Bisnis.com, JAKARTA — Pandemi membawa perubahan pada seluruh aspek kehidupan manusia, begitu juga dalam menjalankan bisnis.
Tidak sedikit yang terpaksa menggulung tikar, dan banyak juga yang memaksakan bertahan di tengah himpitan.
Daya beli yang menurun selama era pandemi membuat seluruh sektor perekonomian alami kerugian. Jangankan untuk meraup untung, berharap untuk balik modal saja begitu sulit.
Founder Creative Economist Jagoan Indonesia, Dias Satria mengatakan jika menjalankan bisnis di era pandemi merupakan tantang yang sangat ekstra untuk para pelaku usaha.
"Di sisi lain kita harus menjaga protokol kesehatan agar keadaan cepat pulih, namun di sisi lain kita juga haru menjaga perekonomian kita," ujarnya secara virtual pada Danatalk bertajuk Sehat di Masa Pandemi, Jaga Bisnis Laris Manis, Kamis (19/8/2021).
Menurut founder dari Digital strategist untuk brand Food and Beverage, Tourism dan Pemerintahan itu, para pelaku usaha jangan pernah berhenti untuk berinovasi agar usahanya tetap laku di era pandemi.
Berikut adalah tips punya bisnis laris manis di era pandemi ala Dias Satria :
1. 2S
Menurut Dias, dalam menjalankan bisnis apapun jangan pernah untuk cepat menyerah. Meskipun saat ini adalah tantangan yang sangat berat, namun jika menjaga dan mengaplikasikan 2S akan sangat memberikan kekuatan.
S yang pertama adalah Syukur, lalu S yang kedua adalah Sabar.
Dengan S akan tidak mudah hilang harapan dan tidak mudah bersedih.
2. Buat bisnis terlihat di pasar
Pikirkan apa keunikan bisnis yang dijalankan. Siapa customer dan agaimana strategi marketing bisnis Anda. Lalu amati bagaimana kompetitormu. Dan yang paling penting perhatikan economic mood untuk bisa mendapatkan timing yang tepat dalam melakukan inovasi. Inovasi dan kreativitas akan membuat bisnis terlihat di mata pasar. Tonjolkan keunikan dari bisnis yang dijalankan agar punya tempat spesial di hati masyarakat.
3. Pilih yang banyak di cari saat pandemi
Produk kesehatan, makanan dan minuman, elektronik, peralatan Rumah tangga dan produk olahraga adalah produk item yang paling marak di cari saat pandemi.
Tak ada salahnya melebarkan sayap dengan merambah bisnis penjualan lain yang memang jadi kebutuhan masyarakat saat pandemi. Namun bisnis tersebut tetap punya keunikan dari bisnis sebelumnya atau dilakukan inovasi agar punya ciri khas tersendiri. Misalnya membuat bisnis produk kesehatan yang dikembangkan menjadi paket isoman hampers.
Kemudian isi paket tersebut berupa madu, wedang uwuh, probiotik, masker jahet dan lainnya yang baik untuk kesehatan.
4. Tetap terhubung dengan konsumen
Harga mungkin bukan segalanya jika barang yang dicari sangat dibutuhkan.
Jika pelaku usaha melakukan komunikasi yang baik atau cepat
tanggap akan membuat pembeli yakin akan membeli barang yang ditawarkan.
Menjalankan bisnis selama pandemi harus menjaga hubungan baik dengan pelanggan secara online, pelayanan terbaik oleh penjual akan memberikan
empati dari pembeli.
5. Komunikasi dengan pegawai
Menurut Dias tidak masalah jika kehilangan market di era pandemi, namun jangan sampai kehilangan tim.
Meskipun hanya bisa terkoneksi secara virtual, selalu ingatkan visi misi besar dari bisnis, tetap positif, tetap Kreatif dan saling berempati. Ajak semua tim untuk memikirkan bisnis yang dijalankan. Lalu perhatikan seluruh kesehatan para tim, terutama dalam menerima vaksinasi Covid-19.