Rich List di kawasan China pada 2019 dan 2020.
Dia jatuh ke posisi keempat di belakang produsen air kemasan Zhong Shanshan, Pony Ma Huateng dari Tencent, dan CEO perusahaan e-commerce Pinduoduo Colin Huang Zheng.
"Peringkat Ma turun untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir setelah regulator China mengekang Ant Group dan Alibaba karena masalah anti-trust," tulis laporan yang menyertai daftar tersebut, seperti dikutip Business Insider pada Rabu (3/3/2021).
Konfrontasi Ma dengan regulator China memuncak ketika dia mengkritik sistem regulasi keuangan Negeri Bambu pada 24 Oktober 2020, saat Ant Group bersiap untuk IPO.
Dia mengatakan anggota parlemen yang menegakkan aturan keuangan global adalah bagian dari "klub orang tua" dan aturan yang ada tidak sesuai dengan inovasi teknologi China.
Baca Juga
IPO Ant senilai US$34 miliar, yang terbesar dalam sejarah, ditangguhkan setelah regulator menemukan "masalah besar" yang menyatakan perusahaan tidak dapat memenuhi syarat untuk listing.
Selanjutnya, negara meluncurkan investigasi anti-monopoli ke Alibaba dan memperkenalkan serangkaian peraturan baru untuk sektor teknologi finansial.
Ma, yang kekayaan pribadinya mencapai US$55 miliar, menghilang dari pandangan publik selama hampir tiga bulan setelah komentarnya tentang aturan keuangan global.
Dia muncul kembali dalam klip video 50 detik pada 20 Januari 2021, berbicara kepada 100 guru pedesaan di seluruh China.
Zhong, orang terkaya di China saat ini, untuk pertama kalinya menempati posisi teratas dengan kekayaan 550 miliar yuan atau senilai US$85 miliar.
Kekayaan tersebut berkat kinerja saham perusahaan air kemasan dan pembuat vaksin Beijing Wantai Biological Pharmacy Enterprise, yang mana dia kelola, menurut Reuters.
Zhang Yiming, pendiri perusahaan induk TikTok, ByteDance yang berusia 38 tahun, masuk ke 5 besar dengan kekayaan pribadi sekitar US$54 miliar setelah aplikasi tersebut melonjak popularitasnya.
