Bisnis.com, JAKARTA - Maulana Indraguna Sutowo, suami dari Dian Sastro dikenal sebagai salah satu pengusaha muda di Indonesia.
Pria yang akrab dipanggil itu, diketahui memiliki gurita bisnis dari kuliner hingga otomotif.
Bisnis Indra dimulai dari sang Ayah Adiguna Sutowo yang bekerja sama dengan Soetikno Soedarjo dan Dian M Soedarjo mendirikan PT Mugi Rekso Abadi alias MRA Group, perusahaan yang sukses meraup untung di bidang media dan hiburan, perhotelan, food and beverage, otomotif hingga ritel.
Namun, setelah meninggalnya Adiguna Sutowo, akhirnya kepemimpinan MRA Group bergulir ke tangan sang anak, yaitu Maulana Indraguna Sutowo yang kini menjabat sebagai CEO dari MRA Group sejak 2017.
Lantas, apa saja deretan Bisnis dari Maulana Indraguna Sutowo? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya.
1. Penerbitan
MRA Group merupakan pemilik beberapa perusahaan media, seperti PT Higina Alhadin (Cosmopolitan), PT Media Insani Abadi (Harper's Bazaar), PT Media Mitra Bunda (Mother & Beyond), PT Star Media Abadi (Her World), PT Media Eequirindo Internasional (Casa).
2. Penyiaran
Salah satu perusahaan radio yang berada di bawah MRA Group, mulai dari Hard Rock FM (Jakarta, Bandung, Bali), i-Radio, hingga Brava Radio.
Baca Juga
3. Agensi Digital Kreatif
Dalam peta bisnis MRA Group, bendera bisnis Maulana Indraguna Sutowo juga melebar ke penyediaan jasa periklanan yang kreatif.
Melansir dari situs resmi perusahaan, Foniks merupakan hasil joint venture antara FAB Group dan MRA Media yang berdiri pada 2021. Saat ini, mereka telah melayani berbagai klien, seperti Mayora, Unilever hingga P&G.
4. Kuliner
Bisnis lainnya yang dimiliki ada dalam bidang makanan dan minuman, baik berupa fafe maupun restoran, seperti PT Harum Rahayu Citra (Hard Rock Cafe Jakarta), PT Harapan Rahayu Citra (Hard Rock Cafe Bali), PT Rahayu Arumdhanu Internasional (Häagen Dazs) hingga PT Pawon Wangi Restorindo (The Cloud)
Hard Rock Café Jakarta yang berlokasi di Mal Pacific Place sendiri mengalami penutupan secara permanen pada 31 Maret 2023, akibat periode sewa yang telah habis dan ketidakmampuan pemilik untuk kembali menyewa tempat tersebut, lantaran biaya yang sangat tinggi.
Meski, cabang Jakarta mengalami penutupan. Lain halnya, dengan Hard Rock Café Bali yang sampai saat ini, cafe tersebut masih beroperasional .
5. Ritel
Maulana Indra Gunawan juga menjadi penerus dalam memegang lisensi brand asal Italia Bvlgari.
Bvlgari sendiri didirikan di Indonesia di bawah PT Mogems Putri Internasional pada 1995. Saat ini butik-butik Bulgari menyediakan perhiasan, jam tangan, barang-barang kulit, dan aksesori berkualitas.
Selain itu, ada juga Atmos Indonesia, toko retail sneakers dan streetwear ternama asal Jepang yang berbasis di Tokyo yang didirikan pada 2020 lalu.
MRA Group pun menjadi distributor dari Bang & Olufsen (B&O), brand asal Denmark yang dikelola oleh PT. Sarana Elektrindo Utama. Produk-produk yang dijual merupakan alat elektronik premium seperti headphone, speaker dan televisi.
Adapula, ritel Omologato, brand jam tangan yang populer di Eropa dan Amerika, di mana MRA Group ikut memegang lisensi ini untuk bisa memasarkannya ke Indonesia.
6. Properti dan Hotel
Selain unit usaha yang dijalankan, berbekal modal sang Ayah, Indra akhirnya punya jaringan bisnis Hard Rock, bisnis hotel mewah Bvlgari Resort Bali.
7. Pameran Seni
Selain itu, MRA Group juga berfokus pada bisnis pameran seni. Melalui Art Jakarta, pihaknya selalu menyuguhkan pameran paling menarik di Asia.
Acara terbarunya adalah Art Jakarta Gardens 2023 yang menjadi pagelaran pameran seni di Hutan Kota by Plataran. Menghadirkan karya patung, instalasi, dan karya dua dimensi ciptaan seniman-seniman terdepan.
Hal itu dilakukan untuk mengakselerasi inovasi, kreativitas, juga semangat pelaku kreatif dalam mengembangkan dan menghadirkan karya di Tanah Air.
8. Otomotif
Melansir dari RMA Group, melalui PT Mitra Bisnis yang merupakan anak perusahaan dari MRA Group, sebagai agen pemegang merek (APM), Ford resmi memulai penjualan eceran kendaraan Ford pada 2022.
Sebagai informasi, RMA merupakan perusahaan global yang mulai melayani pelanggan di Indonesia pada 2008 melalui anak perusahaannya yaitu PT Global Fleet Sales Indonesia.
PT GFSI beroperasi dari pusat modifikasi dan perakitan di Jakarta sampai berspesialisasi dalam modifikasi dan servis serta memasok suku cadang asli untuk kendaraan pertambangan.
