Bisnis.com, JAKARTA - Covid-19 tidak diragukan lagi telah menyebabkan perubahan signifikan pada kehidupan sehari-hari di seluruh dunia, beberapa di antaranya kemungkinan besar akan bertahan. Salah satu industri yang paling terpengaruh oleh tren terkait pandemi adalah ritel.
Saluran digital kemungkinan akan terus tumbuh dan berkembang pada 2021.
Diperkirakan bahwa 20 persen hingga 30 persen dari puncak global dalam peralihan terkait dengan Covid ke e-niaga akan menjadi lonjakan permanen dalam pangsa e-niaga dari keseluruhan pengeluaran ritel, menurut prospek ekonomi Mastercard Economics Institute 2021.
Dilansir melalui Total Retail, ada beberapa tren lain yang harus diperhatikan pada 2021, yang diperkirakan akan membawa kesehatan dan ekonomi yang lebih kuat.
1. Evolusi Saluran Penjualan
Sebagian besar ritel harus beralih ke saluran digital sepanjang 2020, dan pada saat yang sama penjualan ritel akan terus beralih ke saluran digital, toko fisik juga akan berkembang.
Baca Juga
Seiring perkembangan pada 2021, peritel akan melihat lokasi, ukuran dan tujuan setiap toko, serta bagaimana setiap lokasi dapat melengkapi strategi digital bisnis. Ini akan mengecilkan atau mengubah jejak fisik banyak merek.
Namun, toko fisik yang berorientasi pada belanja aktual tidak akan hilang, tetapi akan terus berkembang, dengan fokus berkelanjutan pada keamanan dan kenyamanan.
2. Saluran Digital Diperluas
Perluasan saluran sangat penting bagi peritel di tahun 2020, terutama mereka yang tidak memiliki pengalaman digital yang baik sebelum pandemi.
Hampir setiap sektor beralih ke digital, dari perabot interior hingga perlengkapan olahraga, mainan, dan perangkat keras.
Sekarang pada 2021, pasar daring bisa menjadi saluran digital yang berkembang berikutnya.
Pengecer, terutama yang lebih kecil yang terus berjuang dengan saluran digital atau ingin berkembang dengan cepat dapat mulai menjelajahi jangkauan pasar online ke pelanggan yang ingin mendukung bisnis kecil.
3. Konsolidasi Menciptakan Peluang
Covid-19 memaksa peritel dari semua ukuran untuk menutup seluruhnya atau merestrukturisasi operasi mereka. Bisnis di sektor atau lokasi yang mengandalkan turis yang konsisten terkena dampak negatif.
Kontraksi di industri ini berpotensi membuka peluang pangsa pasar bagi pemain kecil hingga menengah untuk meningkatkan penawaran mereka, meningkatkan basis pelanggan, serta jejak digital mereka.
Mereka kemungkinan akan bersaing dengan organisasi besar yang juga mencari peluang pangsa pasar mereka sendiri.
Namun dengan lebih sedikit pemain di pasar, banyak perusahaan akan memiliki peluang lebih besar yang, mungkin, lebih sulit didapat sebelum Covid-19.
4. Personalisasi di masa Pembatasan Jarak Sosial
Seperti banyak tren lainnya, Covid-19 dapat mengubah cara peritel melakukan pendekatan terpersonalisasi pada 2021.
Pada 2021, kita akan melihat lebih banyak peritel mengambil langkah lebih jauh dengan janji temu di dalam toko hingga pesan yang dipersonalisasi untuk konsumen guna menjaga loyalitas.
Tidak diragukan lagi, pada 2020 adalah salah satu yang paling menantang untuk ritel. Akan tetapi pada 2021 kita harus memulai jalan menuju pemulihan dengan peningkatan kesehatan dan ekonomi.
Industri ritel berpeluang untuk terus berinovasi dalam produk dan pengalaman konsumen, mengembangkan bisnis, dan berhubungan kembali dengan konsumen dengan cara yang baru dan berbeda.