Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Elon Musk Pede Tesla Jadi Perusahaan Paling Berharga di Dunia, Meski Saham Anjlok

Meski saham Tesla anjlok hingga 70 persen, Elon Musk yakin perusahananya itu akan tetap jadi paling berharga.
Founder Tesla Elon Musk/ Bloomberg
Founder Tesla Elon Musk/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Saham Tesla terus mengalami kemerosotan yang begitu signifikan di sepanjang 2022. Alhasil, membuat Elon Musk buka suara dengan memeberikan ucapan terimakasih kepada karyawannya. 

“Terimakasih atas kerja keras Anda dan saya ucapkan selamat kepada Anda atas eksekusi luar biasa di tahun 2022!” tulisnya pada Rabu (28/12/2022).

Melalui email juga Musk meminta kepada karyawan untuk tidak terganggu akan performa perusahaan di pasar saham. Bahkan, Musk mengatakan dirinya yakin dalam jangka panjang, Tesla akan menjadi perusahaan paling berharga di dunia.

“Jangan terlalu pusing memikirkan kinerja saham. Saat kita semua menunjukkan kinerja luar biasa yang berkelanjutan, maka pasar akan segera mengenalinya,” ungkap Musk.

Menurut laporan CNBC, selama tahun 2022 ini, saham Tesla turun 68 persen. Musk sendiri telah melihat perkiraan kekayaan bersihnya turun dan dia bukan lagi orang terkaya di dunia. Di mana, pada tahun 2021 kekayaan Elon Musk dilaporkan mencapai lebih dari US$338 miliar atau setara dengan Rp6,038 triliun, namun kini menjadi US$139,9 miliar yang berkisar Rp2.177 triliun.

Artinya, telah terjadi berarti penurunan kekayaan Elon Musk mencapai lebih dari US$200 miliar atau berkisar Rp 3.861 triliun. Secara angka, tampak juga bahwa penyusutan kekayaan ini tidak main-main. Dilansir dari ITHome, Elon Musk diketahui tidak memiliki uang tunai sama sekali.

Selain ucapan terimakasih, Musk pun kembali mendorong karyawan untuk meningkatkan pengiriman pada akhir tahun, tepatnya pada 31 Desember ini. 

"Silakan bekerja keras selama beberapa hari ke depan dan bantulah pengiriman agar bisa membuat dampak yang signifikan!" kata dia pada email tersebut.

Tesla juga sebelumnya sudah sempat meminta para karyawan perusahaan untuk mengirimkan mobil baru ke pelanggan mereka, guna mencapai atau melampaui target pengiriman. 

Sebagai informasi, saham Tesla anjlok diduga kuat karena permintaan mobil listrik Tesla menurun, di mana sejak memutuskan membeli Twitter, diketahui Elon Musk begitu sibuk mengurusi permasalahan Twitter, hal ini membuat banyak  investor Tesla tidak terlalu senang. 

Belum lagi fakta bahwa kekhawatiran permintaan meningkat, dan Tesla harus memangkas harga di AS dan China untuk meningkatkan penjualan. Kemungkinan besar karyawan di lantai penjualan, serta lantai pabrik, menyadari bahwa permintaan mungkin berkurang untuk merek EV terbesar di dunia melalui penjualan kendaraan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper