Bisnis.com, JAKARTA —Anda dapat memiliki ide yang hebat, dana untuk menjalankan sebuah ide dan orang-orang yang membantu Anda mewujudkannya, tetapi tanpa merek, Anda tidak memiliki apa-apa.
Merek atau branding adalah kunci utama kesuksesan bisnis. Sederhananya, ini adalah kemampuan untuk membuat area diferensiasi yang jelas yang membedakan produk atau layanan Anda dari pesaing. Pada intinya, sebuah merek membantu menghidupkan perusahaan, terlepas dari industri atau kategorinya. Branding juga luas dan kompleks.
Dilansir dari Entrepreneur, ada banyak komponen yang diperlukan untuk membangunnya, bahkan sebelum promosi dan periklanan.
Ekuitas Merek
Elemen dasar branding adalah ekuitas merek yaitu nilai total merek berdasarkan asosiasi dan harapan. Ekuitas tersebut ditentukan oleh kesadaran nama, loyalitas, kualitas yang dirasakan dan asosiasi yang sebenarnya.
Kesadaran merek terbagi dalam dua kategori: pengenalan dan ingatan. Yang pertama mengacu pada mengingat eksposur masa lalu (misalnya, langsung mengenali perusahaan itu), sedangkan yang kedua lebih tentang produk apa yang terlintas dalam pikiran ketika suatu kategori dibahas (misalnya, sebuah merek yang dibayangkan ketika Anda memikirkannya). Ini dapat bervariasi untuk setiap orang berdasarkan di mana dia tinggal, kebiasaan mereka, dan lainnya.
Komponen terakhir dari ekuitas merek adalah asosiasi yang sebenarnya. Ini bisa berupa apa saja yang mungkin diasosiasikan konsumen dengannya. Contohnya juru bicara, logo, warna tertentu, bahkan tagline, apa pun yang memicu konsumen untuk memikirkan bisnis tertentu.
Baca Juga
Dengan menyadari semua elemen ini, perusahaan dapat memulai proses mengevaluasi posisinya dalam kategori produk serta kekhasannya. Mampu memahami nilai diri sendiri juga dapat membantu dalam memahami apa target pasar dan bagaimana berhasil mengiklankannya.
Loyalitas Merek
Loyalitas merek mengukur seberapa loyal konsumen terhadap suatu merek. Ada beberapa konsumen yang tidak akan membeli merek tertentu, sementara yang lain mungkin selalu membandingkan dua produk. Ada yang selalu memilih produk dengan harga terendah, dan ada juga yang membeli karena kebiasaan tanpa alasan khusus.
Ada cara yang telah terbukti untuk meningkatkan loyalitas kritis ini, seperti program dan insentif bagi pembeli yang sering membeli. Karena akan selalu ada pelanggan baru yang datang nantinya.
Dalam benak konsumen, kualitas yang dirasakan adalah nilai yang mereka kaitkan dengan sebuah merek, terlepas dari seberapa baik atau buruknya itu. Pada akhirnya, persepsi adalah segalanya. Taktik seperti pemasaran influencer dapat berdampak positif pada kualitas yang dirasakan juga. Itu tergantung pada bagaimana konsumen memandang merek dan citranya secara keseluruhan.