Bisnis.com, JAKARTA - Sebagai pengusaha, memang penting untuk mengamati kebijakan suku bunga acuan yang diterapkan oleh Federal Reserve. Namun, tidak perlu serta merta panik karena kebijakan tersebut.
Pasalnya, kenaikan suku bunga tidak selalu berdampak negatif pada bisnis.
Melansir dari Bisnis, inflasi Amerika Serikat (AS) melandai ke level 5 persen pada Maret 2023 seiring turunnya harga bahan bakar minyak (BBM).
Meski demikian, harga sewa rumah yang melonjak membuat tekanan inflasi inti tetap tinggi. Hal tersebut membuka peluang Federal Reserve (The Fed) untuk kembali menaikkan suku bunga acuan pada bulan depan.
Mengutip dari Entrepreneur, suku bunga yang lebih tinggi juga bisa berarti perekonomian yang lebih sehat dan stabil, serta potensi bagi pengusaha untuk mendapatkan keuntungan lebih besar dalam investasi jangka panjang.
Justru, pengusaha dapat memanfaatkan situasi ini sebagai peluang untuk memperbaiki investasi dan mengoptimalkan pengelolaan aset.
Baca Juga
Simak ulasan untuk memperbaiki dan mempertahankan bisnis di tengah kenaikan suku bunga
1. Selalu prioritaskan bisnis
Anda harus selalu memprioritaskan bisnis Anda, terlepas dari fluktuasi suku bunga yang dapat terjadi.
Dengan tetap fokus pada tujuan bisnis Anda dan mengembangkan strategi pemasaran, produk, dan layanan pelanggan yang baik, Anda dapat memastikan bisnis Anda tetap kompetitif dan menguntungkan, terlepas dari perubahan suku bunga.
2. Pertimbangkan pengambilan utang
Mempertimbangkan pengambilan utang, bisa menjadi bagian dari strategi bisnis untuk menumbuhkan dan memperluas bisnis Anda.
Meskipun suku bunga dapat mempengaruhi biaya pinjaman, namun tetap penting untuk memahami dan mempertimbangkan berbagai faktor lain seperti rencana penggunaan dana pinjaman, biaya dan risiko terkait, serta kemampuan untuk membayar hutang sesuai jadwal.
Hal ini dapat membantu Anda memutuskan apakah pengambilan hutang akan menjadi keputusan yang tepat dan strategis untuk mengembangkan bisnis Anda.
Berikut adalah beberapa tip untuk membantu Anda memaksimalkan pinjaman Anda selama periode inflasi:
- Manfaatkan suku bunga tetap
Jika Anda dapat mengamankan suku bunga tetap, ini dapat melindungi Anda dari kenaikan tingkat inflas. Saat inflasi naik, begitu pula biaya pinjaman, tetapi pinjaman dengan suku bunga tetap akan mengunci suku bunga Anda pada saat meminjam.
- Pertimbangkan pinjaman jangka pendek
Inflasi biasanya mengarah pada suku bunga yang lebih tinggi, jadi memilih pinjaman jangka pendek dapat membantu Anda menghindari pembayaran suku bunga yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lama.
- Fokus pada investasi yang menghasilkan pendapatan
Saat meminjam selama inflasi, penting untuk fokus pada investasi yang akan menghasilkan pendapatan dan membantu Anda melunasi hutang lebih cepat. Salah satunya dengan memperluas operasi bisnis Anda atau berinvestasi dalam pemasaran dan periklanan untuk menarik pelanggan baru.
3. Jadikan tujuan jangka panjang sebagai prioritas
Daripada terlalu khawatir tentang fluktuasi suku bunga jangka pendek selama periode inflasi, sebaiknya fokus pada investasi yang cerdas, membangun tim yang kuat, dan tetap setia pada nilai dan misi bisnis Anda.
Hal ini dapat membantu memastikan bahwa bisnis Anda dapat bertahan dan berkembang dalam jangka panjang.
4. Penting untuk bisa beradaptasi
Pada saat menghadapi ketidakpastian dan volatilitas di dunia bisnis, sebagai pengusaha yang baik harus tetap gesit dan mudah beradaptasi.
Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan terus memantau tren pasar dan bersiap untuk mengubah strategi bisnis jika diperlukan.
Selain itu, pengusaha harus siap mengambil risiko yang diperhitungkan dan kreatif dalam menemukan peluang pertumbuhan baru.
Dalam menghadapi lingkungan bisnis yang tidak pasti ini, pengusaha juga harus berfokus pada memanfaatkan utang dengan cerdas untuk mempercepat pertumbuhan bisnisnya, membangun bisnis yang berkelanjutan dan tetap setia pada nilai dan misi bisnisnya.
Dengan memiliki keterampilan dan pola pikir yang tepat, pengusaha dapat terus berkembang dan sukses dalam iklim ekonomi apa pun.