Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perjalanan Bisnis Chanel, Popularitas yang Tak Lekang Zaman di Usia 114 Tahun

Menginjak usia 114 tahun, brand mewah Chanel tetap bertahan hingga saat ini dan memiliki penggemarnya.
Orang mengantri di depan store Chanel/reuters
Orang mengantri di depan store Chanel/reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Chanel adalah perusahaan mode yang memproduksi pakaian, aksesori, parfum, dan produk mode lainnya. Perusahaan ini didirikan oleh desainer Prancis, Gabrielle Bonheur “Coco” Chanel pada tahun 1909.

Coco Chanel sendiri lahir pada 19 Agustus 1883 di Saumur, Prancis. Pada 1910 ketika berusia 28 tahun, dia membuka butik topi pertama di 21 rue Cambon dengan nama Chanel Modes. Dua tahun kemudian dia membuka butik Chanel pertamanya di Deauville.

Perjalanan Bisnis Chanel, Popularitas yang Tak Lekang Zaman di Usia 114 Tahun

Chanel menjual pakaian olahraga berbahan jersey yang pada masa itu terkesan maskulin. Lini busana Chanel menjadi gebrakan yang mengubah paradigma busana dan menjadi pendongkrak kesuksesannya.

Pada 1915, Chanel membuka Couture House Chanel pertama di Biarritz. Koleksi di Coute House ini adalah busana berkualitas tinggi dan elegan yang dirancang secara khusus. Pada tahun 1918, Chanel kembali membuka butik di 31 rue Cambon.

Salah satu karya Chanel yang fenomenal dan masih populer hingga sekarang adalah parfum Chanel: No. 5 yang dibuat bersama Ernest Beauxber. Parfum ini menjadi revolusi berkat komposisi, nama, dan presentasinya yang baru.

Setelah No. 5 kemudian muncul No. 22, Gardénia, Cuir de Russie, Bois Des Îles, dan parfum pria Pour Monsieur.

Selain gebrakan parfum, Chanel juga memproduksi makeup pertama kali pada 1924 dengan koleksi bedak dan lipstik. Tiga tahun kemudian, lini produknya bertambah dengan perilisan produk perawatan kulit.

Kesuksesan Chanel membuat nama sang desainer terdengar hingga ke Amerika Serikat. Pada 1931, Chanel pergi ke Hollywood untuk mendandani aktris studio United Artists. Dia juga merancang kostum untuk film Tonight or Never (1931) dan The Greeks Had a Word for Them (1932).

Pada saat Perang Dunia II, Prancis mendapat dampak ekonomi yang cukup besar hingga mengharuskan Chanel menutup Couture House dan butik-butiknya, menyisakan butik “31” di rue Cambon.

Couture House

Perjalanan Bisnis Chanel, Popularitas yang Tak Lekang Zaman di Usia 114 Tahun

Ketika menginjak usia 71 tahun pada 1954, Chanel memutuskan untuk membuka kembali Couture House-nya dan Henri Robert bergabung menjadi pembuat parfum House of Chanel menggantikan Ernest Beauxber.

Meskipun sudah memasuki usia tua, Chanel tetap aktif berkarya dalam mode. Pada 1956, dia membuat tweed suit. Setahun kemudian, dia merilis sepatu two-tone (dua warna) berbahan kulit yang menjadi sebuah revolusi sepatu wanita.

Pada 1970, Henri Robert membuat parfum No. 19 yang diambil dari tanggal lahir Coco Chanel. Setahun setelahnya, Coco Chanel meninggal dunia.

Meski kehilangan sang pendiri, Chanel tidak kehilangan masa jayanya. Berbagai parfum kembali diluncurkan dengan bergabungnya pembuat parfum Jacques Polge.

Karl Lagerfeld menjadi Direktur Artistik Chanel pada 1983 dan menciptakan koleksi Chanel Ready-to-Wear seperti yang dikenal sekarang ini. Pada 1987, Lagerfeld meluncurkan jam tangan Première yang bentuknya terinspirasi dari bentuk tutup botol parfum No. 5.

Lagerfeld kemudian aktif mengakuisisi manufaktur jam di Swiss, memproduksi kalung, membuat kampanye Chanel Ready-to-Wear berskala besar dengan melibatkan model. Chanel juga mengikuti banyak peragaan busana di Paris untuk menampilkan koleksi terbaru setiap musim.

Perjalanan Bisnis Chanel, Popularitas yang Tak Lekang Zaman di Usia 114 Tahun

Bertahun-tahun setelahnya hingga saat ini, Chanel tetap mempertahankan reputasi dan relevansinya sebagai merek busana kelas dunia dengan berbagai perilisan parfum, koleksi busana, dan jam tangan. Chanel juga mengadakan peragaan busana dan pameran koleksi.

Popularitas Chanel tidak pernah berkurang sejak dulu sampai sekarang. Tahun ini, Chanel menjadi merek produk mewah paling populer ketiga, dilansir dari Forbes. Posisi Chanel lebih tinggi dari pesaingnya Louis Vuitton, Hermès, Rolex dan Prada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper