Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tom Monaghan, Sosok di Balik Domino's Pizza yang Mendunia

Tom Monaghan menjadi sosok di balik bisnis pizza pesan antar pertama di dunia
Tom Monaghan
Tom Monaghan

Bisnis.com, JAKARTA - Makanan cepat saji menjadi salah satu pilihan yang gemar dikonsumsi oleh masyarakat, tak hanya di Indonesia bahkan di seluruh dunia. 

Tanpa membutuhkan waktu lama, dan rasanya yang lezat membuat peminat makanan cepat aji selalu tinggi.

Tak hanya soal burger dan ayam goreng, pizza juga tak lagi menjadi makanan mewah, melainkan jadi makanan yang bisa dikonsumsi kapan saja dengan harga terjangkau.  

Dalam dunia makanan cepat saji, Domino's Pizza menjadi pionir layanan pesan antar untuk makan pizza kapan saja dan di mana saja. Hanya dalam waktu 30 menit, pizza panas bisa langsung sampai ke tangan konsumen. 

Thomas Stephen Monaghan, atau Tom Monaghan merupakan salah satu tokoh di balik berdirinya pionir pizza pesan antar ini. Membawa Domino's Pizza menjadi merek pizza paling tena kedua di Amerika Serikat. 

Tom Monaghan bukan berasal dari keluarga kaya atau punya perusahaan turun temurun dari orang tuanya.

Ayahnya meninggal dunia pada saat usianya baru 4 tahun, dan ditinggal ibunya yang merasa tak mampu mengurus kedua anaknya sehingga menghabiskan banyak masa hidupnya di panti asuhan. 

Kehidupan sekolahnya pun tak cemerlang. Pria kelahiran 25 Maret 1937 ini lulus di urutan ke-44 dari 44 siswa pada tahun 1955.

Dengan rapor merah di sekolah, Monaghan harus menahan mimpinya untuk masuk jurusan Arsitek di Univerity of Michigan. 

Asal Mula Merintis Bisnis Pizza

Pada 1960, keberuntungan Monaghan mulai muncul, ketika dia dan kakaknya, James Monaghan meminjam uang senilai US$900 dan membeli toko pizza yang mulai bangkrut di Ypsilanti, Michigan, yang kemudian diberi nama Dominick's Pizza. 

Di usianya 23 tahun, dia mempertaruhkan 100 jam kerja per minggu untuk membangun bisnis pizzanya. Selama delapan bulan berjalan, James kakaknya mulai kelelahan dan menjual separuh bisnis pizzanya untuk membeli mobil. 

Tak ingin berhenti meski diterpa tantangan itu, Tom Monaghan memutuskan untuk tetap berkomitmen penuh menjadi seorang "pizza man". 

Tom Monaghan, Sosok di Balik Domino's Pizza yang Mendunia

Tak lama setelah kakaknya mundur, dia menemukan formula resep dan menu pizza yang lebih mudah dibuat, membatasi ukuran dan topping pizzanya, dan menetapkan standar khusus untuk kompisisi pizzanya. 

Dari sana dia bisa menawarkan layanan pesan antar pizza dalam waaktu 30 menit dengan pizza yang segar, masih panas, dan berkualitas. 

Di akhir 1965, dia menikmati kesuksesan dari menjadi tukang pizza sehingga bisa membeli dan membuka dua toko lagi. Di tahun yang sama, dia mengubah nama usahanya menjadi Domino's Pizza. 

Tom Monaghan, Sosok di Balik Domino's Pizza yang Mendunia

Layanan pesan antar Domino's Pizza begitu diminati, terlebih dengan menangkap pasar para pelajar dan lokasinya yang dekat dengan pangkalan militer.

Pada 1967 Monaghan pertama kali menjual bisnisnya dengan membuka franchise, dan mengakhiri tahun tersebut dengan meraup keuntungan hingga US$50.000. 

Dengan keuntungan berlimpah, Monaghan menargetkan bisa membuka cabang tiap minggu. Dalam 10 bulan, Domino's Pizza sudah membuka sampai 32 cabang baru, yang kebanyakan di wilayah padat penduduk. 

Nyaris Bangkrut

Namun, jalan tak selalu mulus. Setelah ekspansi besar-besaran, mayoritas cabang Domino's Pizza tak berjalan dengan baik. Monaghan tertumpuk utang hingga US$1,5 juta. 

Untuk menghindari kebangkrutan, dia menyerahkan kendali perusahaan kepada pengusaha lokal, dan kembali berdiri kokoh dalam waktu satu tahun.

Cobaan itu memberinya pelajaran berharga. Monaghan bersumpah tidak akan melakukan ekspansi berlebihn, mengurangi targetnya menjadi 20 toko baru per tahun, dan mulai memilih lokasinya dengan lebih hati-hati.

Strategi ini berjalan dengan baik, pada akhir 1980 Domino's Pizza sudah memiliki 290 toko hingga memiliki 1.000 toko tiga tahun kemudian.

Untuk merayakan kesuksesan membuka 1.000 toko, Monaghan membeli klub baseball Detroit Tigers senilai US$35 juta, yang kemudian menang dalam perlombaan tingkat dunia pada tahun berikutnya. 

Domino's Pizza terus bertumbuh hingga pada 1989 sudah memilik hampir 5.000 toko di seluruh AS, dan hampir 260 toko di luar AS. Di tengah kesuksesan besar itu, Monaghan secara mengejutkan menyerahkan bisnisnya dan memilih fokus untuk mencurahkan waktunya di badan amal Katolik. 

Monaghan tetap menjadi CEO Domino's Pizza sampai 1998, sebelum kemudian menjual 93 persen sahamnya ke perusahaan investasi di Boston, Bain Capital dengan nilai mencapai US$1 miliar. 

Tanpa sentuhan tangan Monaghan, sejak 1999 Domino'ss Pizza tetap mampu berkembang dengan memiliki lebih dari 6.200 toko di lebih daari 620 negara, dan menjadi pizza dengan layanan pesan antar nomor 1 di dunia, dan menduduki posisi sebagai toko pizza paling ternama kedua di dunia. 

Di Indonesia sendiri, Domino's Pizza mulai dibuka pada tahun 2008, dan kini sudah memiliki lebih dari 120 toko yang tersebar di 8 kota di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper