Bisnis.com, JAKARTA - Burger telah menjadi makanan yang cukup populer di tanah air. Salah satu restoran burger yang terkenal di Indonesia adalah Burger King.
Tak mengherankan, dengan tingginya popularitas dari Burger King menjadikan para pebisnis tertarik untuk membuka usaha franchise dari restoran siap saji ini.
Apalagi, melihat banyaknya gerai yang dibuka, kian membuktikan bahwa Burger King tetap menjadi primadona di tengah banyaknya kompetitor yang menjual produk serupa.
Untuk itu, bagi Anda yang berminat dan tergiur akan keuntungannya, berikut ini adalah informasi terkait syarat, biaya hingga cara memulai sebuah bisnis dari franchise Burger King.
Profil Burger King
Burger King adalah jaringan restoran spesialis hamburger terbesar kedua di Amerika Serikat setelah McDonald's.
Di awal abad ke-21, Burger King mengklaim memiliki sekitar 14.000 toko di hampir 100 negara. Kantor pusatnya berada di Miami, Florida.
Baca Juga
Burger King sendiri didirikan tahun 1954 oleh James W. McLamore dan David Edgerton di Miami. McLamore dan Edgerton pun mulai menjual restoran franchise pertama mereka pada tahun 1959, dan Burger King segera menjadi restoran franchise yang tersebar di seluruh Amerika Serikat.
Pada 1963, franchise Burger King pertama dibuka di luar Amerika Serikat yakni di Puerto Rico. Selanjutnya, Burger King terus mengalami banyak perubahan kepemilikan dan tata kelola perusahaan.
Diketahui, sejak 1967 hingga 2010, tercatat pemilik dari franchise Burger King telah 3 kali berpindah tangan. Sejak 2010 merupakan yang teakhir kali brand ini berpindah tangan. Saat itu, 3G Capital, sebuah perusahaan investasi asal negara Brasil dan Amerika Serikat membeli saham mayoritas dari Burger King.
Kemudian, tahun 2012, saham Burger King dijual kembali ke publik, tetapi 3G tetap memiliki kepentingan pengendali.
Pada 2014, Burger King Worldwide bergabung dengan perusahaan donat dan jaringan restoran makanan cepat saji Kanada, Tim Hortons. Hal itu membuat terbentuknya perusahaan induk baru bernama Restaurant Brands International.
Adapun, produk andalan dari Burger King ialah Whopper, yang merupakan sajian burger besar. The Whopper diperkenalkan pada tahun 1957, pada saat pesaingnya McDonald's masih hanya menjual hamburger kecil.
Burger King Indonesia
Di Indonesia sendiri, Burger King pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 1986 dengan gerai pertamanya di Jalan MT Haryono, Tebet Barat, Jakarta Selatan dan sempat tutup pada tahun 1998 setelah terkena dampak krisis moneter.
Saat itu, Burger King dioperasikan oleh PT Bekasari Pratama Food, salah satu kelompok usaha Gelael (yang juga memiliki PT Fast Food Indonesia Tbk, pemegang waralaba KFC di Indonesia).
Lalu, berselang 9 tahun tepatnya pada 26 April 2007, Burger King kembali hadir di Indonesia dan mulai dioperasikan oleh Mitra Adiperkasa (MAP Boga Adiperkasa) melalui anak perusahaannya, PT Sari Burger Indonesia, dengan gerai pertamanya di Senayan City, Jakarta Pusat, yang selanjutnya pindah ke FX Sudirman.
Saat ini, per Juli 2022 Burger King telah mencapai hampir 200 gerai yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
Syarat Franchise Burger King
Meski banyak pebisnis yang berminat menjalankan bisnis franchise Burger King. Namun, pihak manajemen memberlakukan beberapa syarat yang cukup ketat.
Bahkan, sebenarnya fokus Burger King dalam melakukan perekrutan calon mitra, adalah kepada pihak yang tertarik untuk mengejar peluang multi-unit restoran melalui akuisisi restoran yang sudah ada atau pengembangan restoran baru. Jadi, bukan hanya satu unit restoran saja yang akan didirikan.
Melansir dari laman resmi franchising.bk.com pada Kamis (04/8/2022), disebutkan bahwa ada tiga kategori kualifikasi yang harus dipenuhi oleh calon mitra, seperti:
1. Komitmen
Calon mitra mencari peluang investasi aktif dengan sebuah merek yang sedang berkembang dan calon mitra harus berorientasi pada hasil dan punya inisiatif tinggi dalam mengembangkan sebuah bisnis
2. Pengalaman
Burger King sangat menyukai calon mitra dengan latar belakang QSR (Quick Service Restaurant) dengan dibuktikan melalui rekam jejak unggulan secara opersional, dan punya kemampuan administrasi/keuangan/pengembangan untuk menjalankan restoran QSR yang sudah ada.
3. Finansial
Calon mitra harus memenuhi syarat minimum keuangan, yakni sebesar US$500.000 atau sekitar Rp7 miliar yang tercatat dalam aset likuid. Lalu, calon mitra juga harus mempunyai total kekayaan bersih setidaknya US$1 juta atau sekitar Rp14 miliar. Selain itu, ada beberapa persyaratan keuangan khusus lainnya yang juga harus dipenuhi oleh calon mitra dari franchise Burger King.
Biaya Franchise Burger King
Masih mengutip dari situs resmi franchise Burger King, disebutkan bahwa biaya per Juli 2022, untuk perjanjian waralaba dengan jangka waktu 20 tahun, maka Burger King membebankan sebesar US$50.000 atau sekitar Rp754 juta.
Calon mitra juga harus mempersiapkan biaya untuk sebuah entitas baru dan biaya awal untuk aplikasi sebesar US$5.000 atau sekitar Rp74 juta untuk membantu biaya pemrosesan aplikasi.
Selain itu, ada juga biaya pemeriksaan latar belakang, yakni sebesar US$280 atau sekitar Rp4 juta, serta berbagai biaya aplikasi untuk Managing Owner/ Managing Director, dan persyaratan permohonan dan administrasi lainnya.
Terkait royalti, nantinya mitra dari franchise diharuskan membayar biaya royalti sebesar 4,5% dari penjualan mereka per restoran ke Burger King pusat dan mitra pun diwajibkan untuk menyumbangkan 4% dari penjualan mereka per restoran ke Burger King Advertising Fund.
Alur Kerjasama Franchise Burger King
1. Langkah awal adalah dengan mengajukan diri sebagai calon mitra secara online di franchising.bk.com. Setelah melengkapi semua persyaratan yang ada, maka Anda dapat menyatakan ketertarikan dengan memberikan informasi kontak dengan mengklik tombol "Apply Now" di laman resmi tersebut
2. Setelah tim Franchise meninjau permohonan dari calon mitra. Nantinya, pihak manajemen dari Burger King Internasional akan menyelenggarakan pertemuan awal, di mana pemohon dapat terlibat dengan tim franchise.
3. Setelahnya, apabila segala syarat terpenuhi. Maka, calon mitra akan diundang ke kantor pusat Burger King di Miami dengan para pimpinan.
4. Lalu, tim franchise akan bekerjasama dengan calon mitra guna mencari cara terbaik untuk mengatur organisasi yang akan berjalan
5. Terakhir, setelah mendapatkan persetujuan pimpinan, maka tim Franchise akan membantu mitra tersebut menemukan berbagai peluang yang bisa ditemukan dalam Burger King yang akan segera didirikannya