Bisnis.com, JAKARTA - Selama pandemi, kelapa muda dan kelapa hijau menjadi minuman banyak dicari oleh masyarakat dan diyakini ampuh untuk meningkatkan kesehatan dan kekebalan tubuh.
Erni memulai bisnis kelapa muda sejak 2003 karena melihat peluang. Namun, saat membuka bisnis ini, dia sempat tidak percaya bahwa bisnis yang digelutinya bisa berhasil. Bahkan, dia sempat berhenti berjualan kelapa muda selama 10 tahun.
Setelah berhenti berjual dan mencari aktivitas lain, Erni menyadari bahwa kelapa muda memiliki peluang bisnis karena banyak diminati masyarakat seiring adanya tren gaya hidup sehat. Sebelum membuka outlet lagi, dia berkomitmen menjadi pedagang kelapa besar.
"Saat 2015 saya jualan kelapa muda lagi. Lalu belajar dari pengalaman di masa lalu dan memiliki mimpi yang besar yakni memiliki banyak cabang," ungkapnya kepada Bisnis, Jumat (25/3/2022).
Lantas, dia mendapatkan pendampingan dari Mantri BRI dan pelatihan cara mengupas kelapa menjadi bentuk yang menarik. Penjualan juga semakin meningkat seiring membangun mimpi untuk membuka beberapa outlet baru.
Nasib baik berpihak pada Erni. Pada akhir 2021, Erni mendapatkan pinjaman kredit usaha rakyat (KUR) mikro senilai Rp100 juta untuk mengembangkan usahanya. Pinjaman tersebut digunakan untuk membuka 3 outlet di PRJ Golf Kemayoran.
Baca Juga
Kerja keras tidak akan mengkhianati hasil. Kini total pendapatan harian dari ketiga outlet kelapa muda yang dimiliki oleh Erni mencapai Rp7 juta -Rp8 juta per hari, dan biasanya terjadi peningkatan yang signifikan saat akhir pekan. "Omzet per hari Rp7 juta-Rp8 juta, kalau sebulan tinggal dikalikan 30 aja," ungkapnya.
Bila dikalkulasi, maka omzet kelapa muda yang dimiliki bisa mencapai Rp210 juta-240 juta per bulan. Kini Erni semakin percaya diri untuk ekspansi di bisnis kelapa dan juga sudah menjadi suplier besar.
Kini Erni juga menjual kelapa hijau ke pedagang kelapa yang kecil. Bila dikalkulasi dengan total penjualan kelapa ke pedagang kecil, maka jumlah kelapa yang dijual Erni bisa mencapai 2.000 butir per hari.
Adapun harga kelapa muda dan hijau dagangan Erni masing-masing senilai Rp10.000 dan Rp15.000. Dia menuturkan, harga kelapa yang diberikan ke pedagang kecil lebih murah dibandingkan ke konsumen, sebab pedagang kecil akan menjual ke konsumen lagi.
