Bisnis.com, JAKARTA - Perdagangan masa kini telah lama berpindah dari dunia offline ke e-niaga atau e-commerce dan banyak dari kita pastinya pernah mendengar atau menggunakan layanan dari perusahaan e-commerce.
Ketika Covid-19 terjadi, peralihan ke perdagangan online semakin meningkat. Perusahaan e-commerce terbesar menjadi semakin besar karena bisa memenuhi kebutuhan pelanggan yang meningkat ketika harus tinggal dirumah saja.
Dengan tingginya permintaan akan e-commerce, beberapa perusahaan global ini kini memiliki nilai hingga miliaran dolar AS dan memiliki ratusan ribu pegawai. Dari sederet perusahaan e-commerce besar tersebut juga dimiliki oleh orang-orang terkaya dunia.
Berikut deretan founder e-commerce terbesar di dunia
1. Jeff Bezos - Amazon
E-commerce terbesar di dunia adalah Amazon dan kerajaannya. Amazon didirikan pada 1994 di Seattle oleh Jeff Bezos, Amazon telah menjadi top of mind dalam hal belanja online.
Perusahaan itu saat ini memiliki pendapatan terbesar di dunia hingga US$469,82 miliar dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai US$1,69 triliun. E-commerce raksasa ini diawali hanya dengan berjualan buku secara online.
Baca Juga
Menjadi sumber kekayaan Bezos, dia justru mengundurkan diri sebagai CEO dan menjadi ketua eksekutif pada 2021. Kini dia memiliki kurang dari 10 persen saham perusahaan dan tetap menjadi orang terkaya nomor 3 di dunia dengan kekayaan US$169,4 miliar.
Dengan kekayaannya Bezos menyumbangkan saham senilai lebih dari US$400 juta kepada organisasi nirlaba pada tahun 2022, dan memiliki The Washington Post dan Blue Origin, sebuah perusahaan luar angkasa yang mengembangkan roket. Dia pun sempat terbang ke luar angkasa pada Juli 2021.
2. Richard Liu - JD.com
Perusahaan e-commerce terbesar kedua adalah JingDong atau dikenal dengan nama pendeknya JD.com. Perusahaan ini didirikan oleh Richard Liu atau Liu Qiangdong.
Liu memulai karirnya dengan membuka toko ritel untuk menjual gadget elektronik pada 1998. Dia menutupnya enam tahun kemudian dan memindahkan bisnisnya ke online.
Perusahaan yang didirikan pada 1998 itu baru mulai berjualan online pada 2004. Adapun, JD.com telah memiliki lebih dari seperempat miliar pengguna terdaftar pada 2018.
Pada 2022, Liu mengundurkan diri sebagai CEO JD.com dan bergabung dengan taipan lain melepaskan peran sebagai pengelola utama JD.com ketika Beijing berupaya menguasai pengaruh pasar perusahaan teknologi besar.
Dia juga sempat memimpin dua unit JD.com yang terdaftar di Hong Kong, JD Health dan JD Logistics.
Perusahaan e-commerce yang beroperasi dari Beijing ini adalah yang pertama dari tiga perusahaan e-commerce besar China, bersaing oleh Alibaba yang lebih populer.
Saat ini, perusahaan ini menggunakan sistem pengiriman berteknologi tinggi, yang terdiri dari robot, AI, dan armada drone.
Jika kalau diukur kapitalisasi pasarnya, JD.com lebih kecil dari Alibaba. Namun, jika kita membandingkan dengan pendapatan pada 2022, JD.com memperoleh peningkatan hampir US$40 miliar.
3. Jack Ma - Alibaba
Jika Anda mencari barang dari luar negeri di internet, kemungkinan besar Anda akan membelinya dari AliExpress atau Alibaba. Perusahaan ini merupakan salah satu yang terbesar di Tiongkok dan berada di urutan ketiga dalam daftar perusahaan e-commerce terbesar di dunia.
Alibaba dibangun oleh raja bisnis China yang kaya raya, Jack Ma pada 1999. Setelah ditolak di lebih dari 30 lowongan pekerjaan pada awal tahun 1990-an, dia memutuskan membuat situs web untuk perusahaan bersama istri dan temannya.
Bisnis ini tumbuh secara eksponensial dan pada 1999 dan Alibaba Group pun didirikan, menjadi salah satu yang terbesar di dunia dan beroperasi di lebih dari 200 negara.
Memiliki kekayaan US$25 miliar dan menjadi orang terkaya ke-64 di dunia, dia mengundurkan diri sebagai CEO Alibaba pada 2019. Setelah sekitar satu tahun di luar negeri, Ma kembali ke China pada Maret 2023 tepat ketika Alibaba mengumumkan rencana untuk membagi dirinya menjadi enam bisnis.
4. Wang Xing - Meituan
Meituan menjadi perusahaan e-commerce terbesar keempat di dunia yang dibangun oleh Wang Xing di Beijing pada 2010.
Wang yang meraih gelar master di bidang teknik komputer dari Universitas Delaware dan gelar sarjana di bidang teknik elektronik dari Universitas Tsinghua di Beijing pernah ikut mendirikan jaringan sosial perguruan tinggi pertama di China xiaonei.com, yang dijual ke Oak Pacific InterActive pada 2006.
Meituan Dianping go public di Bursa Efek Hong Kong pada tahun 2018. Kemudian Wang pada 2021 mentransfer saham yang pada saat itu bernilai lebih dari US$2 miliar ke yayasannya di tengah penyelidikan antimonopoli China.
Melalui perusahaan ini, Wang mengantongi kekayaan hingga US$10,9 miliar dan menjadi orang terkaya ke-172 di dunia.
Kini Meituan tumbuh menjadi platform belanja lokal di mana orang China dapat menemukan produk konsumen dari wilayah mereka di negara tersebut. Sebagian besar produk dan layanan termasuk dalam kategori makan, hiburan, pengiriman, dan perjalanan.
Pada tahun 2015, perusahaan ini memperluas bisnisnya dan menjadi salah satu perusahaan belanja online terkemuka, dengan memungkinkan pengguna mengulas restoran, juga menawarkan diskon dan voucher grup.
5. Zhang Jindong - Suning.com
Perusahaan Suning.com dimulai oleh Zhang Jindong sebagai toko retail AC pada 1990, dan kini menjadi salah satu e-commerce terbesar di China.
Menjadi salah satu perusahaan e-commerce terbesar di China, Zhang kini memiliki kekayaan hingga US$7,4 miliar. Pria yang lahir di Anhui, Chiam pada 1963 itu merupakan lulusan Nanjing Normal Unversity bidang Bahasa China.
Suning.comm yang berkantor pusat di Nanjing, Sunning.com mempekerjakan lebih dari 70.000 pekerja di sekitar 9.000 toko di seluruh China. Platform e-commerce ini menawarkan berbagai produk mulai dari produk 3C hingga produk perawatan bayi.
Sebagai salah satu perusahaan e-commerce terkemuka, Sunning.com memiliki salah satu jaringan pengiriman terbesar. Perusahaan ini memiliki pendapatan US$21,09 miliar pada 2022 dan memiliki kapitalisasi pasar senilai US$13,47 miliar.