Bisnis.com, JAKARTA - Tahun lalu, China mempertahankan gelarnya sebagai rumah bagi miliarder terbanyak di dunia. Namun, kekayaan negara ini sedang turun karena dampak perang Ukraina vs Rusia.
Dilansir dari Nikkei Asia, menurut sebuah laporan baru, China kehilangan 10 persen dari kekayaan mereka di tengah kekalahan pasar saham dan perang Ukraina.
JDYD Liquor-Hurun Global Rich List 2023 terbaru mengungkapkan jumlah miliarder turun 269, menjadi 3.112 secara global dan sebagian besar pengurangan berasal dari orang terkaya di China. Kekayaan miliarder China turun sebesar 15 persen dengan 164 orang keluar dari daftar dan 969 tetap bertahan.
Dua per lima miliarder di dunia berasal dari Asia dengan total 39 persen kekayaan global. Hal ini mencapai US$13,7 triliun. Hanya di bawah 10% dari angka tersebut dipegang oleh 10 orang terkaya di dunia.
Walaupun mengalami penurunan, China masih berada di posisi pemilik miliarder terbanyak di dunia. Urutan selanjutnya ada Amerika Serikat dengan 691 miliarder dan India di posisi ketiga dengan 187 miliarder. Sementara itu, Jerman menempati posisi keempat, yang tadinya ditempati oleh Inggris, dengan 144 miliarder.
Hal yang menjadi penyebab dari penurunan kekayaan global menurut Rupert Hoogewerf, kepala peneliti dan ketua Hurun Report, seperti yang dilansir dari Nikkei Asia adalah kenaikan suku bunga, apresiasi dolar Amerika Serikat, Covid-19, dan perang Rusia-Ukraina.
Baca Juga
Urutan teratas dalam daftar orang terkaya di dunia adalah Chief Executive Officer (CEO) LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton Bernard Arnault. Sebelumnya, peringkat satu ditempati oleh Elon Musk, pendiri Tesla, dengan kekayaan bersih sekitar US$202 miliar.
Orang terkaya China berada di peringkat ke-15 global, yakni Zhong Shanshan, pendiri perusahaan minuman Nongfu Spring dan pemilik mayoritas perusahaan farmasi. Kekayaan bersih yang dimiliki olehnya sebesar US$69 miliar.
Adapun orang-orang kaya yang mengalami nasib buruk, penurunan kekayaan, seperti Jeff Bezos yang kekayaannya turun sebanyak US$70 miliar atau sekitar Rp1 triliun dan Elon Musk yang menjual saham Tesla senilai US$23 miliar. Lalu ada Gautam Adani, pendiri Adani Group, kehilangan 35% kekayaannya sehingga turun 11 peringkat.
Tiga dari sepuluh orang terkaya menghasilkan uang dari sektor barang mewah. Barang-barang mewah ini mengalahkan sebagian besar sektor lainnya.
Kekayaan miliarder di industri barang jadi tumbuh sebanyak 17%. Salah satunya adalah Huang Zheng atau Colin Huang, pendiri e-commerce di China bernama Pinduoduo. Kekayaannya tumbuh sebesar 63% atau US$31 miliar. Salah satu penyebabnya adalah masa pandemi yang mendorong masyarakat China belanja daring.
Menurut laporan tersebut, JDYD Liquor-Hurun Global Rich List 2023, Beijing tetap menjadi nomor satu sebagai kota yang paling disukai untuk ditinggali bagi orang kaya, lalu kedua ada New York yang menggantikan posisi Shanghai.