Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Moncer Para Miliarder Dunia 2023, Tertarik Coba?

Bisnis properti hingga media sukses dijalani oleh sejumlah miliader dunia. Simak ulasannya. 
Warren Buffet
Warren Buffet

Bisnis.com, JAKARTA - Industri adalah tempat para miliarder bermain dalam dunia bisnis. Setiap tahun, Forbes merilis daftar orang-orang terkaya di dunia, dan tidak mengherankan bahwa kebanyakan dari mereka berasal dari sektor bisnis tertentu.

Posisi pertama dipegang oleh industri keuangan, di mana miliarder bisa memperoleh keuntungan besar. Mereka biasanya berasal dari perusahaan-perusahaan seperti JPMorgan Chase, Goldman Sachs, dan Bank of America. 

Selain itu, adapula industri manufaktur yang dapat memberikan peluang besar bagi para miliarder untuk membangun kekayaan mereka karena kebutuhan pasar yang besar terhadap produk-produk yang dihasilkan. 

Menariknya, meski ndustri teknologi sempat mengalami guncangan dalam beberapa tahun terakhir, tetapi industri ini masih menjadi salah satu area yang dipadati oleh banyak miliarder.

Lantas, mana saja sektor bisnis yang menjadi favorit bagi miliarder dunia dalam mengeruk keuntungan yang bisa menjadi referensi Anda dalam menjalankan bisnis? Berikut ulasan Bisnis selengkapnya. 

Berikut 10 industri terbesar bagi miliarder pada 2023:

1. Keuangan & Investasi, 372 miliarder

Bisnis keuangan dan investasi memberikan peluang untuk diversifikasi investasi dan mendapatkan akses ke sumber daya keuangan yang lebih besar. 

Selain itu, sektor keuangan dan investasi memiliki potensi pertumbuhan yang besar karena terus berkembangnya pasar global dan inovasi dalam teknologi keuangan, seperti fintech dan blockchain. 

Warren Buffett, ketua dan CEO Berkshire Hathaway menjadi sosok terkaya di industri ini dengan harta US$106 miliar atau setara dengan Rp1.579 triliun.

2. Manufaktur, 324 miliarder

Banyak miliarder yang memilih untuk berinvestasi di sektor manufaktur karena industri ini memiliki pengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara dan sering mendapatkan dukungan pemerintah dalam bentuk insentif dan perlakuan khusus lainnya. 

Reinhold Wuerth & keluarga menjadi orang terkaya di industri ini dengan harta US$29,7 miliar atau setara dengan Rp442,5 triliun.

3. Teknologi, 313 miliarder

Teknologi menjadi sektor yang terus berkembang pesat dengan adanya inovasi dan perkembangan teknologi yang semakin maju. Banyak miliarder yang merintis bisnis di sektor ini dan sukses menjadi pemimpin perusahaan-perusahaan besar seperti Microsoft, Apple, Facebook, Amazon, dan Google. 

Jeff Bezos pendiri Amazon dan pemilik Washington Post dan perusahaan roket Blue Origin menjadi orang terkaya di industri ini dengan harga US114 miliar atau setara dengan Rp1.698 triliun

4. Mode & Ritel, 266 miliarder

Para miliarder memanfaatkan passion mereka dalam bidang fashion dan gaya hidup untuk menciptakan merek yang dikenal di seluruh dunia. 

Mereka mendirikan perusahaan mode dan ritel, mengeluarkan koleksi pakaian, sepatu, tas, dan aksesori yang menjadi favorit para konsumen 

Bernard Arnault, ketua LVMH memiliki harta kekayaan US$211 miliar atau setara dengan Rp3.146 triliun menjadi orang terkaya di industri ritel.

5. Makanan & Minuman, 212 miliarder

Banyak miliarder yang terkait dengan merek-merek makanan dan minuman yang terkenal di seluruh dunia, seperti McDonald's, Coca-Cola, Nestle, dan PepsiCo. 

Zhong Shanshan yang merupakan ketua perusahaan air kemasan Nongfu Spring. Dia juga mengendalikan Apotek Biologi Beijing Wantai yang terdaftar secara publik menjadi orang terkaya di industri F&B dengan harta US$68 miliar atau setara dengan Rp1.014 triliun. 

6. Kesehatan, 201 miliarder

Beberapa miliarder terkemuka memiliki kepemilikan dalam perusahaan farmasi, bioteknologi, dan layanan kesehatan lainnya. Mereka berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan produk baru untuk mengatasi penyakit dan meningkatkan kesehatan manusia. 

Cyrus Poonawalla yang berharta US$22,6 miliar atau setara dengan Rp337,1 triliun, pendiri Serum Institute of India, pembuat vaksin terbesar di dunia (berdasarkan dosis).

7. Properti, 193 miliarder

Seiring dengan pertumbuhan populasi dan urbanisasi yang terus meningkat, selain membangun dan mengembangkan properti perumahan, para miliarder di sektor ini juga dapat memperoleh keuntungan dari investasi dalam properti komersial seperti pusat perbelanjaan, hotel, dan gedung perkantoran. 

Mereka juga dapat memperoleh penghasilan dari penyewaan properti, yang dapat memberikan arus kas yang stabil dan terus menerus.

Orang terkaya di industri ini adalah Donald Bren ketua firma real estat yang berbasis di California, Irvine Co dengan harta US$17,4 miliar atau setara dengan Rp259,5 triliun. 

8. Diversifikasi, 187 miliarder

Para miliarder dunia tidak hanya mengandalkan satu sektor industri saja untuk memperoleh kekayaan mereka. Banyak dari mereka yang berhasil memperluas bisnis mereka ke berbagai sektor industri dan mengambil keuntungan dari diversifikasi portofolio bisnis mereka.

Mukesh Ambani ketua Reliance Industries, yang memegang saham di bidang petrokimia, minyak dan gas, ritel, dan telekomunikasi menjadi orang terkaya dengan harta kekayaan sebesarUS$83,4 miliar atau sekitar Rp1.244 triliun

9. Energi, 100 miliarder

Industri energi menjadi salah satu sektor yang paling menarik bagi miliarder dunia. Terlebih lagi, dengan kebutuhan energi yang semakin meningkat, sektor ini terus berkembang dan memberikan potensi keuntungan yang besar bagi para pelakunya.

Salah satu pemain besar yaitu George Kaiser dengan harta US$13,3 miliar atau setara dengan Rp198,4 triliun. 

10. Media & Hiburan, 91 miliarder

Industri media dan hiburan terus tumbuh dan berkembang, menjadi ladang uang bagi banyak miliarder di seluruh dunia.

Tidak hanya itu, industri media dan hiburan juga memungkinkan miliarder untuk memperluas bisnis mereka ke berbagai bidang seperti film, televisi, musik, olahraga, dan permainan video. 

Salah satu miliarder dunia yang menekuni ini adalah Michael Bloomberg salah satu pendiri informasi keuangan dan perusahaan media Bloomberg LP dengan harta US$94,5 miliar atau Rp1.409 triliun. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper