Bisnis.com, JAKARTA - Rismawati atau lebih dikenal sebagai Mima merupakan pemilik Ramenhead, kuliner Jepang yang terkenal di Yogyakarta dan sudah menjamur di beberapa daerah.
Meski Mima tidak memiliki pendidikan formal dalam bidang kuliner, dia berhasil mengembangkan usahanya dengan cepat dan sukses.
Dengan usianya yang masih muda, yaitu dua puluhan, Mima berhasil memanfaatkan hobi memasaknya untuk mengembangkan Ramenhead yang dirinya dirikan pada 22 Februari 2022.
Jadi awalnya itu aku beli ruko kosong bekas bar kopi, terus aku bingung mau dibuat apa. Terus sempet nganggur sambil riset bisnis apa yang cocok,” ujarnya dikutip dari Temen Ngopi, Selasa (30/5/2023).
Berwirausaha Sejak Kuliah
Sebagai lulusan sarjana manajemen angkatan 2014, dirinya menyebut berbagai pekerjaan untuk menghidupi dirinya telah dia lakoni. Mulai dari, bekerja sebagai model foto, menjual tas kulit, hijab hingga ke bidang usaha kuliner.
Namun, usaha kuliner yang dia coba ternyata mengalami kegagalan. Meskipun demikian, kegagalan tersebut menjadi titik balik dalam hidupnya.
Kejadian tersebut justru mendorong Mima untuk mencari jalan yang baru dan mengembangkan bisnis yang lebih sukses.
“Awal aku pakai pre-order. Ya sudah dari sana aku mulai berpikir sepertinya usaha kuliner seperti ramen punya peluang yang bagus ya. Sampai akhirnya, mulai racik sendiri,” ujarnya.
Jatuh Bangun Mengelola Bisnis Ramenhead
Mima mengakui perjalanan bisnis Ramenhead dimulai dari nol dan memerlukan banyak upaya, uji coba, dan kesabaran.
Dia menghadapi banyak tantangan dan kesalahan di sepanjang jalan. Bahkan, ada titik terendah dalam perjalanan Ramenhead, di mana pada awal-awal merintis bisnis tersebut tidak ada pembeli sama sekali
“Bahkan aku harus memesan makanan secara online untuk mendapatkan penghasilan pada hari itu,” katanya.
Namun, meskipun menghadapi titik terendah tersebut, Mima tidak menyerah. Dia tetap gigih dan berusaha keras untuk membangun Ramenhead.
Dengan waktu, ketekunan, dan inovasi dalam resep dan layanan, bisnis Ramenhead akhirnya mulai mendapatkan perhatian dan pelanggan. Baginya, sebuah kepuasan ketika apa yang dirintisnya kemudian menjadi sesuatu yang digemari banyak orang.
“Punya kenikmatan sendiri ketika apa yang kita bikin itu, kalian suka," kenangnya.
Dia pun menyebut, salah satu hal yang membuat Ramenhead berbeda dari restoran ramen terkenal lainnya adalah setiap outletnya memiliki menu yang berbeda, di mana ada tiga jenis kuah dasar yang berbeda di setiap outlet.
Menurutnya, konsep tersebut terinspirasi oleh pengalaman Mima dengan sebuah brand terkenal, yaitu McDonald's.
“Di setiap negara, McDonald's memiliki menu yang berbeda. Dari situ, aku ingin mencoba menerapkan konsep tersebut dalam bisnis ramennya. Tapi, untuk rasa ramen kita sengaja membuat atau meraciknya dengan mempertimbangkan selera orang Indonesia, kami menyesuaikannya dengan preferensi lidah masyarakat Indonesia," kata Mima.
Jurus open kitchen yang memperlihatkan proses penyajian ramen pun menjadi keunggulan dan daya tarik berbeda yang coba Mima berikan kepada para pengunjungnya.
Kini, dalam kurun satu tahun, berkat kerja keras dan inovasi yang dirinya wujdukan, membuat bisnis ramennya pun berkembang pesat. Bahkan, saat ini dia menyebut ingin melakukan ekspansi usaha dengan membuat skema franchise.
“Saat ini sudah ada empat outlet di beberapa kota di Yogyakarta dan sekitarnya, yaitu, Pandega, Kusuma, Magelang dan Godean. Omzetnya pun saat ini tembus Rp200 juta per bulan,” ujarnya.