Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sosok di Balik Toko Ritel Miniso Sampai KKV yang Digandrungi Gen Z

Sosok di balik toko ritel berkonsep unik dari Miniso, Usupso, Niceso, Daiso, dan KKV
Miniso, sebuah merek fashion dan keperluan rumah tangga asal Jepang, kembali membuka gerai kedua di Beachwalk Bali, Kuta./Bisnis - Ema Sukarelawanto
Miniso, sebuah merek fashion dan keperluan rumah tangga asal Jepang, kembali membuka gerai kedua di Beachwalk Bali, Kuta./Bisnis - Ema Sukarelawanto

Bisnis.com, JAKARTA -- Saat ini toko ritel yang serba ada, mulai dari pernak-pernik, perkakas rumah tangga, sampai parfum, kosmetik, dan alat kecantikan, semakin menjamur menjai tempat yang gemar dikunjungi Gen Z. 

Beberapa merek toko ini pun muncul di Indonesia. Ada pula yang menawarkan dengan konsep bahkan logo yang bahkan hampir sama seperti Miniso, Usupso, Daiso, Niceso, dan KKV. 

Membawa konsep bertema Jepang, beberapa di antara toko-toko tersebut juga ternyata bukan berasal dari Jepang, melainkan dari China, seperti Miniso dan Usupso. 

Berikut ini orang-orang yang berada di balik merek dagang toko ritel ini

1. Miniso

Melansir laman resmi miniso.com, toko ini dibangun oleh Ye Guofu yang juga dikenal dengan nama Jack Ye, dan kini menjabat sebagai CEO-nya.  

Dia merupakan lulusan sarjana dari Zhongnan University of Economics & Law yang kemudian mendirikan Miniso pada 2015, terinspirasi dari toko pernak-pernik di Jepang ketika dia dan keluarganya berkunjung ke Negeri Sakura itu pada 2013. 

Selain itu, melalui Miniso dia juga ingin menunjukkan bahwa barang murah juga bisa memiliki kualitas yang bagus. Menurutnya, pernyataan “semakin tinggi harga, semakin baik kualitasnya” hanyalah alasan bagi perusahaan-perusahaan lain untuk mencari cara menjual produk dengan harga tinggi. 

Di bawah kepemimpinannya, Miniso sudah bisa go public di Bursa Efek New York pada Oktober 2020. Namun, Miniso juga sempa mengalami skandal lantaran banyak orang mengira toko ini adalah asal Jepang. 

Setelah dicap terinspirasi dari Jepang, Miniso meminta maaf pada tahun 2022 atas strategi pemasarannya di tengah reaksi konsumen di dalam negeri. Sejak saat itu, perusahaan tersebut telah menghapus elemen Jepang dari toko dan desain logonya.

Mengandalkan model ekspansi yang banyak menggunakan waralaba, perusahaan ini kini memiliki lebih dari 5.000 toko Miniso, termasuk lebih dari 2.000 toko di luar negeri.

Adapun, kekayaan Jack Ye menurut Forbes mencapai US$1,8 miliar atau setara dengan Rp27,89 triliun. 

2. Usupso

Sama dengan Miniso, Usupso merupakan toko ritel dengan konsep yang sama dan logo yang hampir sama dengan Miniso. 

Namun, toko ini berasal dari Jepang, pertama kali didirikan di Tokyo, Jepang meskipun beroperasi di bawah perusahaan Guangzhou USUPSO Enterprise Management Co. Ltd.

Usupso hadir lebih dahulu pada 2013 oleh Wei Lei di Tokyo, yang juga menjadi pendiri New Feel Jewelry. Setelah mendirikan toko ini di Tokyo, dia kemudian membawa Usupso ke pasar China hingga akhirnya bisa berkembang memiliki lebih dari 1.000 toko di Amerika, Kamboja, Indonesia, Filipina, Vietnam, Irak, Arab Saudi, Zambia, India, Myanmar, Ukraina dan lain-lain. 

3. Daiso

Daiso didirikan pada 1972 di Jepang oleh Hirotake Yano, yang memulai bisnisnya dengan membuka toko penjual kaki lima pertamanya, yang menjual produk serba 100 yen.

Hirotake Yano lahir Koro Kurihara di Beijing, China pada 1943. Hirotake lulus dari Fakultas Sains dan Teknik di Universitas Chuo pada 1967 dengan gelar sarjana di bidang teknik sipil, namun kesulitan mendapatkan pekerjaan.

Yano kemudian memutuskan mendirikan perusahaan pertamanya bernama Yano Shoten (Toko Yano) pada 1972 ketika dia masih berusia 29 tahun, yang menjual barang-barang menggunakan bagian belakang truk dan memajang barang-barangnya di stand kayu keliling.

Pada 1977 dia mengubah nama perusahaan menjadi Daiso Industries dan memperkenalkan toko dengan harga rata 100 yen. 

Hal ini karena menurutnya sulit untuk menandai banyak produk berbeda dengan harga berbeda. Jadi dia memutuskan untuk menyederhanakannya dengan memberi harga pada setiap item seharga 100 yen. 

Daiso, yang berarti 'gudang besar',  yang dibangunnya tanpa rencana bisnis, tidak ada anggaran, tidak ada rapat perusahaan, dan tidak ada hasil kuartalan. Namun, saat ini tokonya telah berkembang hingga lebih dari 5.500 toko di seluruh dunia.

4. Nice So

Niceso merupakan toko yang sekilas mirip dengan Miniso dan Usupso. Namun, toko ini merupakan asli dari Indonesia yang beroperasi di bawah PT Niceso Sukses Indonesia. 

Nice So menjual produk mulai dari peralatan rumah tangga, produk dekorasi minimalis, alat tulis kantor, peralatan elektronik, kelengkapan fashion, produk perawatan tubuh, mainan anak dan lain sebagainya.

Nice So didirikan pada 1 Juni 2018 dan memiliki keunikan dengan membuka toko-toko di pinggir jalan alih-alih berada di dalam mal.

Toko ini juga menyasar konsumen yang tak hanya ada di kota besar, melainkan ke orang-orang di kabupaten atau kota-kota kecil yang belum terjamah oleh pesaingnya, Miniso, dan juga menyasar pelanggan dari kelas menengah ke bawah. 

5. KKV

Berbeda dengan toko-toko ritel sebelumnya, KKV memiliki tampilan serba kuning dan unik yang membuatnya selalu ramai dikunjungi anak-anak muda karena instagramable.

KKV didirikan pada 2015 oleh KK Group asal China. Perusahaan tersebut sebelumnya juga telah meluncurkan sejumlah merek seperti The Colorist, X11, dan KK Pavilion. 

KKV sendiri dibangun leh Yuening Wu, yang juga menjadi CEO di KK Group. Pria kelahiran Dongguan, Hebei, China pada 1984 itu merupakan lulusan Ilmu Komputer di Universitas Teknologi Dongguan, China dan sempat bekerja di bidang Teknologi Informasi di China Mobile Internet. 

Hingga saat ini, Grup milik Yuening ini telah memiliki lebih dari 700 toko offline di lebih dari 190 kota utama di 31 provinsi termasuk Beijing, Shanghai, Guangzhou, Shenzhen, Hangzhou, Chengdu, Suzhou, Tianjin, Wuhan, Chongqing, dan Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper