Bisnis.com, JAKARTA – Merek alas kaki Birkenstock nampaknya telah dikenal dengan kenyamanan dan modelnya yang unik.
Merek ini telah mengalami lonjakan popularitas dalam beberapa tahun terakhir, dengan dinobatkannya Birkenstock sebagai “part of 2020 look” oleh Vogue.
Ketika melihat kembali sejarah Birkenstock, Anda akan menemukan kisah yang rumit dari merek yang dikenal karena kenyamanannya dan juga dikenal karena modelnya. Mari kita lihat sejarah dan evolusi merek klasik ini.
Arti Kata Birkenstock
Birkenstock adalah merek alas kaki asal Jerman yang dinamai sesuai dengan nama keluarga pendirinya, Johann Adam Birkenstock. Tradisi ini dimulai oleh Johann Adam Birkenstock di Frankfurt, Jerman dan tercatat dalam arsip Langen-Bergheim, Jerman sebagai “subjek dan pembuat sepatu.”
Selama bertahun-tahun, kecintaannya pada sepatu yang nyaman diturunkan kepada setiap keturunannya, sampai pada Karl Birkenstock yang mendirikan 38 perusahaan di bawah payung Birkenstock dan membaginya kepada ketiga putranya.
Profil pemilik Birkenstok
Merek Birkenstock sudah ada sejak tahun 1774. Pembuat sepatu Johann Adam Birkenstock mulai membuat sepatu dengan alas datar, dan selama hampir 200 tahun, keturunannya berinovasi dengan bahan yang lebih fleksibel dan lembut.
Baca Juga
Salah satu produk pertama merek ini adalah alas kaki berwarna biru yang pada awalnya merupakan merek dagang perusahaan. Alas kaki ini dijual di seluruh Eropa pada awal abad ke-20 dan terus diproduksi kembali oleh keluarga ini seiring dengan kemajuan yang terjadi.
Alas kaki ini kemudian dikombinasikan dengan investasi lama keluarga di bidang podiatri dan akhirnya berevolusi menjadi desain tali tunggal pada tahun 1960-an.
Sepatu ini kemudian masuk ke Amerika melalui kaki seorang turis bernama Margot Fraser, yang sedang mencari sepatu untuk meredakan kakinya yang sakit saat kembali dari Jerman ke San Francisco.
Fraser membawa pulang sepasang sandal tersebut kemudian membeli hak impor untuk menjual sepatu tersebut di Amerika Serikat. Karl Birkenstock menjual hak tersebut kepadanya, bukan karena dia berpikir bahwa ini adalah peluang bisnis yang bagus, tetapi karena dia mempercayainya.
Karena pengecer sepatu tidak dapat melihat daya tarik dari sepatu ini, Fraser kemudian mulai menjual sandal tersebut ke toko-toko kesehatan, dan tak lama kemudian, lahirlah warisan sandal Birkenstock di Amerika Serikat.
Seperti Apa Sandal Birkenstock yang Asli?
Sandal Birkenstock yang asli adalah sebuah alas kaki hingga tahun 1960-an. Birkenstock berfokus pada sol sepatu untuk menciptakan alas kaki yang nyaman yang berfokus pada podiatri dan sains.
Pada tahun 1960-an, Karl Birkenstock memutuskan untuk mengambil alas kaki busa dan gabus dan merilisnya sebagai "sandal senam". Model ini dikenal dengan nama sandal Madrid di gerai Birkenstock saat ini.
Desainnya dilengkapi dengan satu tali yang dapat disesuaikan di atas alas kaki pemakainya, menawarkan kombinasi ergonomis dan kenyamanan yang unggul.
Kemudian apada tahun 1973, model Arizona dibuat. Sandal dua tali klasik ini dibuat mirip dengan Madrid dan tetap populer hingga hari ini. Model ini memiliki tali bagian atas yang dapat disesuaikan dan alas kaki ergonomis.
Model Arizona terus menjadi salah satu desain paling terkenal di perusahaan dengan lebih dari 25 juta pesanan tahunan pada tahun 2018.
Kapan Birkenstock Menjadi Populer?
Karena gerai asli sandal Birkenstock adalah toko kesehatan di California, toko-toko ini sering dikunjungi oleh gerakan hippie pada saat itu, yang tertarik pada sandal yang menawarkan kenyamanan ini.
Kemudian pada tahun 90-an dan 2000-an, selebriti seperti Kate Moss terlihat mengenakan sepatu ini, lalu mendorongnya ke ranah fashion kelas atas. Pada tahun 2020, Kanye West bahkan mengenakan sepatu Birkenstock di sampul majalah GQ.
Selain itu, kolaborasi Birkenstock juga semakin terkenal. Misalnya, kolaborasi Dior dan Jil Sander.