Bisnis.com, JAKARTA - Membuka bisnis percetakan sendiri, ternyata bisa memberikan peluang keuntungan yang besar.
Apalagi mengutip keterangan dari Bisnis, dengan adanya momentum pemilu tentu menguntungkan sejumlah bisnis percetakan, di mana tingkat kebutuhan akan produk cetak seperti baliho, spanduk, brosur, selebaran, banner hingga kartu nama akan semakin meningkat.
Selain pesta demokrasi, geliat industri percetakan khususnya digital printing pun tersokong karena banyaknya pelaku UMKM yang bergerak di sektor kuliner, fesyen yang membutuhkan jasa percetakan untuk sebuah kemasan produk.
Tentunya, sebelum memulai bisnis percetakan, pastikan Anda harus memiliki perencanaan yang matang. Tujuannya tidak lain adalah untuk menuai kesuksesan dan meraup keuntungan dalam jumlah maksimal.
Tips Memulai Bisnis Percetakan
Berikut tips mudah bagi Anda yang ingin merintis bisnis percetakan.
1. Tentukan Jenis Bisnis
Langkah pertama untuk memulai usaha percetakan yaitu dengan menentukan jenis jasa apa yang Anda tawarkan. Paling tidak ada lima jenis usaha percetakan yang dapat Anda jadikan acuan, seperti percetakan cutting stiker dan printing sticker, percetakan undangan, kaos, custom printed accessories hingga ragam keperluan kantor seperti office-kit.
Baca Juga
Adapun, tiga teknik percetakan yang umum di pasaran, antara lain:
- Offset : untuk mencetak kertas (seperti buku, poster, dan brosur) dalam skala besar. Biasanya minimal 250 eksemplar order.
- Digital Printing: menggunakan printer biasa. Harga per eksemplar tetap berapapun jumlah yang dicetak. Kalaupun selisih pasti sedikit. Untuk mencetak dalam jumlah sedikit
- Sablon: untuk mencetak di kain spanduk dan mug.
Dengan Anda memilih jenis bisnis percetakan apa yang Anda ingin bangun, tentu ini akan bergantung pada perencanaan bisnis seperti budget, target customer, dan lokasi usaha. Setiap jenis usaha percetakan tentunya membutuhkan model bisnis yang berbeda.
2. Buatlah Rancangan Bisnis dan Riset Kompetitor
Rancangan bisnis yang dimaksud disini meliputi banyak hal mulai dari modal awal yang dibutuhkan, biaya operasional, biaya sampingan, perkiraan keuntungan, waktu yang dibutuhkan hingga modal kembali sepenuhnya (ROI).
Tak hanya itu, riset kompetitor juga merupakan hal yang penting dalam membuat strategi pemasaran, branding, penentuan harga jasa, hingga strategi unik yang akan membuat produk berbeda dibandingkan yang lain.
3. Identifikasi Target Konsumen
Mengutip dari Step by Step Business, bisnis percetakan memiliki target pasar yang cukup luas. Anda dapat memilih untuk menawarkan produk dan jasa kepada mahasiswa, calon pengantin, komunitas, partai, perkantoran, dan lain-lain. Tentukan untuk siapa produk yang Anda tawarkan. Karena target pasar menentukan jenis bisnis percetakan yang akan Anda jalankan.
4. Tentukan Lokasi Bisnis
Lokasi bisnis menjadi hal yang penting dalam menentukan keberlangsungan bisnis Anda. Idealnya, pilih lokasi yang terlihat dan mudah dijangkau oleh target konsumen Anda.
5. Siapkan Peralatan Percetakan
Mengutip dari Brush Your Ideas, setelah Anda memutuskan metode pencetakan, kini Anda harus mempersiapkan peralatan. Tapi, ingat satu hal, yaitu, jangan memilih produk berkualitas rendah hanya karena anggaran. Ini semua tentang kepuasan pelanggan, dan produk/layanan berkualitas rendah hampir tidak membawa kepuasan pelanggan.
Setelah Anda selesai memilih persediaan, gunakan berbagai perangkat lunak manajemen Inventaris untuk mengelola persediaan ini dari sana. Ini akan mengurangi pekerjaan manual dan akan membantu Anda membentuk alur kerja khusus atau metode terpusat.
6. Perluas Jaringan
Apabila, Anda termasuk pemula dalam bisnis percetakan. Maka, di masa awal menjalankan bisnis percetakan, ada baiknya Anda memperluas jaringan baik secara offline maupun online. Jalinlah kerja sama yang baik dengan vendor yang telah berhasil menjalankan bisnis ini, supaya Anda memiliki gambaran yang lebih luas tentang percetakan. Namun, jangan asal, pilihlah vendor yang benar-benar berkualitas dalam pekerjaannya.
Paling tidak, Anda memiliki ilmu dasar percetakan dengan mengetahui jenis kertas, seperti ivory, HVS, CTS, dan jenis kertas lain yang biasanya digunakan untuk proses cetak.
7. Promosi
Lakukan promosi secara offline dengan menggunakan spanduk atau secara online dengan memanfaatkan media sosial. Anda juga bia berikan nilai tambah pada setiap jasa yang Anda tawarkan, misal berupa diskon, logo dan slogan yang unik, ataupun penawaran tambahan yang mungkin tidak diberikan oleh saingan bisnis percetakan lain.
Setelah brand percetakan Anda sudah semakin dikenal, saatnya Anda menjaga reputasi brand Anda dengan konsisten menjaga kualitas layanan Anda.