Bisnis.com, JAKARTA - Agoda menjadi salah satu platform pemesanan hotel secara online melalui aplikasi yang cukup banyak dipakai di Indonesia, kesuksesan Agoda tidak lepas dari peran pendirinya yakni Robert Rosenstein bersama temannya Michael Kenny.
Teknologi Agoda yang terus berkembang memudahkan segala aktivitas yang akan dilakukan, salah satunya dalam perencanaan liburan mulai dari pemesan tiket penerbangan hingga pemesanan hotel dapat dilakukan secara online.
Dilansir dari skift.com dan bangkokpost.com, Jumat (15/3/2024), Agoda menjadi salah satu pionir aplikasi online untuk memesan tiket penerbangan dan hotel, tidak hanya itu para pengguna dapat memilih dari 2,9 juta hotel serta 1,5 juta rumah pribadi, apartemen, dan villa.
Sebelum mendirikan Agoda Robert pada awalnya bekerja pada bidang penjualan online atau e-commerce. Pada tahun 2000, tokoh bisnis pendiri Agoda Robert Rosenstein dan Michael Kenny bertemu dan bekerja sama untuk mendirikan Agoda, mereka memulai bisnisnya pada tahun 2005.
Negara Thailand menjadi pasar pertama Agoda, pemilihan ini dilakukan karena mereka melihat bahwa hotel-hotel yang berada di Thailand lebih cenderung dapat menerima ide-ide bisnis yang mereka buat yakni membantu para hotel untuk memasarkan atau menjual kamarnya.
Seiring berjalannya waktu Agoda dapat terus bersaing dan sukses, hal ini tidak luput dari kemampuan Robert Rosenstein dan Michael Kenny dalam menawarkan kemudahan kepada para konsumennya melalui inovasi yang dilakukan, seperti memudahkan para konsumen untuk membuat pilihan secara mandiri dan membandingkan pilihan hotel yang ada didalam Agoda.
Baca Juga
Dilansir dari devtechnosys.com, sektor perjalan online global diproyeksikan mencapai US$691 miliar pada tahun 2006, dibandingkan dengan US$433 miliar pada tahun 2021.
Pendapatan tahunan aplikasi Agoda hampir mencapai US$760 juta sedangkan kepemilikan pemesanan untuk kuartal yang berakhir pada September 2022 yakni sebesar US$6,052 miliar, meningkat 29,43% dari tahun ke tahunnya.
Aplikasi Agoda memperoleh penghasilan dari komisi. Ketika konsumen mencari akomodasi, kemudian memilih serta membandingkan harga dan pada akhirnya memesan hotel, mak properti tersebut akan memasukan sebagian dari jumlah tersebut ke Agoda.
Agoda membebankan komisi sebesar 15-20% kepada mitra sehingga Agoda memperoleh 80-85% dari total pembayaran yang dilakukan oleh konsumen. Pendapatan aplikasi Agoda dimasa depan mendekati US$1 miliar. (Nur Afifah Azahra Aulia)