Bisnis.com, JAKARTA — Ketika seseorang terlalu banyak bicara seringkali akan lupa waktu dan akhirnya menyeret orang sekitar untuk menghabiskan waktu berlama-lama tanpa melakukan pekerjaan apapun dan hanya untuk mendengarkannya.
Seseorang dengan kebiasaan banyak bicara sebenarnya baik karena orang tersebut bisa saja mengungkapkan apapun yang dirasakan mulai dari perasaan bahagia hingga sedih.
Namun, hal ini berdampak tidak baik bagi pendengarnya karena bisa membuat perasaan jenuh, bosan, dan menghabiskan terlalu banyak waktu. Seseorang dengan kondisi seperti ini biasanya akan susah dihentikan ketika dia sudah mulai berbicara atau asik ujian bercerita.
Faktanya, seseorang yang banyak bicara akan semakin berbicara lebih banyak ketika pendengarnya merespon apa yang dibicarakannya seperti menambahkan atau menanyakan.
Dalam komunikasi yang terbaik, terjadi semacam saling memberi dan menerima antara berbicara dan mendengarkan, saling berbagi siapa pembicara dan siapa pendengar berdasarkan rasa saling menghormati dan peduli terhadap perasaan masing-masing.
Beberapa orang yang banyak bicara tidak mampu mengikuti ritme interaktif ini, bukan karena mereka tidak peduli, tapi karena mereka tidak bisa mentolerir emosi yang mungkin muncul saat mereka mendengarkan orang lain.
Jadi, apa yang dapat kamu lakukan jika kamu diganggu oleh rekan kerja, teman, atau orang tercinta yang terlalu banyak bicara?
Dilansir dari psychologytoday.com pada Rabu (29/11/2023), berikut lima saran menghadapi kawan yang terlalu banyak bicara:
1. Dengarkan Tapi Hanya Sebentar
Hal pertama yang harus kamu lakukan adalah, dengarkan apa yang dibicarakannya tapi jangan terlalu lama. Saat kamu mendengarkan, cobalah merumuskan sendiri apa yang ingin dikomunikasikan orang tersebut: Apakah itu keinginan untuk dikagumi? Sebuah pemikiran yang tidak bisa mereka hilangkan dari kepala mereka? Perasaan yang tidak bisa mereka atasi?
2. Dengarkan dan Rumuskan Dengan Cepat
Setelah mendengarkan sebentar dan merumuskan apa yang ingin mereka komunikasikan, tanyakan apakah dia akan keberatan jika kamu menyela.
Dia mungkin berkata, "Tidak, tidak, saya terlalu banyak bicara, silakan saja." Jangan terjebak dalam menyangkal kebenaran ini karena sopan santun; itu hanya akan mengalihkan perhatian kamu. Jika dia berkata, “Biar saya selesaikan pemikiran ini.”
Lalu beri tanggapan, dengan lembut, “Oh, saya kira kamu sudah selesai. Bisakah saya memberi tahu apa yang saya dengar dari kamu?”
Tentu saja, beberapa orang masih harus mengatakannya dengan cara mereka sendiri. Biarkan mereka menyelesaikannya karena kamu tidak punya pilihan; tetapi kemudian sela dia segera setelah dia mulai beralih ke hal lain.
3. Menyela Dengan Pembicaraan yang To The Point'
Saat kamu menyela, bersiaplah untuk mengatakan sesuatu tentang apa yang kamu dengar dari dia. Jangan mencari penjelasan psikologis yang mendalam. Sesuatu yang sederhana dan to the point, namun jika memungkinkan, sesuatu yang mencerminkan sesuatu yang positif dalam dirinya.
Jangan kaget jika dia mulai membicarakan kamu karena banyak orang membicarakan orang lain karena takut dikritik. Sekali lagi, katakan, “Tunggu, saya ingin menyelesaikan pemikiran saya sekarang,” dan kemudian katakan apa yang akan kamu katakan tentang hal tersebut.
4. Jangan Berhenti Berkomentar Tentang Dia
Jangan berhenti dengan komentar tentang dua. Tambahkan beberapa pengalaman kamu sendiri yang akan memastikan bahwa kamu memahami apa yang dia alami. Kenangan akan peristiwa serupa, perasaan serupa, atau apa pun yang memberi kamu kesempatan untuk berbagi pengalaman kamu namun dapat kaitkan dengan pengalaman dia.
5. Berani Untuk Menghentikan Pembicaraan
Hentikan percakapan jika sudah berlangsung terlalu lama. Tidak ada salahnya untuk mengatakan kepada seseorang yang telah kamu dengarkan lebih lama dari yang kamu punya (dan lebih dari yang ingin kamu berikan) bahwa kamu benar-benar menyesal, tapi kamu punya pekerjaan yang harus kamu lakukan dan harus melanjutkan percakapan ini nanti.
Dan jika dia adalah tipe orang yang kembali lagi nanti untuk melanjutkan percakapan, katakan saja, “Tidak, maaf, saya sedang sibuk saat ini" karena, pada akhirnya, kamu berhak melindungi batasan kamu sendiri.