Bisnis.com, JAKARTA - Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sangat diandalkan bagi pemulihan ekonomi dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19. Oleh karena itu, PT Astra International Tbk melalui melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) terus mendorong mereka agar berkembang dan naik kelas.
Berdasarkan data Kementerian koperasi dan UKM, lebih dari 64 juta UMKM berkontribusi 14 persen terhadap total ekspor nonmigas, 60 persen total investasi, 97 persen total tenaga kerja, dan 61 persen total PDB nasional.
PT Astra International Tbk melalui melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) secara konsisten membina dan mengembangkan UMKM di Indonesia, melalui sejumlah program utama, meliputi pelatihan, pendampingan, fasilitasi pemasaran dengan memfokuskan pada sektor manufaktur, bengkel, kerajinan serta pertanian.
Presiden Direktur PT Astra International Tbk. Djony Bunarto Tjondro berharap UMKM binaan YDBA yang berada di tier 1 dan sudah menjadi vendor Astra dapat meningkatkan kualitas mereka.
"Dengan demikian mereka dapat menjadi pemasok komponen atau sparepart yang mampu berdaya saing kuat," katanya pada keterangan pers, Kamis (22/4/2021).
Adapun pada UKM di tier 2 diharapkan mampu menyerap berbagai training YDBA, baik mengenai manajemen dan teknik SOP (standard operastional procedure) pembuatan sparepart atau alat-alat pertanian sehingga produk mereka dapat diserap oleh (UKM) tier 1.
Baca Juga
Selain memberikan pelatihan dan pendampingan serta fasilitasi pemasaran, YDBA juga mendorong UMKM berinovasi mulai dari diversifikasi produk, proses bisnis, hingga pemasaran melalui optimalisasi pasar online.
Hingga Desember 2020, YDBA turut menciptakan 70.597 lapangan pekerjaan melalui UMKM yang difasilitasinya.
Untuk tahun ini, YDBA menargetkan pembinaan terhadap 300 UMKM di Indonesia. "Saat ini, terdapat lebih dari 200 UMKM naik kelas menjadi usaha skala besar, baik nasional maupun internasional," kata Direktur Astra sekaligus Ketua Pembina YDBA Gita Tiffany Boer.
YDBA memberikan pelatihan pentingnya mentalitas dasar yang diharapkan dapat meningkatkan awareness dan komitmen UMKM untuk menjalankan bisnisnya masing-masing,” jelas Gita.
GANDENG PEMDA
YDBA juga menggandeng pemda setempat untuk memberikan pelatihan. Salah satunya, Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Tegal yang merupakan kolaborasi antara YDBA dan Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Tegal.
LPB Tegal saat ini membina 22 UKM dengan total omset sebelum pandemi atau 2019 sebesar Rp3,26 miliar.
Koordinator Lembaga Pengembangan Bisnis Kabupaten Tegal, Suyanto menyatakan YDBA memetakan Tegal sebagai salah satu sektor unggulan manufacturing logam yang kemudian dibentuk suatu komunitas.
"Di Tegal terdapat 300 UMKM logam mesin. Dari jumlah tersebut, sebanyak 116 UMKM berada di bawah pembinaan LPB, namun yang aktif sebanyak 91 UMKM dengan menyerap 854 tenaga kerja," tutur Suyanto.
Salah satu UKM yang kini masuk dalam rantai pasok di Astra adalah PT FNF Metalindo Utama.
Direktur sekaligus pemilik FNF Metalindo Utama Faizal Amri Elfas mengungkapkan usahanya sempat mendapatkan tawaran dari PT Dharmapoli Metal pada 2013 untuk menjadi pemasok komponen sepeda roda dua ke AHM.
"Dari YDBA akhirnya menyatakan siap mendampingi. Jadi ada pelatihan legal perusahaan hingga menjadi perseroan terbatas. Kemudian didampingi menciptakan sistem 5R (Resik, Rapi, Ringkas, Rajin, dan Rawat). Kami juga dibuatkan sistem kerja modern, karena dulu seperti bagian quality control, operator, sekaligus keputusan mengirimkan barang adalah saya. Jadi campur aduk," ujarnya.
Setelah dilakukan audit terhadap pengembangan manajemen dan proses produksi, akhirnya pada 2015 FNF Metalindo masuk rantai pasok di AHM. FNF kini memasok 70-80 item komponen untuk sepeda motor.
UKM logam mesin lain di Tegal yang berhasil masuk dalam rantai pasok Astra adalah PT Bimuda Karya Teknik sejak 2018.
Direktur sekaligus pemilik PT Bimuda Karya Teknik, Tri Sukamto mengungkapkan pihaknya saat ini memasok 70 item komponen otomotif, baik roda dua maupun mobil.
"Dengan adanya pelatihan YDBA, baik pemilik maupun karyawan, IKM sangat terbantu dalam mengembangkan bisnis. Dengan demikian, kita tinggal jalan saja karena workshop-nya sesuai dengan keinginan costumer," tutup Tri.