Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bernard Arnault, Salip Elon Musk di Posisi Orang Terkaya di Dunia

Posisi Elon Musk sebagai orang terkaya di dunia sempat direbut oleh CEO Louis Vuitton Bernard Arnault
Bernard Arnault yang menjadi orang terkaya ketiga versi Forbes memperkenalkan budaya Paris.
Bernard Arnault yang menjadi orang terkaya ketiga versi Forbes memperkenalkan budaya Paris.

Bisnis.com, JAKARTA - Empat belas bulan setelah Elon Musk menggeser posisi Jeff Bezos sebagai orang terkaya di dunia, nyatanya kini kekayaan Elon Musk sempat disalip oleh Bernard Arnult sebagai orang terkaya di dunia pada Rabu (7/12/2022). 

Sebagai pemilik LVMH Grup, dirinya memiliki kekayaan berkisar US$184,7 miliar atau sekitar Rp2.886 triliun, sementara Elon Musk sekitar US$184,6 miliar atau sekitar Rp2.881 triliun. Namun, ketika pasar saham AS tutup, Musk pun kembali memimpin, dengan perkiraan kekayaan bersih US$185,4 miliar atau US$700 juta lebih banyak dari Arnault.

Adapun, faktor yang membuat harta kekayaan Arnult menyamai Musk, karena jatuhnya harga saham Tesla secara dramatis bahkan mengalami kerugian sebesar US$320 miliar pada November 2021, setelah raksasa persewaan mobil Hertz mengumumkan pesanan besar dari pembuat kendaraan listrik.

Ini bukan kali pertama Bernard Arnault merebut posisi orang terkaya di dunia.

Bernard Jean Étienne Arnault untuk pertama kali menjadi orang terkaya di muka bumi setelah menggeser Bill Gates, berdasarkan Indeks Bloomberg Billionaires pada 18 Juli 2019 lalu.

Arnault menggeser Bill Gates yang memiliki kekayaan bersih sekitar US$108 miliar. Sedangkan sang pendiri Microsoft memiliki kekayaan US$107 miliar.

Gates tercatat memiliki kekayaan yang beragam, kekayaan bersihnya sendiri berasal dari saham Microsoft kurang dari 12,5 persen.

Tahun 2021, Arnault juga pernah merebut posisi orang terkaya dunia dari bos Amazon, Jeff Bezos.

Taipan pemilik Louis Vuitton, Bernard Arnault, kekayaannya terus naik sejak dia mengakuisisi 44 persen saham di merek konglomerat pada akhir 1980-an sebesar US$265 miliar pada saat ini. Menurut Forbes, hal tersebut sedikit lebih banyak dari kekayaan bersih Jeff Bezos yakni sekitar US$186 miliar.

Arnault memiliki 47 persen dari Louis Vuitton, yang memiliki nilai pasar total US$416 miliar, yang dikombinasikan dengan perusahaan kepemilikan keluarga. Harga saham perusahaan sejauh ini telah melonjak lebih dari 30 persen pada tahun ini.

Profil Bernard Arnault 

Lantas siapa sebenarnya sosok Bernard Arnult ini? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya. 

Lahir di kota kecil Roubaix, Bernard Jean Étienne Arnault lahir pada tanggal 5 Maret 1949, di Roubaix, Prancis. 

Sebagai anak dari pengusaha yang memiliki perusahaan teknik sipil, Ferret-Savinel, dirinya pun mengikuti jejak sang ayah dengan melanjutkan studi di École Polytechnique yang bergengsi dan lulus dengan gelar di bidang teknik pada tahun 1971.

Alhasil, berkat kecermatannya, membuat sang ayah mempercayai dirinya untuk mengambil alih perusahaan konstruksi, Ferret-Savinel dan berturut-turut dipromosikan ke berbagai posisi manajemen eksekutif. 

Kemudian, tahun 1978 Arnult mengambil langkah besar dengan mengubah nama perusahaan menjadi Férinel Inc dan mengalihkan fokusnya ke real estate. Bahkan, dia sukses mengembalikan keuntungan perusahaan ke masa kejayaannya, saat memulai strategi mengembangkan perusahaan produk mewah terkemuka dunia.  

Arnault pun mengasah keterampilannya pada 1980-an dengan mengambil alih merek mewah dari perusahaan yang diambang kebangkrutan, seperti Dior dan pembuat koper Louis Vuitton. Kemudian, pada tahun 1987, Arnault diundang untuk berinvestasi di LVMH oleh ketua perusahaan yang pada saat itu adalah Henri Racamier.

Dirinya pun berinvestasi melalui usaha patungan dengan Guinness PLC. Pada tahun 1990, Arnult pun menggantikan posisi Racamier. Bernard Arnault pun mengawasi kerajaan LVMH dari sekitar 70 merek fesyen dan kosmetik, termasuk Louis Vuitton dan Sephora. 

Arnault terus mengakuisisi merek-merek mewah, termasuk perusahaan Italia Fendi (2003), department store Prancis ikonik La Samaritaine (2010), merek perhiasan Italia Bulgari (2011), dan mengakuisisi toko perhiasan klasik Amerika Tiffany & Co seharga US$15,8 (2021) miliar. Dia juga membangun Fondation Louis Vuitton (2014), sebuah museum seni kontemporer di Bois de Boulogne, Paris, yang dirancang oleh arsitek Kanada-Amerika Frank Gehry.   

Pada tahun 2019, LVMH  membelanjakan US$3,2 miliar untuk grup perhotelan mewah Belmond, yang memiliki atau mengelola 46 hotel, kereta api, dan kapal pesiar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper