Bisnis.com, JAKARTA - Jika ingin mengembangkan bisnis kuliner atau mencari investor untuk membantu mengembangkan usaha makanan Anda, hal yang penting diperhatikan adalah merancang bisnis secara matang.
Dalam proposal, Anda dapat menjelaskan mengenai konsep bisnis secara keseluruhan dan tentunya melalui proyeksi ataupun observasi Anda terhadap pasar.
Perlu diketahui bahwa beberapa calon investor mungkin saja tidak terlalu tertarik dengan konsep Anda, dan lebih mengutamakan proyeksi keuangan Anda. Namun hal ini bukan berarti bahwa Anda akan menyepelekan konsep yang harus dipersiapkan, karena konsep dapat menjadi peluang.
Dengan membuat format proposal standar bisnis, maka Anda secara tidak langsung dapat memberitahu pihak yang berkepentingan bahwa Anda tahu dalam membuka dan mengoperasikan sebuah bisnis usaha makanan.
Untuk lebih lengkapnya, berikut kerangka proposal yang telah dilansir dari berbagai sumber dan telah Bisnis rangkum, yakni sebagai berikut.
1. Latar Belakang
Dalam latar belakang, Anda dapat menjelaskan mengenai sejarah, motivasi, atau melihat dari hasil riset yang Anda lakukan, contohnya melihat dari peluang kebiasaan masyarakat Indonesia, makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat, menciptakan inovasi baru, dan lainnya.
Baca Juga
2. Visi Misi/Tujuan
Anda dapat mencantumkan tujuan Anda, ataupun visi misi Anda. Hal ini membantu para pembaca mengetahui target Anda kedepannya dan mengetahui potensi bisnis Anda untuk kedepannya.
3. Jelaskan profil makanan / konsep
Dalam bagian ini, Anda dapat menjelaskan makanan yang Anda jual dengan lebih detail. Anda dapat menjelaskan potensi makanan Anda, inovasi Anda, keunikannya dan lainnya. Anda juga dapat menjelaskan konsep Anda, seperti makanan tersebut sesuai dengan target market Anda dan lokasi secara spesifik.