Bisnis.com, JAKARTA - Janice dan Benita Setyawan merupakan seorang saudara kembar yang masuk ke dalam jajaran Forbes 30 Under 30 Asia 2023.
Sebagai duo kreatif, salah satu pencapaian yang membanggakan Indonesia, di mana mereka berhasil membuat rumah mode asal Surabaya ini melenggang di Milan Fashion Week Spring/Summer 2021.
Menariknya, sebelum memutuskan untuk mengejar karier sebagai perancang busana dan membangun merek ‘Maquinn Couture’ pada 2017. Keduanya memiliki latar belakang pendidikan kedokteran gigi
“Jika melihat ke belakang, kami juga sempat bekerja sebagai asisten dokter gigi. Tentu saja, ada beberapa hal yang menjadi titik perubahan besar bagi kami,” kenang Janice dikutip dari Prestige, Rabu (7/6/2023).
Dia bercerita, saat itu mereka merasa butuh istirahat dan mencari hal baru yang memenuhi hasrat dan minat mereka dari padatnya aktivitas sebagai tenaga kesehatan.
Pada saat memilih itulah, mereka memutuskan untuk mengambil kesempatan untuk belajar di luar negeri, tepatnya di London.
Baca Juga
Selama di London, Janice dan Benita menemukan inspirasi dari film-film Kingsman, di mana markas mata-mata dalam film tersebut terletak di bawah sebuah butik penjahit Savile Row fiksi.
Hal ini memicu hasrat dan minat mereka dalam dunia fashion, bukan hanya sebagai perancang busana, tetapi juga sebagai perancang pola dan penjahit khusus untuk pria dan wanita.
Di sana, guna memperdalam pengetahuan mereka tentang dunia fashion, mereka pun mengambil kelas master di Milano dan mempelajari keahlian in-house craftsmanship di Savile Row London.
Tak hanya itu, mereka juga melanjutkan gelar masternya di Istituto di Moda Burgo sebuah sekolah mode terkenal yang berbasis di Milan, Italia.
Dari Surabaya Tembus Pasar Eropa
Memiliki ciri khas memadukan batik tradisional Indonesia dengan gaya Eropa, membuat mereka terpilih untuk bisa mempresentasikan koleksi mereka dalam Milan Fashion Week Spring/Summer 2021.
“Kami percaya bahwa dengan mewariskan kekayaan pluralistik Batik Pekalongan dan Solo, yang dibuat oleh pengrajin kami, kami mencerminkan savoir-faire yang tak ternilai harganya,” katanya.
Meski, awalnya mereka merasa ragu karena situasi pandemi dan pembatasan perjalanan yang sedang berlangsung saat itu. Akan tetapi, mereka tidak menyerah dan berusaha mencari jalan untuk melampaui batasan tersebut.
“Sambutan hangat juga kami dapat dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Roma, tetapi juga merasa terhormat karena perwakilan dari KBRI Roma juga menyaksikan secara langsung pertunjukan mereka di Palazzo Visconti Milano,” kenangnya.
Saat ini, Maquinn Couture ingin terus mengembangkan merek mereka dengan mengintegrasikan dan memadukan dunia fisik dan digital.
Mereka ingin menciptakan perspektif baru dalam proses desain, menggabungkan perawatan tangan yang berharga dari couture dengan eksperimen digital.
Salah satu tujuan pengembangan mereka adalah untuk memanfaatkan teknologi digital, seperti alat-alat digital 3D, dalam proses desain, produksi pakaian, dan bahkan dalam pertunjukan runway.
Dengan memanfaatkan alat-alat ini, mereka dapat melakukan eksperimen yang lebih luas dan kreatif, menggabungkan elemen tradisional dengan inovasi digital.
Saat ini mereka sudah melayani berbagai klien, baik yang berasal dari Indonesia, Singapura, Amerika Serikat, Italia, maupun dari berbagai belahan dunia lainnya.
"Kami juga sempat membuat gaun pernikahan untuk artis Indonesia ya, salah satunya Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah," jelasnya dikutip dari Paragram Official.