Bisnis.com, JAKARTA -- Menjadi pemilik usaha konstruksi atau usaha konsultan bangunan kini tidak harus menunggu usia matang, bahkan di bawah usia 20an tahun pun seseorang sudah bisa memulai bisnis di bidang jasa konstruksi atau kontraktor. Hal ini dibuktikan oleh seorang pria kelahiran Jakarta, 10 April 1995 bernama Bagus Maulana Iskandar.
Bagus sendiri sebetulnya tidak pernah menyangka akan terjun ke bisnis tersebut. Sebab, anak tunggal yang kedua orangtuanya berasal dari Garut dan Depok, Jawa Barat ini sudah memimpikan untuk menjadi polisi sejak kecil.
Untuk berkarier di dunia kepolisian, dirinya bahkan sempat mendaftar pencalonan Akpol selepas lulus SMA. Sayangnya, setelah mengikuti beragam proses, dia dinyatakan tidak layak dan tidak lulus seleksi Akpol.
Bagus pun harus mengubur dalam-dalam mimpinya untuk menjadi polisi. Lantas dia memilih untuk melanjutkan kuliah di jurusan teknik seperti ayahnya yang seorang konsultan bangunan gedung.
"Ayah saya pernah bilang, kenapa saya tidak belajar di proyek seperti beliau? Sebagai anak satu-satunya, saya diharapkan untuk meneruskan belajar di bidang konstruksi bangunan," ucapnya.
Pada 2015, Bagus pun memberanikan diri untuk terjun ke lapangan untuk belajar sekaligus mengasah ilmu proyek. Alhasil, proyek pertama yang dikerjakannya adalah renovasi rumah dengan budget Rp450 juta. Dari situ dia terus mempelajari cara belanja material sampai mengerti isi gambar kerja.
"Kurang lebih 3 bulan, saya bisa memahami gambar rencana pembangunan rumah tinggal," ujarnya.
Sukses dengan proyek tersebut, tentu saja membuat kedua orang tuanya, terutama sang ayah merasa bangga. Akhirnya bakatnya di bidang konstruksi bisa diwariskan ke sang anak.
Pada saat itu tak sedikit orang yang memandang Bagus sebelah mata dan menilai keberhasilannya hanya karena modal ikut orang tua. Padahal, orang tuanya sangat tegas, melepas dan membebaskannya untuk mencari pekerjaan yang nyaman.
"Saya pada akhirnya, yang merasa nyaman jadi konsultan dan kontraktor," ujarnya.
Pada 2016, dia pun mendirikan bendera perusahaan sendiri bernama CV Bagus Putra Mandiri. Satu demi satu, beragam proyek pembangunan pun berdatangan. Menurutnya, satu hal yang harus dicatat dalam bidang pembangunan rumah tinggal adalah menjaga kerapian, menggunakan spesifikasi bahan terbaik dari yang nonfisik maupun fisik bangunan.
Tercatat, dalam perjalanan kariernya, Bagus pernah masuk ke perusahaan BUMN Adhi Karya. Berbekal ijazah Sarjana Teknik, selama 2 tahun, Bagus pun ditempatkan di beberapa proyek besar seperti RSBIN, gedung Apart, dan lainnya. Terakhir, dirinya ditunjuk sebagai pengawas konstruksi.
Dua tahun berlalu, Bagus memutuskan untuk undur diri dari perusahaan dan melanjutkan untuk mengembangkan perusahaan sendiri.
Pada tahun 2018 itulah dia kembali membuka perusahaan general kontraktor dan konsultan bernama PT Bagus Putra Mandiri. Dalam dua tahun, dia sukses mendapatkan hingga 9 proyek bangunan. Dirinya juga yang awalnya mempekerjakan 45 orang, saat ini jumlah pekerjanya mencapai 326 orang plus 3 mandor.
Dari bisnisnya tersebut dia mampu membukukan omzet hingga Rp3,4 miliar dalam setahun. Perusahaannya pun makin berkembang, sehingga dirinya merekrut tenaga kerja untuk di kantornya dari mulai arsitek, MK, admin, operator, pengawas lapangan, hingga kepala logistik.
"Mulai 2020 alhamdulilah bisa berjalan baik meskipun masih ada kendala di sana-sini, termasuk harus atur keuangan. Tahun 2021 dan 2022, beragam proyek terus berjalan, alhamdulilah dapat 17 titik. Sebagiannya, ada pembangunan masjid, musholla, dan pondok pesantren," terangnya.
Dirinya merinci, total ada 6 masjid, 4 musholla, dan 3 pondok pesantren yang telah dikerjakannya. Selebihnya, ada 22 rumah tinggal, 12 rukan, renovasi rumah, dan 2 pembangunan gedung sekolah.
Bagus mengaku bersyukur karena dari awalnya hobi di bidang konstruksi, kini dia bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi ratusan orang. "Sukses itu terletak pada keyakinan sendiri. Ciptakan pekerjaan yang nyaman, yang sesuai hobi. Jadi, yuk semangat bekerja untuk masa depan yang lebih baik," ujarnya.