Bisnis.com, JAKARTA — Survei Google bersama Kantar menunjukkan bahwa perempuan di Indonesia sebanyak 49 persen telah berwirausaha. Saat ini, sebanyak 37 juta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari total 64,2 pelaku usaha di Indonesia dikelola oleh perempuan.
Hal ini menunjukkan bahwa perempuan memiliki peran yang cukup signifikan dalam keputusan bisnisnya serta omzet yang didapatkan.
Sisi lain, berdasarkan Harvard Business Review, disebutkan bahwa dalam melakukan pemasaran produk, maka diperlukan penelitian dan analisis untuk membantu pengusaha dalam merancang strategi pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar.
Riset pasar memungkinkan perusahaan untuk memahami pasar mereka dengan lebih baik, termasuk kebutuhan dan keinginan konsumen, tren pasar, dan perilaku pembelian. Dengan memahami pasar mereka, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih tepat tentang produk, harga, promosi, dan strategi distribusi.
Alhasil dengan melakukan riset pasar yang mendalam, sebuah brand akan turut memahami tantangan unik pasar yang dihadapi.
Berikut ini sejumlah tips membangun dan mengembangkan bisnis UMKM melalui riset pasar:
1. Melakukan Edukasi Produk dan Brand
Untuk dapat melakukan edukasi mengenai produk dan brand, Anda harus mengetahui apa kekuatan dari produk yang Anda pasarkan. Selain itu, Anda dapat berangkat dari stigma yang ada dalam masyarakat mengenai suatu masalah dan bagaimana produk Anda dapat menjadi alternatif untuk menjawab stigma yang ada.
2. Melakukan Survei Lapangan dan Fokus pada Tujuan
Untuk mengetahui seberapa penting produk Anda dibutuhkan, hal yang Anda dapat lakukan adalah melakukan pengecekan langsung dengan melakukan survey. Dimulai dari pertanyaan seputar apa yang dibutuhkan target konsumen Anda bisa melakukan survey dengan beberapa narasumber dengan kriteria yang sama dengan target audience Anda.
3. Riset Produk Kompetitor
Hal lainnya yang perlu dilakukan secara berkala adalah melakukan riset kompetitor. Riset ini dapat dilakukan dengan melihat bisnis kompetitor yang sudah masuk ke dalam industri yang sama lebih dulu. Beberapa hal yang dapat di riset adalah bagaimana produknya bekerja, apa yang perlu ditingkatkan, dan lain sebagainya. Riset ini dapat dilakukan dengan membandingkan produk serupa baik di dalam negeri maupub produk yang ada di luar negeri untuk mengadopsi standar pasar luar negeri ke dalam produk yang sesuai dengan tujuan awal Anda saat membuat produk ini.
4. Melakukan Riset Konten dan Meningkatkan Visibilitas Produk
Setelah melakukan beberapa riset mengenai produk, hal utama lainnya yang perlu diperhatikan adalah meningkatkan visibilitas produk dan brand. Hal ini dapat dilakukan dengan menyiapkan konten-konten menarik dan informatif. Hal ini dapat Anda lakukan dengan mempelajari informasi apa yang dibutuhkan konsumen dan bagaimana konten yang diperlukan.
Selain itu, untuk meningkatkan visibilitas brand, Anda juga dapat melakukan interaksi di media sosial dengan komunitas lewat konten-konten, menyediakan forum agar pengguna bisa berinteraksi satu sama lain dan memberikan rekomendasi produk dan sebagainya.
5. Pelajari cara berbisnis melalui live selling
Live selling menjadi salah satu tren e-commerce yang sedang berkembang. Untuk melakukan live selling, hal utama yang perlu Anda pahami adalah ketahui di mana audience Anda. Hal ini penting diketahui agar promosi yang Anda lakukan pada social commerce tepat sasaran. Selain itu, saat melakukan live selling, setidaknya dibutuhkan dua penjual yang melakukan live menggunakan kamera profesional, teleprompter untuk menjaga kontak mata dengan penonton, serta kru di belakang layar yang memonitor dan melakukan kurasi komentar yang masuk dari penontonnya.