Bisnis.com, PURWOREJO — Pemerintah telah menyiapkan Jalan Lintas Pantai Selatan (Pansela) Jawa untuk jalur alternatif arus balik pemudik Lebaran 2023. Pansela terbentang dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Purworejo, Tasikmalaya, Bandung, hingga Jakarta.
Tim Jelajah Lebaran 2023 pun melintas jalur tersebut menuju Jakarta dari Yogyakarta, Minggu (23/4/2023). Ketika berkendara di sekitar daerah Purworejo menuju Kebumen, deretan penjual jambu kristal menjadi pemandangan yang umum di pinggir.
Salah satu kios jambu itu milik Suyati. Kios buah yang tepatnya berada di Wonoroto, Ngombol, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Suyati ditemani anak lelakinya Nurul Fikri menawarkan jambu kristal dagangannya.
“Kalau di Malang kan ada apel [apel Malang], nah di sini khasnya ini [jambu kristal Purworejo],” kata Fikri kepada Tim Jelajah Mudik Bisnis 2023, Minggu (23/4/2023).
Jambu kristal Purworejo terasa manis dan tidak banyak biji. Dia mengatakan jenis jambu kristal ini merupakan perkawinan silang dari jambu bangkok.
Fikri menambahkan jambu kristal milik keluarganya juga dibudidayakan dengan baik. Perawatan buah bahkan dilakukan sejak sekecil kelereng. “Kalau nggak dibungkus nanti dimakan ulat,” imbuh Fikri.
Baca Juga
Untuk harga jual, dia menyebut ralatif stabil. Saat musim panen raya, Fikri menyebut bisa menjual pada rentang Rp10.000 per kg. Sementara saat sedang mahal bisa mencapai Rp15.000.
“Kalau ini harganya normal Rp13.000.,” katanya
Fikri pun menyebut bahwa keuntungannya lebih tinggi di jual di pinggir jalan jalur Pansela, ketimbang dikirim ke luar kota. Bahkan hari kedua Lebaran 2023 ini, Fikri pun mengaku ibunya mendapatkan berkah, di mana omset per hari bisa mencapai Rp3 juta.
Sementara itu, omset hanya mencapai Rp1 juta saat akhir pekan dan Rp600.000 sampai Rp700.000 saat hari biasanya. Fikri mengatakan bahwa dengan berjualan jambu kristal, orang tuanya bisa pergi umrah hingga menguliahkan dirinya.
“Lumayan bisa menguliahkan saya, orang tua saya alhamdulillah bisa umrah, dari hasil ini,” katanya.
Fikri berkisah awalnya orang tuanya menjual semangka. Namun harganya sempat merosot tajam sampai Rp500. Pada 2018, orang tuanya pun kemudian mencoba untuk berjualan jambu kristal Purworejo. Peningkatannya cukup cepat, awalnya yang punya lima pohon, kini orang tuanya mempunyai 500 lebih pohon yang ditanam di belakang kios.
“Awalnya bapak saya tanam lima pohon sampai sekarang sudah punya 500 pohon lebih,” tutupnya.